Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Meliana Aryuni Aryuni
Ilustrasi kebakaran (Shutterstock).

Dari laman @lambeturah_official memberitakan terjadinya kebakaran di salah satu pusat perbelanjaan Surabaya tanggal 13 April 2022. Kejadiannya tepat saat buka puasa tiba. Para pengunjung sempat panik, apalagi banyak yang hendak berbuka puasa di sana.

Menurut @i__a.k, api diduga berasal dari lantai 4 atau 5 Tunjungan Plaza 5 dari salah satu gedung tenant makanan. Informasi ini dibenarkan juga oleh @h.lin2009 bahwa tempat kebakaran berasal dari food court di lantai 5. Bersyukur kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Berbagai tanggapan netizen tentang kejadian ini. Ada yang bersyukur karena sudah pulang dari sana @ayakamajaya. Ada @hardiyantifatima yang teringat kembali pada kenangan marah-marah di mall tersebut. Bahkan ada juga yang menanyakan pasukan  pemadam kebakaran yang kurang bertindak @erna_j26. Pertanyaan itu dijawab oleh @olivia_ezra bahwa 27 damkar sudah ada di lokasi pada saat itu dan bisa disaksikan live kejadian di Suara Surabaya.

Komentar netizen juga ada yang bikin lucu ketika muncul celoteh @riadewi_ ," Alhamdulillah padam,". Sederetan balasan muncul pada komentar itu. Salah satu netizen yang mengomentari penyebab kebakaran itu @ve_biasaaja_veh,"Gara-gara hubungan gue dengan mantan, Min."

Keadaan panik, gemetar, dan penuh ketakutan membuat salah satu pengawai mall @erysunarto menyatakan bahwa dirinya ikut panik saat kejadian berlangsung. Para konsumennya pun banyak yang berlarian. Saat itu mereka tidak sempat berbuka sehingga badan terasa lemas.

Tidak ada yang mau bencana itu terjadi di sekitar kita seperti  kebakaran di Tunjungan Plaza Surabaya. Namun, sikap tegas pemilik toko yang ada di sana pun harus cepat. Jangan seperti pemilik toko yang disebutkan @erynsunarto yang belum memberikan instruksi kepada pegawainya padahal para konsumen sudah lari ketakutan.

Mitigasi untuk menghadapi kebakaran dalam mall/plaza harus disosialisasikan lagi oleh pihak ahli sehingga bisa meminimalisir dampak negatif darinya. Yang diutamakan adalah jiwa, kalau barang itu urusan belakangan. 

Pihak toko pasti mengalami kerugian dan ini membuat pihak asuransi ketar-ketir karenanya @bunga.kodian,"Asuransi ketar-ketir." Meskipun ada asuransi, kita tidak pernah berharap mendapatkannya bila tubuh sakit. Akibatnya, kita tidak bisa menikmati dana yang diperoleh dari asuransi itu.

Meliana Aryuni Aryuni