Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Herlambang Kavin Huda
Ilustrasi alat musik (Freepik/pvproductions)

Lagu, apa yang terpikir saat kita mendengarkan kata lagu? Kebanyakan orang awam ketika secara spontan ditanyakan, mereka akan menjawab kalau lagu adalah musik. Baiklah, mari kita bahas dulu lebih dalam tentang definisi musik itu sendiri. Seperti dikutip dari beberapa sumber, menurut Aristoteles, seni musik adalah tuangan kemampuan serta tenaga penggambaran yang berawal dari gerakan rasa dalam satu deretan nada atau melodi yang memiliki irama. Artinya musik adalah sesuatu yang terdiri atas suara, nada, irama. Sedangkan lagu adalah sekumpulan dan komposisi suara, nada, irama, yang diberi lirik, sehingga bisa dinyanyikan.

Musik memiliki emosi dan jiwa di dalamnya, karena ia merupakan luapan ekspresi penciptanya yang dituang dalam rangkaian suara, nada, dan elemen-elemen tadi. Maka dari itu pernahkah kita menggali lebih dalam tentang apa saja yang dapat dimanfaat dari sebuah musik? Dari sudut pandang lain, beberapa musisi menggunakan musik sebagai sarana terapi dalam penyembuhan gangguan dalam jiwa seperti stres, dan lain semacamnya.

Kunto Aji salah satunya. Sebelum merilis albumnya yang berjudul "Mantra Mantra", ia berkonsultasi terlebih dahulu dengan banyak psikiater yang menggunakan musik dalam melakukan terapi kepada para asiennya, maka lahirlah lagu-lagu bernuansa tenang dan nyaman untuk di dengar sambil beraktivitas ringan. Ini sempat dikatakan oleh Afif Gifano, "Musik nya Kunto Aji itu dikonsul ke psikiater dulu. Jadi penulisan albumnya dia tidak sembarangan dibuat, makanya lebih tenang kalo dengerin lagu-lagunya", begitu tegas seorang pria yang juga merupakan keyboardist dari Kunto Aji sendiri saat saya mewawancarai secara personal pada Selasa (27/9/2022).

Lain lagi jika membahas musik dari sudut pandang Noe vokalis band Letto yang akrab disapa "Sabrang". Dalam video unggahan di akun milik Sujiwo Tejo tersebut, ia menjelaskan bahwasanya musik memiliki kekuatan seakan dapat dikatakan ajaib karena dengan mendengarnya seketika kita dapat mengintepretasikan secara mandiri gambaran atau visualisasi ke dalam pikiran kita. "Bayangkan nonton film tanpa latar musik, piye jadine?", iya terangnya dalam bentuk pertanyaan kepada Sujiwo Tejo. "Kalo nadanya mayor pasti kebayang yang scene seneng, kalo minor langsung kebayang yang sedih, kalo diminished langsung kebayang yang serem.

Berbeda dengan mata, bisa ditutup, kalo telinga kan ga bisa, jadi besar pengaruhnya terhadap kita", lanjut Noe. Jika dimaksimalkan fungsi dari pemberian Tuhan Yang Maha Esa ini (musik), kita dapat melakukan banyak hal diantaranya untuk terapi stres, pemulihan ingatan, penenang alami, atau bahkan hanya untuk sekedar dinikmati.

Teknokrat yang dikenal dengan kecerdasannya seperti almarhum Bapak BJ Habibie yang menggunakan musik untuk merangsang pikirannya dalam memaksimalkan fungsi otak dalam belajar. Ilmunya digunakan oleh para teknokrat muda di Jerman dan diabadikan dalam sebuah teori yang bernama teori Habibie. Ia mendengarkan musik dari Pyotr Ilyich Tchaikovsky, sehingga membuatnya semakin nyaman dalam belajar dan berpikir, selain beliau juga sangat rajin dalam mengkaji Al-Qur'an. Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Herlambang Kavin Huda