Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Fatih Azri Al-Hasani
Ilustrasi Pemukiman Tepi Sungai (pexels.com/Tom Fisk)

Di dunia yang luarbiasa luas ini, ada banyak daerah-daerah yang berdiri di sekitar saluran air. Di Indonesia, ada beberapa daerah-daerah tepi sungai yang ditinggali warga bahkan ada yang permukaannya sebagian atau sepenuhnya terapung. Daerah perairan ini kurang lebih merupakan sumber kehidupan pemukiman mereka. Namun, pemukiman tepi sungai bukan berarti warganya memiliki kualitas hidup yang mumpuni. 

Dari berbagai sumber, seringkali didapati kualitas hidup yang masih miris, seperti kurangnya saluran air bersih, kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi, lingkungan yang kotor dan lain sebagainya. Perairan yang pada mulanya merupakan sumber kehidupan, kini menjadi sangat tercemar sehingga tidak layak untuk dimanfaatkan baik bagi manusia maupun satwa liar alami. 

BACA JUGA: Peran Masyarakat Adat dalam Menjaga Lingkungan

Oleh karena itu, disarankan untuk memperbaiki pengolahan air limbah, salah satunya dengan mencontoh atau melakukan kerjasama dengan perusahaan penanganan polusi air.

Sebuah perusahaan teknologi ekologi dan biologis yang berbasis di Moray, Skotlandia, Biomatrix Water mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan solusi menggunakan teknologi ekologi yaitu sistem platform tanaman modular terapung yang menghijaukan dan membersihkan saluran air perkotaan. Platform terbuat sepenuhnya bahan daur ulang dan dapat didaur ulang, seperti beberapa pipa air tua yang dilas menjadi satu kemudian dilapisi dengan sabut kelapa. 

Tumbuhan ini menawarkan habitat bagi fauna dan juga meningkatkan kualitas udara, sementara di bawah air dikembangkan hutan belantara mikro dari akar yang terendam untuk tempat ikan dapat berkembang biak, dan komunitas mikroorganisme memecah zat berbahaya serta menyaring polusi di air.

Solusi ini menghidupkan kembali sungai-sungai kota dan perairan yang tercemar, menyediakan tempat bagi warga untuk meningkatkan kualitas hidup dan spesies tumbuhan untuk membangun kembali diri mereka sendiri.

Situasi Masyarakat Tepi Sungai

Tinggal di pinggiran sungai tidaklah mudah, apalagi jika sungai tersebut tercemar. Di Sumatera Selatan, dari 21 sungai, terdapat 13 yang tercemar berat dan sisanya tercemar sedang ataupun ringan. Sungai-sungai ini dipenuhi sampah yang menghasilkan bau tidak nyaman serta berisiko menghasilkan penyakit. Kondisi ini sudah menjadi hal biasa bagi warga setempat, meskipun tidak nyaman akan tetapi warga acuh saja. Alasannya dikarenakan kondisi seperti ini tidak berubah dari waktu ke waktu.

Selain itu, daerah ini juga tidak memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara di sekitar permukiman mereka. Hal ini menjadi salah satu penyebab banyaknya warga yang membuang sampah ke sungai.

Di saat yang sama petugas kebersihan juga kurang bertanggung jawab, terkadang sampah tidak diangkut dan ditelantarkan bertumpukan begitu saja. Meski sudah terbiasa, masalah ini tetap membuat warga terganggu dalam beraktivitas dan lain sebagainya.

Diperlukan upaya kolektif untuk menyelesaikan masalah ini, masyarakat dan pemerintah dapat bekerjasama untuk menyelesaikan masalah ini. Pemerintah dapat memulai upaya tersebut dengan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan warga.

Selain itu, pemerintah juga dapat mencontoh atau bahkan membuka kerjasama dengan upaya yang dilakukan oleh perusahaan dari Skotlandia yaitu dengan menggunakan keahlian inovasi teknik dan desainnya untuk memberikan solusi efektif terhadap masalah polusi air yang dihadapi banyak tempat perkotaan saat ini.

Memulihkan dan Menyembuhkan Sungai

Polusi air dan kurang memadainya pengolahan air limbah merupakan poin utama permasalahan di beberapa sungai. Di sebuah sungai di Chennai, India, Biomatrix Water memperkenalkan sistem pulau eksperimental untuk mengolah limbah mentah di tempat. Proyek ini menggunakan aerasi atau penambahan oksigen ke air yang bertenaga surya untuk mempercepat proses pengolahan air. 

Dampak proyek ini terbukti lebih luas daripada sembuhnya sungai dan pengolahan limbah saja. Dengan transformasi sungai melalui pengenalan pulau tumbuhan, spesies tumbuhan dan hewan asli mulai kembali ke jalur air, dan kehidupan komunitas di tepi sungai juga berubah. Udara yang tidak bau nyaman dihirup warga, saluran air bersih dan tidak berisiko penyakit merupakan kehidupan yang pantas untuk warga tepi sungai.

Kualitas Kehidupan Tepi Sungai Yang Berkembang

Perusahaan Biomatrix Water mengatakan bahwa sebagian besar pekerjaan mereka menginspirasi warga untuk mencintai sungai dan saluran air mereka yang terabaikan. Pekerjaan ini menciptakan hubungan pribadi dan rasa ingin menjaga serta merawat saluran air sekitar dan lingkungan mereka. Dengan melaksanakan upaya semacam ini, dapat dipastikan adanya kemungkinan lingkungan yang sehat, nyaman dan kualitas hidup warga berkembang serta meningkat. 

Selain meningkatkan kualitas hidup, tumbuhan yang digunakan juga nyaman dilihat karena keindahannya, hal ini juga turut membantu meningkatkan kehijauan kota. Sebuah studi mengatakan bahwa kunjungan yang sering ke alam akan meningkatkan kesejahteraan psikologis dan mengurangi tekanan mental. 

Proyek ini juga dapat menjadi solusi bagi warga yang tinggal di permukiman terapung akibat banjir rob seperti di Desa Timbulsloko yang kini daratannya terendam. Karena ekosistem terapung juga dapat menjadi penahan banjir. Dengan cara ini, kota dapat menikmati dan merangkul saluran airnya, sambil tetap terlindungi selama peristiwa banjir.

Biomatrix Water telah memasang teknologinya di seluruh Eropa, Asia, dan Amerika dengan platformnya yang tersedia secara komersial. Perusahaan ini bekerja untuk meregenerasi ekosistem air dan meningkatkan keanekaragaman hayati juga kualitas air di kanal, sungai, dan danau. Mereka membantu masyarakat untuk merawat dan terhubung dengan saluran air lokal mereka. Selama setahun terakhir, telah dibangun 1000 modul Ekosistem Terapung, yang mendukung lebih dari 15.000 tanaman lahan basah.

Dengan menghidupkan dan menyembuhkan saluran air, maka sekitarnya juga akan menjadi lebih baik. Selain lingkungan yang nyaman, tetapi juga kualitas hidup yang meningkat, khususnya bagi mereka yang dalam kendala ekonomi. Upaya-upaya ini dapat diwujudkan apabila adanya kesadaran yang besar, baik dari warga maupun pemerintah.

Fatih Azri Al-Hasani

Baca Juga