Self reward umumnya dikenal memberikan hadiah pada diri sendiri karena sudah berhasil menyelesaikan tugas atau capaian tertentu. Self reward bermakna memberikan apresiasi pada diri sendiri sebab ia juga bentuk self love.
Namun pikirku, self reward bisa berarti melakukan aktivitas sesuai dengan hobi yang dapat membuat pikiran tenang ataupun senang saat mengerjakannya.
Salah satu cara yang kadang membuat senang saat mengerjakannya yakni dengan bermain catur. Catur menjadi bagian dari hobi saya yang membuat selalu penasaran saat sedang bermain catur, apalagi kalau lawan terasa kuat. Kondisi ini tentu hanya berlaku bagi mereka yang memang hobi main catur ya.
Tentu banyak orang beranggapan bahwa main catur melelahkan dan menguras banyak pikiran. Ya, argumen itu mungkin ada benarnya, tetapi terkurasnya pikiran tersebut seakan tidak terasa kalau sedang bermain apalagi kalau memang hobi dengannya.
Permainan catur salah bentuk aktivitas untuk melatih otak dalam menyusun strategi dan kondisi itu memang kadang menguras banyak pikiran. Namun, meski begitu saya tetap tergoda untuk main catur dan ada kebanggaan sendiri setelah bermain, terlebih kalau lawan main seimbang.
Saya biasa berhenti melakukan aktivitas lain (jika memang tidak terlalu urgent) demi untuk bermain catur, bahkan saya sangat sulit menolak jika ada teman yang mengajak untuk bermain catur. Kondisi itu memang membuat saya senang bermain catur dan pikirku ia bagian dari self reward.
Dulu saya sering berhenti mengerjakan skripsi jika ada teman mengajak untuk bermain catur, ada rasa kepuasan tersendiri saat mengerjakannya. Walau sebenarnya tidak terlalu besar manfaatnya, tetapi saya tidak bisa pungkiri bahwa ada kepuasan yang bisa saya rasakan.
Kalau dipikir rela meninggalkan dengan tidak mengerjakan skripsi demi untuk main catur sebenarnya tidak baik, logikanya memang tidak masuk akal.
Namun, saya bermain catur tidak juga monoton itu melulu yang saya kerjakan, saya tetap bisa menyadari bahwa bermain catur terlalu lama tidaklah baik apalagi sampai tidak mengerjakan skripsi, jelas saya juga tidak sepakat akan hal itu.
Saya bermain catur hanya sesekali saja dan saya tetap memprioritaskan pekerjaan yang memang urgent. Artinya saya bermain catur tanpa mengorbankan pekerjaan atau tugas saya, catur bagi saya hanya ungkapan hobi namun tidak menghabiskan waktu dengan bermain catur saja.
Baca Juga
-
Perempuan Hebat, Masyarakat Panik: Drama Abadi Norma Gender
-
Saat Generasi Z Lebih Kenal Algoritma daripada Sila-sila Pancasila
-
Ketika Pendidikan Kehilangan Hatinya: Sebuah Refleksi Kritis
-
Toleransi Rasa Settingan: Drama Murahan dari Pejabat yang Kehabisan Akal
-
Lingkaran Setan Upah Minimum: Tertinggal dari Tetangga, Tergerus Inflasi
Artikel Terkait
-
Self Reward Bermain PES: Selain Bikin Bahagia, Inilah Hikmahnya!
-
Self Reward: Serpihan Perjalanan Mencintai Diri Sendiri
-
Hobi Membaca, Self Reward yang Membantu Saya Menemukan Bakat Baru
-
Self Reward Ala KPopers : Tak Apa Keluar Biaya Sesekali Asal Hati Senang!
-
Fakta Menarik dari Olahraga: Self Love dan Self Reward Sama-Sama Didapat
Kolom
-
Difabel Rentan Jadi Korban Bullying, Ini Pentingnya Ruang Aman Inklusif!
-
Gajah di Tengah Puing, Mengingatkan Kita Mereka Pun Kehilangan Rumah
-
Berpotensi Ancam Wilayah Pesisir: Ini Suara untuk UU Konservasi
-
Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh Anak Pengaruhi Nasib Negara, Seserius Itu?
-
Migrasi Sunyi Nelayan: Ketika Laut Tak Lagi Menjanjikan Pulang
Terkini
-
Musuh Terbesar Pembaca Lambat Ternyata Ini: Bongkar 6 Jurus Ampuh Lahap Buku dengan Cepat
-
Liburan Akhir Tahun Anti Ribet: Intip 10 Trik yang Jarang Orang Tahu
-
3 Film Keluarga yang Wajib Masuk Daftar Tonton di 2026 Beserta Sinopsisnya
-
Ulasan Novel Kala Langit Abu-Abu: Rasa Tetap Sama, Kenyataan yang Berubah
-
Manusia Cuma Anak Kemarin Sore! Kenalan sama 6 Hewan Abadi yang Umurnya Bisa Ratusan Tahun