Pada tanggal 4 Maret kali ini kembali diperingati sebagai Hari Obesitas Sedunia atau World Obesity Day. Melansir dari situs National Today, peringatan hari obesitas sedunia ini diprakarsai sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat luas akan bahaya obesitas yang bisa menyerang siapapun. Obesitas atau masalah berat badan berlebih pada era modern ini menjadi sebuah permasalahan kesehatan serius yang dihadapi oleh badan atau lembaga kesehatan di seluruh dunia.
Melansir data dari World Health Organization (WHO), pada tahun 2022 lalu sekitar 1 miliyar orang di dunia mengalami obesitas. Ironisnya, 39 juta kasus tersebut dialami oleh anak-anak. Hal ini tentunya menjadi peringatan bagi kita semua bahwa bahaya obesitas bisa mengintai sejak dini dan menyasar siapapun. Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai sekitar ¼ populasi manusia pada kurun waktu 2025 hingga 2030 apabila tidak ditangani secara serius.
Banyaknya Orang Denial Mengenai Permasalahan Berat Badan Berlebih
Bahaya berat badan berlebih atau obesitas memang telah lama menjadi permasalahan di masyarakat. Obesitas merupakan kondisi kelebihan berat badan dari standar normal berat badan seseorang. Dari segi kacamata medis, obesitas juga menjadi pintu dari munculnya permasalahan medis atau penyakit lainnya yang lebih berbahaya seperti permasalahan jantung, stroke, peradangan pembuluh darah, diabetes dan beragam penyakit lainnya. Bahkan, tidak jarang pula obesitas bisa menyebabkan cedera serius yang bisa berujung kepada kondisi fatal hingga kematian.
Namun, ironisnya banyak orang terutama individu yang mengalami permasalahan obesitas atau kelebihan berat badan ini merasa denial mengenai kesehatan dan berat badan mereka yang melebihi standar. Bahkan, tidak jarang pula ada yang mengkampanyekan bahwa memiliki tubuh gemuk merupakan hak setiap orang dan tidak boleh diganggu gugat. Bagi sebagian orang hal tersebut dianggap benar, akan tetapi sebagian lain beranggapan hal itu merupakan perilaku denial yang mementingkan ego dirinya sendiri yang tidak mau berusaha dalam memperbaiki kondisi kesehatannya.
Bahkan, meskipun sudah banyak kampanye atau penyuluhan tentang bahaya obesitas. Banyak orang yang masih acuh terhadap hal ini. Perilaku inilah yang membuat jumlah orang-orang yang mengalami obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun. Kurangnya kesadaran diri tentang kondisi tubuh yang jauh dari kata sehat atau ideal membuat seseorang mengabaikan anjuran atau bahkan saran dari orang lain terhadap kondisi berat badannya.
BACA JUGA: Digugat Cerai, Indra Bekti Minta Maaf ke Aldila Jelita: Maafin Aku Jadi Suami Belum Sempurna
Memulai Dari Diri Sendiri
Obesitas memang disebabkan dari banyak faktor, mulai dari kondisi genetik, perilaku atau pola makan yang kurang sehat hingga kondisis psikis dan stress seseorang. Namun, bukan berarti hal itu menjadi alasan bagi kita untuk terus merasa nyaman dengan kondisi tersebut dan tidak memiliki keinginan untuk memperbaiki kondisi kesehatan tubuh. Solusi paling ampuh dalam melawan obesitas adalah menanamkan dalam diri sendiri bahwa kondisi tubuh yang memiliki kelebihan berat badan merupakan awal dari penyebab penyakit yang lebih parah.
Biasakan diri sendiri untuk mengatur pola asupan makanan harian sesuai dengan anjuran para ahli. Selain itu, bisa mulai membiasakan melakukan aktivitas olahraga secara rutin guna mengontrol kondisi dan berat badan. Dengan melakukan olahraga secara rutin, tentunya dapat meminimalisir kondisi berat badan berlebih sekaligus meningkatkan performa tubuh. Seseorang yang memiliki performa tubuh yang baik tentunya dapat melakukan aktivitas harian dengan lebih maksimal. Penyuluhan mengenai bahaya obesitas memang banyak dilakukan oleh beragam lembaga kesehatan dan pihak-pihak terkait, akan tetapi tentunya dengan memulai dari diri sendiri merupakan cara yang cukup ampuh dalam menghindari obesitas.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Dua Persamaan STY dan Patrick Kluivert, Suka Coba-coba di Saat Penting!
-
Takluk dari Arab Saudi, Bukti Gagalnya Tim Kepelatihan Terbaik di Timnas!
-
4 Pemain Bek Kiri Timnas Indonesia sedang Gacor, Siapa yang Dipilih Patrick Kluivert?
-
Dear Coach Patrick, Perkokoh Lini Tengah Jika Ingin Menang Lawan Arab Saudi
-
Tak Hanya Lolos, Indonesia Bisa Panen Poin Besar Jika Menang di Ronde Empat
Artikel Terkait
-
Peringatan Hari Obesitas Sedunia, Yuk Kenali Penyebab serta Gejala Obesitas
-
6 Tips yang Dapat Kamu lakukan ketika Mengalami Insomnia karena Anxiety
-
Selain Jeruk Nipis dan Lemon, 5 Buah Ini Juga Dipercaya Bisa Redakan Batuk
-
7 Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan dan Kecantikan Kulit
-
Cancer sampai Aquarius, Ini 4 Zodiak yang Terobsesi dengan Kebugaran Fisik
Kolom
-
Kasus Pembunuhan Karena COD Mobil di Jambi, Dunia Serba Cepat Emang Ngeri
-
Media Sosial, Jalan Pintar UMKM Biar Cuan Makin Deras
-
QRIS dan Dompet Digital: Siapkah Indonesia Cashless Total?
-
QRIS Antarnegara: Simbol Indonesia Jadi Pemain Utama Ekonomi Digital ASEAN
-
Dulu Ramai, Kini Sepi: Kisah Redupnya Pusat Buku Taman Pintar Yogyakarta
Terkini
-
Harga Emas Naik, Tekanan Nikah Ikut Naik?
-
Cerita Abdul Hannan: Doa dan Air Mata di Reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny
-
Ancaman Bom Di Sekolah, Cerita Anak Ke Mamanya: 450 Juta? Dikit Banget Bun!
-
Stop Salah Paham! Ini 10 Sifat Kucing yang Wajib Kamu Tahu Biar Gak Berantem Terus
-
Ketika Warmindo Jadi Teman Setia yang Ditempa di Atas Piring Anak Kos Jogja