Bicara soal self reward tentu amat luas dan memiliki banyak macam, tiap orang memiliki cara tersendiri untuk melakukan self reward sebagai bentuk perhargaan dan penenangan pada diri sendiri. Self reward penting dilakukan guna memberikan penghargaan dan apresiasi pada diri sendiri, apresiasi ini biasanya diberikan atas keberhasilan diri sendiri yang telah menyelesaikan sesuatu. Namun sebenarnya, self reward juga bisa berarti sebagai bentuk menenangkan diri, entah dengan beraktivitas yang sesuai hobi atau pergi ke tempat yang dianggap tenang dan nyaman.
Cara sederhana yang saya lakukan untuk memberikan self reward dengan menenangkan pikiran di kampung halaman. Hal ini saya lakukan tentunya aktivitas perkuliahan yang jauh dari kampung dan tentu kebanyakan aktivitas kuliah banyak dihabiskan di luar dari kampung halaman alias di daerah perkuliahan saya.
Adakalanya saya merasa bingung aktivitas dari kampus yang jauh dari keluarga, dan sering pula dituntut berbagai deadline. Hal tersebut tentu menyulitkan pikiran saya bisa berjalan tetap normal, bahkan sering dihantui berbagai tuntutan hidup yang ujungnya kadang muncul ingin putus asa dalam menjalani hidup. Walau saya tahu bahwa hidup butuh perjuangan dan memang berat dala menjalaninya. Tetapi tidak ada jalan selain mengikuti dinamika kehidupan.
Kondisi seperti itu memang tidak patut untuk dipaksakan, hidup memang butuh perjuangan tetapi tidak juga memaksakan tubuh ini terus berjuang tanpa istirahat. Momen itulah sangat direkomendasikan untuk bisa mengobrol pada diri sendiri dan menenangkan pikiran untuk menyusun kembali strategi perjuangan.
Untuk menenangkan pikiran tersebut saya biasanya kembali ke kampung halaman dan tinggal bersama keluarga. Saya merasa ketika tinggal di kampung bersama keluarga beban pikiran bisa sedikit mereda, setidaknya pikiran dapat diistirahatkan sejenak dan kemudian bisa kembali menyusun strategi baru untuk tetap berjuang.
Tinggal bersama keluarga di kampung dengan sejenak dapat membuat semangat saya kembali bangkit, dan hal itu sering saya lakukan, sesekali kembali ke kampung menenangkan pikiran ketika lama menjalani aktivitas perkuliahan dan organisasi di lingkungan kampus. Saya merasa bahwa hal itu sangat menunjang diri saya agat tetap bisa semangat berjuang. Kampung halaman memang selalu merindukan dan di sana saya banyak intropeksi diri atas perjuangan yang telah saya lakukan.
Walau hal itu mungkin tidak bermakna self reward secara fisik, tetapi saya merasa bahwa hal itu sebagai bentuk penghargaan pada diri sendiri dalam menenangkan pikiran saat dilanda banyak pikiran. Menenangkan pikiran di kampung halaman cara paling sederhana dan memang menyenangkan diri ini agar tetap bisa semangat berjuang, dalam arti lain itu salah satu cara saya dalam memberikan self reward.
Baca Juga
-
10 Cara Mengatur HP agar Bisa Melantunkan Al-Quran Semalaman Tanpa Khawatir Baterai Rusak
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
Artikel Terkait
Kolom
-
Dosen di Era Digital: Antara Pendidik dan Influencer
-
Menari di Antara Batas! Kebebasan Berekspresi di Sekolah vs Kampus
-
Menyusuri Lorong Ilmu! Buku Perpustakaan vs Jurnal Akademik
-
Janji Mundur atau Strategi Pencitraan? Membaca Ulang Pernyataan Prabowo
-
Tari Kontemporer Berbalut Kesenian Rakyat: Kolaborasi Komunitas Seni Jogja
Terkini
-
WKU Kadin Saleh Husin: Perlu Keberpihakan Pemerintah Agar Industri Baja Nasional Tidak Mati
-
Ulasan Lagu LUCY Flowering, Musim Semi yang Penuh Harapan dan Kehangatan
-
Ayam Bakar sampai Bebek Goreng, Nikmatnya Menu Wong Solo Bikin Ketagihan
-
Simpel nan Stylish! Ini 4 Look Outfit Xinyu TripleS yang Harus Kamu Lirik
-
Taman Wisata Pasir Putih, Objek Wisata Keluarga dengan HTM Murah di Depok