Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Bagus Sudewo
Ilustrasi angka. [Shutterstock]

Umumnya manusia menggunakan logika dan intuisi. Logika merupakan proses pengambilan keputusan dengan pertimbangan dan perhitungan. Pasalnya, logika memperhatikan ketepatan jawaban. Intuisi merupakan berpikir secara naluriah, cepat, dan memakai insting. Intuisi terbentuk karena pengalaman yang dialami sebelumnya. Intuisi dapat muncul pada situasi sederhana sampai permasalahan yang rumit.

Bagaimana Peran Intusi dalam Matematika?

Logika memang hal yang dianggap penting dalam matematika. Pada dasarnya, matematika adalah sebuah disiplin ilmu tentang penalaran, artinya dalam bermatematika mempelajari logika yang benar. Logika dalam kegiatan matematika merupakan kemampuan untuk memecahkan permasalahan matematika dengan menyusun solusi yang sistematis.

Sementara itu, kehadiran intuisi dalam bermatematika sering kali diabaikan. Keterlibatan intuisi sempat menjadi hal yang pro-kontra di kalangan matematikawan. Kemudian pada tahun 1999, Loene Burton melakukan penelitian subjek 70 matematikawan, hasilnya cukup banyak subjek (83%) yang mengakui kehadiran intuisi membantu dalam proses bermatematika.

Imanuel Kant berpendapat bahwa pemahaman matematika diperoleh dari "intuisi murni". Intuisi dalam matematika juga diperlukan dalam mengungkap persoalan matematika, hal ini berdampingan dengan pemikiran analitis. Berpikir analitis bersifat objektif, sementara berpikir intuitif bersifat subjektif. Peran intuisi di antaranya menentukan langkah awal dalam mecari solusi yang kemudian diverifikasi oleh pemikiran analitis.

Contoh Kasus Penggunaan Intuisi dalam Persoalan Matematika

Jika kita diberikan persoalan matematika sebagai berikut"Apakah n(n-1)² dapat habis dibagi dengan 6?" Pertama-tama kita melihat bahwa bentuk n(n-1)² adalah bentuk aljabar. Ah, tampaknya bentuk aljabar tersebut sedikit rumit. Apa yang bisa kita lakukan untuk menguraikannya? Intuisi kita berkata "Pemfaktoran Aljabar". 

n(n-1)² = n×(n-1)×(n+1), setelah diperhatikan (n-1)×n×(n+1) adalah hasil kali tiga bilangan asli yang berurutan. Jika tiga bilangan tersebut berurutan, maka minimal ada satu yang merupakan bilangan genap yang habis dibagi 2, dan ada bilangan lainnya yang habis dibagi 3. Ingat bahwa bilangan yang habis dibagi 6 maka ia habis di bagi 2 dan 3.

Guru maupun siswa perlu memperhatikan masing-masing peran pemikiran logis, analitis, intuitif. Jika pemikiran intuitif diabaikan makan akan berpengaruh pada kemampuan matematika. Pemikiran intuitif juga perlu dikendalikan. Jangan sampai siswa mengandalkan intuisi saja dan melupakan proses formal matematika.

Referensi

Mutia, M., Rochmad, R., & Isnarto, I. (2021). Pentingkah Sebuah Intuisi dalam Pembelajaran Matematika?. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 4, 369-374. Retrieved from Laman Jurnal UNNES.

Sukmana, A. (2011). Profil berpikir intuitif matematik. Research Report-Engineering Science, 2. Laman Jurnal Unpar.

Bagus Sudewo