Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Yoga Yurdho
Ilustrasi gangguan emosi [Freepik.com]

Di tengah peliknya masalah yang datang silih bergantian dalam kehidupan tentunya akan membuat kita resah, bahkan panik. Hidup tanpa masalah memang sebuah kutukan, namun hidup terlalu banyak masalah juga dapat menjadi musibah.

Tak gentarnya hati untuk menghadapi masalah yang datang tanpa bisa dipredikisi terlebih dahulu adalah suatu skill yang tak semua orang miliki. Tak jarang, rasa panik akan datang menyergap ketika kita dihadapkan pada suatu masalah, sehingga pengontrolan diri untuk menguasai masalah menjadi tidak efisien.

Ada yang menyebutkan bahwa tingkat kecerdasan dalam pengendalian diri akan ikut bertambah seiring beranjaknya usia. Jika ditilik lebih dalam, seiring bertambahnya usia otomatis kita akan mengalami beberapa pengalaman hidup yang telah dilalui.

Namun, tak semua orang bisa mengatasi pengendalian diri dari setiap masalah yang dihadapinya. Kestabilan emosi dapat dirasakan apabila kita sudah mampu untuk menjadi diri sendiri dan tak lagi ingin menjadi orang lain. Kenapa demikian?

Sejatinya termotivasi oleh kesukesan orang lain adalah hal yang positif, namun akan menjadi negatif apabila kita telah membandingkan setiap proses yang telah kita lalui masing-masing. 

Lalu kenapa pengendalian diri bisa sangat menjadi penting? Di zaman sekarang yang sudah serba canggih, hanya berselancar di dunia maya saja pun dapat menjadi masalah dan menyebabkan masalah. Karena pada dasarnya media sosial digunakan sebagai ajang untuk pamer. Pencapaian, kesedihan, kekecewaan, semuanya bisa kita lihat dengan mudah.

Dengan mudahnya kita mengetahui permasalahan orang lain, tentunya akan memberikan efek yang sama ke pada diri kita sendiri. Proses pengendalian diri mengenai kasus ini tentunya sangat diperlukan sekali.

Apabila kita tidak bisa mengontrol emosi atas apa yang kita lihat, maka semuanya akan terasa bermasalah. Terlepas dari apa yang kita lihat itu menyenangkan atau tidaknya. Sumber masalah adalah apa yang kita anggap sebagai masalah. 

Rentan, mungkin itu adalah kata yang cocok untuk menggambarkan kondisi mental di era gempuran permasalahan yang sedang di alami oleh mereka yang sedang mengalami quarter life crisis.

Masalah itu idealnya untuk dihadapi dan dicarikan solusi, bukan untuk dinikmati. Karena kalau kita menikmati masalah, yang ada nanti malah berlarut-larut menikmati masalah yang terus menerpa kehidupan.

Pengendalian emosi terbukti sangat penting, dengan hadirnya istilah-istilah yang semakin mengarah ke kesehatan mental, serta kepanikan-kepanikan terhadap masa depan pengendalian emosi semakin menjadi urgensi yang harus diperhatikan.

Hidup dengan emosi yang stabil setidaknya dapat memfilter sesuatu yang tidak seharusnya kita pikirkan, hidup hanya fokus saja terhadap tujuan dan menyingkirkan sesuatu yang dapat mengganggu ke segala aspek kehidupan.

Yoga Yurdho