Saat hidup tak memihak dan kamu berada di hadapan pilihan yang tak ingin dipilih. Dijodohkan dengan orang yang tak kamu suka? Emangnya ini zaman Siti Nurbaya? Tapi nyatanya, kabur pun bukan pilihan mudah. Dunia di luar sana ternyata juga tak kalah mengerikannya!
Novel Antara Aku dan Dia karya Agnes Jessica menawarkan sebuah kisah tentang pelarian, perlawanan, dan pertumbuhan karakter dalam realitas keras kehidupan kota besar. Lewat tokoh Sasha dan Sultan, pembaca diajak menyusuri jalan terjal yang memisahkan kenyamanan keluarga dan keberanian untuk memilih hidup sesuai hati nurani.
Identitas Buku
- Judul: Antara Aku Dan Dia
- Penulis: Agnes Jessica
- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
- Tebal: 224 Halaman
- Genre: Fiksi, Metropop
Sasha, gadis kaya asal Metro Lampung, hidupnya berubah drastis ketika dipaksa menikah oleh sang ayah. Calon suaminya bukan hanya jauh dari harapan, tapi juga memiliki tabiat yang membuatnya muak. Di tengah tekanan itu, Sasha memutuskan untuk melarikan diri ke Jakarta, mengejar impian lamanya: menjadi mahasiswa kedokteran dan membangun hidup yang ia pilih sendiri, bukan yang ditentukan oleh keluarganya.
Kisah Pelarian dan Pertumbuhan Diri dalam Antara Aku dan Dia
Dalam pelariannya, takdir mempertemukannya dengan Sultan—anak seorang pegawai ayah Sasha yang menyimpan dendam karena sang ayah diduga menjadi penyebab kematian orang tuanya. Sultan yang awalnya berniat membunuh ayah Sasha, malah ditangkap dan diancam dibunuh. Sasha, yang tahu kebenaran di balik konflik tersebut, justru menolong Sultan dan mengajaknya kabur ke Jakarta bersamanya.
Namun Jakarta bukanlah tempat yang ramah bagi para pelarian. Dalam sekejap, uang 200 juta rupiah milik Sasha raib digondol pencopet di terminal. Tinggal berbekal 300 ribu rupiah, Sasha dan Sultan harus bertahan hidup dalam kerasnya ibu kota, menyamar sebagai kakak-adik agar bisa menyewa kamar dan bekerja seadanya.
Beratnya Hidup Saat Dunia tak Memihak
Di titik inilah kekuatan narasi Agnes Jessica menonjol. Ia menggambarkan dengan apik lika-liku kehidupan di kota besar—penipuan, pelecehan, kelaparan, dan kehilangan harga diri—yang sering kali tak tampak dari luar gemerlapnya Jakarta. Hubungan antara Sasha dan Sultan yang awalnya penuh benci perlahan berubah menjadi kepercayaan. Mereka saling bergantung, saling menopang, bahkan mulai menumbuhkan perasaan yang lebih dari sekadar teman seperjuangan.
Namun Antara Aku dan Dia bukan sekadar kisah cinta. Ini adalah kisah tentang keberanian untuk melawan takdir yang tak diinginkan. Sasha mewakili suara banyak perempuan yang dipaksa tunduk pada sistem patriarki melalui perjodohan. Ia memilih pendidikan dan harga dirinya, meskipun harus kehilangan kenyamanan dan kekayaan.
Kesenjangan Sosial di Masyarakat
Dengan ketebalan buku yang terbilang cukup tipis, novel ini punya isi yang lumayan padat. Agnes Jessica juga menyentuh sisi sosial dengan menunjukkan betapa timpangnya jurang antara orang kaya dan miskin. Serta bagaimana ketidakadilan bisa mengorbankan pihak yang lemah seperti Sultan. Penulis menunjukkan bahwa kekuatan sejati seseorang bukan berasal dari harta, tetapi dari kemauan untuk bertahan dan berubah.
Meski ending-nya terlalu mudah ditebak dan sedikit terburu-buru, perjalanan menuju akhirnya tetap menyentuh dan inspiratif. Gaya bahasa Agnes yang lembut namun lugas membuat novel ini terasa akrab, hangat, dan mudah diikuti, meski mengangkat tema berat.
Secara keseluruhan, Antara Aku dan Dia adalah bacaan yang menyenangkan namun sarat pesan. Ia mengingatkan kita bahwa keberanian untuk hidup dengan jujur—pada diri sendiri dan pada kebenaran—sering kali datang setelah kita kehilangan segalanya. Dan dari kehilangan itulah, perjalanan sejati manusia dimulai.
Baca Juga
-
Membuka Luka Sejarah PKI 1965 Lewat Fiksi di Novel Noda Tak Kasat Mata
-
Membenahi Mindset Seksis: Saat Istri Cerdas Bukan Ancaman, Tapi Anugerah
-
Ulasan Novel Api Jihad di Tanah Suriah: Jalan Tobat Mantan Tentara ISIS
-
Ulasan Buku Strategi Najmah: Ketika Madrasah Tumbuh di Tangan yang Tepat
-
Ulasan Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar: Ketika Keadilan Bisa Dibeli
Artikel Terkait
-
Membuka Luka Sejarah PKI 1965 Lewat Fiksi di Novel Noda Tak Kasat Mata
-
Ulasan Novel Hazel Says No: Keberanian Hazel dalam Menolak Eksploitasi
-
3 Rekomendasi Buku Islam Anak, Kisah Menyentuh dan Ilustrasi yang Menarik
-
Ulasan Novel Soul Machine: Perjalanan Kakak Beradik Melawan Kendali MCorp
-
Ulasan Novel Satu Kelas: Dilema Ketika Sekelas dengan Mantan dan Gebetan
Ulasan
-
Review Jujur Film Omniscient Reader: The Prophecy, Lagi Tayang di Bioskop
-
Batik Kuansing, Ikon Budaya Pacu Jalur yang Bisa Dibawa Pulang
-
Membuka Luka Sejarah PKI 1965 Lewat Fiksi di Novel Noda Tak Kasat Mata
-
Review Film Ghost Train: Stasiun Hantu dan Rahasia yang Bikin Merinding
-
Review Film Sihir Pelakor: Teror Sabdo Pandito dalam Balutan Horor Religi
Terkini
-
Bendera One Piece dan GenZ: Antara Ekspresi Budaya Pop dan Etika Kebangsaan
-
4 Tinted Sunscreen Proteksi Kulit dan Bantu Pudarkan Noda, Cuma Rp40 Ribuan
-
Futsal dan Nepotisme: Saat Kesempatan Bermain Ditentukan oleh Kedekatan
-
5 HP Murah RAM Gede, Biar Multitasking Bisa Juga
-
Elizabeth Olsen Terjebak Cinta Segitiga di Film Eternity, Intip Trailernya