Sepanjang perjalanan 2021, Covid-19 masih ada. Bahkan di akhir tahun, muncul varian baru yang lebih menantang, Omicron. Varian baru Covid-19 ini menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat. Katanya sih, lebih berbahaya daripada Delta.
Sejarah perjalanan Covid-19 ternyata belum berakhir di tahun 2021 ini. Kampanye penggunaan masker dan mencuci tangan masih saja dikoarkan oleh pemerintah. Namun, sayang masyarakat Indonesia seakan sudah beradaptasi dengan Covid-19. Kesannya tak peduli lagi dengan Covid-19.
Sekarang hampir seluruh penduduk mendapatkan suntikan vaksin. Bahkan dengan selesainya suntikan yang kedua ini, banyak masyarakat Indonesia merasa sudah bebas berkeliaran tanpa masker, atau menerapkan protokol kesehatan. Misalnya saat saya melihat beberapa acara umum, banyak yang mengabaikan protokol kesehatan itu.
Sebagian sudah merasa bahwa keadaan mulai aman. Kenyataannya, justru sekarang muncul varian baru tersebut dan Covid-19 belum mau beranjak dari negeri ini. Dia masih merasa nyaman dengan keadaan yang ada di Indonesia atau mungkin dia terlalu cinta pada negeri ini.
Vaksinasi dan Efek Sampingnya
Dari beberapa kejadian vaksinasi di sekitar saya, yang menakutkan adalah efek samping yang terjadi pada pasien. Pasien harus betul-betul dalam kondisi fisik yang baik untuk melakukan vaksin. Tanpa kondisi yang baik, maka efek samping dari vaksin sangat mengganggu pasien.
Di desa saya, di kabupaten Oku Selatan, beberapa kejadian, pasien yang telah divaksin tidak bisa beraktivitas selama sebulan. Hal itu terjadi karena ketika divaksin, darah si pasien sedang naik atau tinggi.
Keadaan serupa terjadi pada saudara kandung saya di kota yang berbeda. Setelah vaksin, tubuhnya seperti menggigil dan tubuh terasa lemah sekali. Salahnya saudara saya, pada saat vaksin itu kondisi tubuhnya tidak berada pada kondisi yang baik-baik saja.
Sisi Positif Adanya Covid-19
Covid-19 memang membuat banyak kekacauan, mulai dari mengancap keberadaan infrastruktur sampai mengancam perekonomian masyarakat. Namun, ada beberapa sisi positif dengan kemunculan Covid-19 ini. Covid-19 menjadikan masyarakat Indonesia pintar dan sibuk menjaga kesehatan.
Kita tidak akan bisa memungkiri bahwa Covid-19 pun memberi andil menjamurnya kreativitas digital. Mulai dari kreativitas dalam bidang bisnis, pendidikan, dan sosial. Hal itu membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih cakap teknologi.
Selain itu, adanya Covid-19 menjadikan kita peduli dengan sesama. Sebenarnya tanpa Covid-19 pun kepedulian dengan sesama tetap bisa dilakukan. Namun, Covid-19 memperkuat rasa itu.
Covid-19 memang tak terlupakan. Saya berharap pandemi seperti ini tidak akan terjadi lagi setelah tahun 2021. Indonesia sudah begitu banyak dirundung kesedihan. Saya berharap awal tahun adalah harapan baru menuju Indonesia sehat dan maju.
Tag
Baca Juga
-
Dear Suara.com: Anakmu, Yoursay.id, Telah Membantuku Berlatih Menulis
-
Kisahku: Bahasa Indonesia Pemersatu Keragaman Suku di Masa Perantauanku
-
3 Tips Belanja Baju Lebaran, Cek Lemarimu Segera
-
Heboh Pemerintah Akan Terapkan NIK Berbayar, Warganet: Lama-lama Semua Bayar
-
Viral Kebakaran di Tunjungan Plaza, Surabaya
Artikel Terkait
Kolom
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Saat Medsos Jadi Cermin Kepribadian: Siapa Paling Rentan Stres Digital?
-
Pekerja Gaji Under 10 Juta Bebas Pajak, Netizen: Antara Bahagia dan Curiga
-
Saat Karangan Bunga Bicara: Untaian Doa dan Apresiasi Publik untuk Purbaya
-
Rantai Pasok Makanan Sekolah: Celah Besar Program MBG
Terkini
-
Years Gone By: Ketika Cinta Tumbuh dari Kepura-puraan
-
Tak Hanya Lolos, Indonesia Bisa Panen Poin Besar Jika Menang di Ronde Empat
-
Minimalis Tapi On Point! 4 Daily OOTD Classy ala Moon Ga Young
-
Bukan Cuma Drakor, 4 Drama China Tema Time Travel Ini Wajib Masuk Watchlist
-
Kabar Buruk dari Jakarta! Udara Pagi Ini Resmi Masuk Peringkat 5 Terburuk di Dunia