Bahasa gaul atau Bahasa Indonesia gaul muncul pada dekade 1980-an dan berkembang hingga saat ini. Dasar bahasa gaul adalah bahasa Betawi. Bahasa ini mulanya digunakan di wilayah Jakarta, tetapi lambat laun tersebar ke seluruh Indonesia melalui media massa, khususnya televisi dan media sosial.
Bahasa gaul memiliki ciri khas tersendiri, seperti menggunakan kata-kata pendek, sederhana, dan tidak lengkap, serta memiliki makna tersirat atau kiasan. Selain TV dan sosial media, salah satu media yang sering menggunakan bahasa gaul adalah film.
Penggunaan bahasa gaul dianggap memiliki beberapa manfaat, diantaranya meningkatkan kreativitas, lebih efisien dalam percakapan sehari-hari dan menambah keakraban dengan teman sebaya.
Dengan menggunakan bahasa gaul, generasi muda Indonesia dapat menunjukan eksistensi mereka sebagai kawula muda serta mereka akan merasa tidak ketinggalan trend yang ada.
Film Indonesia adalah produk budaya yang menggambarkan kehidupan, nilai, dan identitas masyarakat Indonesia. Film juga menjadi sarana untuk menarik perhatian, menyampaikan pesan, atau menciptakan humor dengan menggunakan bahasa gaul.
Dalam artikel ini, akan dibahas tentang bagaimana film Indonesia menggunakan bahasa gaul. Artikel ini akan memberimu wawasan tentang bahasa gaul dari 4 film Indonesia yang pernah populer.
1. Ada Apa Dengan Cinta (AADC)
Salah satu hal yang menarik dari film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) adalah penggunaan bahasa gaul oleh para tokoh utamanya. Kita ketahui, bahasa gaul merupakan ragam bahasa informal yang sering digunakan oleh remaja untuk berkomunikasi dengan sesama mereka.
Dalam film AADC, bahasa gaul tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan karakter, latar belakang, dan situasi para tokoh, serta menunjukkan identitas dan solidaritas mereka sebagai remaja urban Jakarta.
Selain itu, bahasa gaul dalam film AADC juga berfungsi sebagai sarana ekspresi terhadap berbagai hal yang dihadapi oleh remaja, seperti cinta dan persahabatan.
2. Radio Galau FM
Bahasa gaul dalam film RADIO GALAU FM mencerminkan karakter, latar belakang, dan situasi para tokoh, serta menunjukkan identitas mereka sebagai remaja urban Jakarta.
Misalnya, tokoh utama Bara sering menggunakan kata-kata seperti “galau”, “move on”, “ngebaperin”, dan “ngerasa” untuk mengekspresikan perasaannya yang sedang patah hati. Kata-kata ini menunjukkan bahwa ia adalah remaja yang sensitif, emosional.
Sementara itu, tokoh Velin lebih sering menggunakan kata-kata seperti “gokil”, “kece”, “ganteng abis”, dan “kayak gini” untuk menanggapi sesuatu yang terjadi. Kata-kata ini menunjukkan bahwa ia adalah remaja yang percaya diri.
Bahasa gaul dalam film RADIO GALAU FM juga berfungsi sebagai sarana ekspresi dan kritik terhadap hal yang dihadapi oleh remaja seperti persahabatan.
Misalnya, dalam adegan di mana Bara mengkritik sikap Velin yang tidak peduli dengan masalah orang lain, ia menggunakan kata-kata seperti “nyadar dong”, “gak usah sok tahu”, dan “gak ada hati” untuk menyindirnya. Kata-kata ini merupakan bentuk kritik sosial terhadap remaja yang egois dan apatis.
Selain itu, dalam adegan di mana Bara dan Velin melalui SMS, mereka menggunakan kata-kata seperti “jomblo ngenes”, “cemburu ya”, dan “ngarep banget” untuk membuat humor. Kata-kata ini merupakan bentuk ekspresi yang lucu dan menghibur.
3. Get Married
Hal yang bikin film GET MARRIED seru adalah bahasa gaul yang dipakai oleh para tokohnya. Bahasa gaul itu tak cuma buat ngobrol, tapi juga nunjukin sifat, asal, dan kondisi mereka sebagai warga urban Jakarta. Contohnya, Mae suka ngomong pake kata-kata “lo”, “gue”, “demen”, dan “ngotot” kalo lagi ngobrol sama temen-temennya. Kata-kata itu ngasih tau kalo dia itu orangnya pede, dan berani.
4. Twivortiare
Bahasa gaul dalam film Twivortiare menunjukkan mereka sebagai pasangan yang tinggal di Jakarta. Contohnya, Beno suka banget ngomong pakai kata-kata seperti, “move on”, “healing”, dan “ngerasa” kalo lagi ngomongin soal cerainya. Kata-kata itu ngasih tau kalo dia itu orangnya logis, bijak, dan mau lepas dari kenangan buruk.
Demikianlah pembahasan tentang bahasa gaul dalam film Indonesia. Kita telah mengetahui bagaimana film Indonesia menggunakan bahasa gaul untuk berbagai tujuan, seperti menarik perhatian, menyampaikan pesan, atau menciptakan humor.
Dari pembahasan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa bahasa gaul adalah salah satu bentuk kreativitas dan ekspresi generasi muda yang dipengaruhi oleh film.
Baca Juga
-
20 Tahun Jejak Musik The Changcuters, Rock Lincah hingga Sisi Emosional
-
Menyelami Lagu Billie Eilish 'What Was I Made For?' di Film Barbie
-
Tips Memilih Tas Anak Sekolah yang Berkualitas dan Terjangkau!
-
Mudah! Cara Membuat Backup Gmail dan Tips Keamanan Akun
-
5 Peran Orang Tua dalam Mendukung Anak Hadapi Ujian Penilaian Semester
Artikel Terkait
-
Sinopsis Indiana Jones 5, Akhir Dari Petualangan Harrison Ford Mencari Harta Karun
-
Potret di Balik Layar Numbers, Drakor Baru L INFINITE yang Beradu Akting dengan Choi Jin Hyuk
-
Jadi Lois Lane di Superman: Legacy, Ini Profil Rachel Brosnahan
-
Beradu Akting dengan Kang Min Hyuk, Ini Sinopsis How to Be Thirty, Drakor Baru yang Dibintangi Jung In Sun
-
Profil David Corenswet yang Jadi Pengganti Henry Cavill sebagai Superman
Kolom
-
Eksistensi Novel Populer: Ketika Karya Fiksi Menjadi Cerminan Kehidupan
-
Tan Malaka dan Gagasan Republik: Menyulam Ulang Makna Kebangsaan
-
Crab Mentality di Medsos: Scroll Komentar yang Lebih Menakutkan dari Gagal
-
Cermin Keberagaman! Saatnya Merangkul Kecantikan Inklusif di Era Modern
-
Melampaui Stigma: Menempatkan Buku Kiri dalam Perspektif Literasi
Terkini
-
Film The Call: Dering Telepon di Dunia Paralel yang Bisa Mengubah Takdir
-
Oppo Kenalkan Smartphone Terbaru Kelas Menengah Lewat Reno 14 Pro, Desain Kamera Mirip iPhone
-
A Thousand Reasons oleh Haechan NCT: Seribu Alasan Menyukai Seseorang
-
Jika Paksakan Main Mata, Bahrain dan Arab Saudi Justru Bakal Untungkan Langkah Timnas Indonesia
-
Ulasan Novel The Book of Doors: Buku Ajaib yang Membuka Pintu ke Dunia Lain