Kemarin harga BBM baru saja naik, harga minyak goreng melangit, dan harga sembako lain ikut nguntit. Dikutip dari instagram lambeturah_official, dinyatakan bahwa pemerintah merencanakan akan menerapkan Rp 1.000,00 setiap kali mengakses Nomor Induk Kependudukan (NIK). Kabar NIK berbayar itu langsung membuat warganet gaduh di media sosial.
Unggahan seputar NIK berbayar itu sontak menuai berbagai reaksi. Beberapa warganet tampak memberikan komentar kemarahan mereka.
"Apa pemerintah tidak memikirkan rakyat," komentar akun @men***_
"Duit melulu, ga tau penghasilan lagi mencekik apa ya!"
Tentu saja beragam tanggapan dari netizen kemudian bermunculan. Ada yang menghubungkan situasi yang ada dengan salam 3 ronde, pemberian vaksin, sampai pembelian lamborghini dan porche. Bahkan, sampai muncul celaan pemerintah ingin mencari uang rakyat sampai merasa enak jadi TKW.
" ... kerja di Indonesia percuma, dipalak pemerintah sendiri. Udah gaji kecil, apa-apa mesti bayar. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin," ucap pemilik akun @ne*****e.
Ada juga Sara**** berkomentar ,"lama-lama kentut kena pajak juga nih."
Tentu saja komentar-komentar tersebut bikin warganet lainnya tertawa. Meskipun komentar lain tak luput membuat geleng-geleng kepala.
Bahkan sebuah akun @bp*****d dengan cekatan menghitung jika peraturan itu diberlakukan, " ... jadi Rp 200.000.000.000 wah!"
Dengan jumlah yang 'wah' itu, pertanyaan muncul dari salah satu akun yakni @han****, "uang yang terkumpul nantinya akan dialokasikan untuk apa ya min? Ciyus nanya."
Setelah dicermati, di antara komentar-komentar itu beberapa akun mengajak netizen untuk membaca lagi informasi terkait NIK ini. "Itu buat lembaga bukan buat perorangan. Dibaca juga penjelasan di bawahnya, ga usah ngegas doang #indonesiadaruratmembaca," ucap akun @hu****ey.
Senada dengan @huangjin_oey, akun @aro_xxiv menjelaskan bahwa biaya itu ditujukan untuk perusahaan e-wallet/bank digital/ penyedia pinjaman online, "lagian ngapain rakyat biasa mau akses NIK juga kan."
Dari berita tentang tarif NIK, pembaca diharapkan publik hendaknya jangan langsung mengomentari atau menghujat sebelum ada kebenarannya.
Netizen pun disebut harus cerdas dalam menyikapi semua berita yang didengar atau dibaca. Bila perlu cari sumber yang banyak, jangan miskin literasi, "Yuk sebelum menghujat, cari sumber yang banyak, jangan miskin literasi. Setiap perusahaan yang akan validasi data NIK ke Dukcapil per NIK membayar 1000 rupiah. Biasanya perusahaan pembiayaan untuk cek ini orang yang ngajuin pinjaman valid enggak ...," komentar akun @mf***mri.
Sebagai informasi, Suara.com melansir, direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan aturan penarikan biaya Rp 1.000 untuk mengakses Nomor Induk Kependudukan (NIK). Biaya itu sejatinya akan dibebankan kepada lembaga yang hendak melakukan akses NIK.
"Tidak perlu khawatir. Pemerintah sudah mengkaji mendalam," kata Zudan saat dikonfirmasi, Kamis (14/4/2022).
Zudan kemudian menyampaikan pihak yang bakal dipungut biaya tersebut merupakan lembaga pengguna seperti bank, asuransi dan pasar modal.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pengadilan Bobrok, Mahfud MD Ungkap Hakim Layak Disebut 'Yang Memalukan'
-
Detik-Detik Menegangkan! Mobil Bobby Nasution Dilempari Batu Usai Debat Pilgub Sumut
-
Link Send The Song Aman? Ini Cara Bikin Pesan Lagu yang Viral di TikTok
-
Santer Kabar ke Jakarta Dikaitkan Mau Jadi Kader Golkar, Jokowi: Mau Nengok Cucu
-
Viral di TikTok! Cara Kirim Pesan Rahasia Pakai Lagu Lewat Send the Song
News
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
-
Dibalik Bingkai Gelar Festival Dokumenter Lumbung Sinema: Palaka Loka Sampada
Terkini
-
Mengemis Digital di TikTok: Ketika Harga Diri Menjadi Komoditas
-
Pedri Beberkan Beda Barcelona Era Hansi Flick dan Xavi Hernandez soal Sanksi Pemain Telat
-
Masuk Grup Neraka Piala Asia U-20 2025, Indonesia Perlu Tambah Pemain Naturalisasi?
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers