Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan Kementerian Agama itu adalah hadiah negara untuk untuk NU (Nahdlatul Ulama) memantik kontroversi. Muhammadiyah juga menilai klaim Menag Yaqut itu berbeda dengan catatan sejarah. Nahdlatul Ulama secara resmi menyatakan tidak sependapat dengan Yaqut.
Menyadur dari CNN, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmi Faishal Zaini mengatakan, Kemenag hadiah negara untuk semua agama, bukan hanya untuk NU ataupun hanya untuk umat Islam.
Ia menambahkan, NU tidak memiliki motivasi untuk menguasai ataupun memiliki semacam privilege dalam pengelolaan kekuasaan dan pemerintahan. Pasalnya, NU adalah jam’iyah diniyah ijtima’iyah, organisasi keagamaan, dan kemasyarakatan.
Menteri Yaqut mengklarifikasi ucapannya yang sudah ramai diperbincangkan, ia menyampaikan bahwa itu dalam forum internal. Ia pun hanya ingin memotivasi para santri dan pondok pesantren.
Ia mengibaratkan seperti obrolan pasangan suami-istri yang mengatakan dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos. Dan memang ia juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati.
Bagaimana sih sejarah pendirian Kemenag? Menyadur dari laman resmi web Kementerian Agama, Kemenag pertama kali diusulkan oleh Muhammad Yamin pada 11 Juli 1945 dalam siding Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Menurut Yamin, dibutuhkan kementerian khusus guna mengurusi persoalan agama, termasuk untuk memberi jaminan kepada umat Islam yang jadi mayoritas di Indonesia. Tapi, usulan itu tak mendapat cukup dukungan. Ia lantas menyampaikan gagasan yang sama di sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 19 Agustus 1945.
Pendapat Yamin lagi-lagi ditolak oleh anggota PPKI saat itu. Angin segar berhembus setelah sidang pleno KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) menjelang akhir 1945. Dalam sidang itu, tokoh-tokoh Islam dari Partai Masyumi, seperti Abu Dardiri, Saleh Suaidy, dan Sukoso Wirjosaputro, menggaungkan kembali gagasan Yamin.
Kali ini gagasan itu diterima dan mendapat dukungan dari anggota KNIP, termasuk oleh Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta. Kementerian Agama pun resmi dibentuk lewat ketetapan pemerintah, 3 Januari 1946 dengan Haji Mohammad Rasjidi sebagai Menteri Agama RI pertama.
Baca Juga
-
3 Film dan Drama Korea yang Diperankan Jeon Do-Yeon, Ada Kill Boksoon
-
3 Rekomendasi Anime yang Berlatar pada Abad ke-20, Kisahkan tentang Sejarah
-
3 Rekomendasi Anime Bertema Mafia, Salah Satunya Spy x Family
-
3 Rekomendasi Anime Gore Tayang di Netflix, Mana yang Paling Sadis?
-
3 Rekomendasi Film Bertema Bom Atom, Gambarkan Dampak Buruk Perang Nuklir
Artikel Terkait
-
Cek Fakta: Ahmad Luthfi Sebut Jumlah Penduduk Muslim di Jawa Tengah Capai 97 Juta Jiwa, Benarkah?
-
40 Siswa Madrasah Ditetapkan Sebagai Duta Moderasi Beragama
-
Wamenag Usul Petugas Haji 50 Persen dari Unsur TNI/Polri, DPR: Harus Tes Dulu
-
Tak Cuma Kiai NU, Ahmad Lutfhi-Taj Yasin Turut Didukung Tokoh Pendidikan Jateng, Apa Alasannya?
-
Menag Nasaruddin Puji Gus Yaqut: Prestasi Gemilang oleh Adinda, Stabilitas Kehidupan Beragama
Kolom
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Regenerasi Terhambat: Dinasti Politik di Balik Layar Demokrasi
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Trend Lagu Viral, Bagaimana Gen Z Memengaruhi Industri Musik Kian Populer?
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?