Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Muthia Rifa Khalda
Ilustrasi teknologi informasi. (Shutterstock)

Dunia kini telah memasuki era revolusi industri 4.0 dan sedang proses menuju era revolusi industri 5.0. Revolusi industri 4.0 merupakan era keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang ditandai dengan kemajuan teknologi digital yang berdampak masif terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia, mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, hukum, sosial budaya dan lain sebagainya.

Sementara di era 5.0 nanti, perkembangan teknologi digital disinyalir akan lebih pesat dibanding era 4.0. Oleh karena itu, setiap sektor kehidupan harus bersiap-siap menghadapi segala tantangan di era 5.0.

Seperti yang kita ketahui bersama, UMKM adalah salah satu sektor yang sangat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Melalui  UMKM, penyerapan tenaga kerja menjadi meningkat sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini.

Di Indonesia, revolusi industri 5.0 menjadi tantangan tersendiri bagi industri UMKM. antangan terbesar yang dihadapi UMKM ialah kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan teknologi yang semakin canggih, bahkan lebih canggih dibanding teknologi yang berkembang di era revolusi industri 4.0. 

Dengan demikian, mulai detik ini sudah menjadi suatu keharusan bagi para pelaku UMKM di tanah air untuk mampu terbiasa dan adaptif dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi yang ada di era revolusi industri 4.0, agar di era 5.0 nanti UMKM tanah air sudah siap dengan kemunculan-kemunculan teknologi digital yang lebih canggih.

Akan tetapi, untuk mewujudkan hal tersebut tampaknya masih akan sangat sulit bagi UMKM di tanah air. Sebab, berdasarkan data yang dihimpun dari Forum CEO Asia Pasifik, saat ini jumlah UMKM di Indonesia yang menggunakan teknologi digital dalam pengoperasiannya masih terbilang minim, dan lebih banyak dijumpai UMKM yang masih mengandalkan pelaksanaan dengan sistem manual. Kondisi ini selain akan menyebabkan UMKM gagal menghadapi era 5.0 juga dapat menyebabkan UMKM di tanah air sulit berkembang dan jauh tertinggal dari segi penguasaan teknologi dibanding dengan UMKM-UMKM di negara lain

Lantas bagaimana seharusnya pemerintah menyikapi hal tersebut sehingga UMKM di tanah air mampu menjawab tantangan di era revolusi industri 5.0? Menurut penulis, solusi yang dapat ditempuh oleh pemerintah adalah melakukan sosialisasi kepada para pelaku UMKM terkait peranan penting teknologi digital dalam pengembangan UMKM mereka di era saat ini dan masa depan serta keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari adopsi teknologi digital dalam menunjang kegiatan di UMKM mereka, baik dalam kegiatan produksi, promosi, hingga distribusi.  

Sosialisasi yang demikian ini bertujuan agar para pelaku UMKM di tanah air dapat terdorong untuk mau memanfaatkan keterbukaan teknologi digital yang ada saat ini dan mau meninggalkan pengoperasian UMKM secara konvensional. Jika sosialisasi ini dapat diterima dengan baik oleh pelaku UMKM dan diaplikasikan, maka di satu sisi dapat mempertahankan kelangsungan UMKM di era yang serba digital seperti saat ini, sekaligus dapat menjadi jembatan bagi UMKM dalam menyongsong era revolusi 5.0. Di sisi lain, keberhasilan sosialisasi tersebut dapat membantu mendorong peningkatan perekonomian Nasional.

Pemerintah juga dapat memberikan program-program pendampingan bagi setiap UMKM yang ada di tanah air. Khususnya bagi UMKM yang masih memiliki penguasaan rendah terhadap teknologi digital. Program-program pendampingan tersebut diharapkan mampu mendorong pelaku UMKM agar selalu terlibat aktif dalam digitalisasi.

Selain memberikan sosialisasi dan program pendampingan, pemerintah juga dapat memberikan bantuan tunai atau fasilitas pinjaman modal bagi UMKM yang dari segi ekonomi masih kurang, sehingga pinjaman atau bantuan tunai tersebut dapat dimanfaatkan UMKM untuk membeli peralatan yang dapat mendukung digitalisasi pada UMKM mereka, misalnya mesin komputer, smartphone, dan lainnya.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) UMKM juga tidak kalah penting diupayakan oleh pemerintah. Sebab SDM adalah kunci utama berjalannya UMKM. Tanpa SDM yang berkualitas, UMKM tidak akan berjalan dengan baik meski sudah dilengkapi dengan teknologi digital yang canggih sekalipun. 

Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa UMKM sangat berkontribusi dalam perekonomi Indonesia. Dengan adanya UMKM, penyerapan tenaga kerja menjadi meningkat sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Namun, yang menjadi permasalahan adalah lemahnya UMKM dalam hal penguasaan dan penggunaan teknologi digital dalam kegiatan UMKM mereka. Pahadal saat ini Indonesia sudah memasuki era revolusi industri 4.0 dan bahkan sudah menuju era revolusi industri 5.0.

Oleh karenanya, pemerintah tidak bisa tinggal diam dan harus melakukan upaya-upaya yang dapat mendorong UMKM untuk mau menggunakan teknologi digital dalam setiap kegiatan di UMKM mereka, agar UMKM dapat bertahan di era yang serba digital ini dan tidak kaget jika telah memasuki era revolusi industri 5.0.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan pemerintah di antaranya adalah sosialisasi terkait peranan penting teknologi digital dalam pengembangan UMKM serta keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari adopsi teknologi digital, pemberian program-program pendampingan, pemberian fasilitas pinjaman atau bantuan tunai, serta peningkatan kualitas SDM. Apabila upaya-upaya tersebut berjalan dengan semestinya, maka akan mendorong laju perekonomian nasional menjadi lebih baik lagi. 

Muthia Rifa Khalda

Baca Juga