Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Frans Pradesta
Ilustrasi Jeanne d'Arc (Pixabay).

Setiap pasukan mempunyai pemimpin untuk mengarahkan dalam pertempuran-pertempuran. Mengetahui Prancis pernah mengalami pertempuran dengan Inggris yang merugikan kedua belah pihak tersebut. Waktu yang ditempuh dalam pertempuran tersebut memakan waktu yang sangat panjang, yakni mencapai sekitar seratus tahun.

Melihat pemimpin-pemimpin pertempuran dari kedua belah pihak tersebut, salah satunya ialah bernama Jeanne d’Arc atau Joan of Arc. Jeanne d’Arc merupakan sosok perempuan yang memimpin pasukan perang dari pihak Prancis, untuk memimpin bangsanya sendiri dalam pertempuran melawan Inggris.

Menengok biografi dari Jeanne d’Arc, ia dilahirkan dari keluarga sederhana pada abad ke-15 tepatnya pada tahun 1412 di wilayah Prancis. Joan of Arc dibesarkan di daerah desa Domremy letaknya di timur laut Prancis. Ayah dari Joan of Arc merupakan seorang petani sederhana yang bernama Jacques d’Arc. Dan Ibunya bernama Isabelle Romee, merupakan seorang perempuan yang sangat taat dan mendidik anaknya akan kecintaan pada ajaran Gereja Katolik.

Dalam sewaktu-waktu ketika masih berusia kanak-kanak, Jeanne d’Arc pernah melihat dengan kepala matanya sendiri, melihat desanya dibuat kerusuhan bahkan sampai dibakar. Dan seiring berjalannya waktu, Jeanne d’Arc beranjak ke usia 13 tahun, dalam usia tersebut Jeanne d’Arc mengalami pertumbuhan perubahan-perubahan dalam hidupnya.

Joan of Arc berdiam diri di tengah perkebunan ayahnya, Joan of Arc seperti menerima penglihatan spiritual. Dikabarkan dapat melihat Santo Michael, Santa Catherine, dan Santa Margaret tengah berdiri di depannya. Diberitahukan oleh mereka kepada Joan of Arc, bahwa hal tersebut merupakan takdirnya supaya mengusahakan dalam menyelamatkan Prancis dengan cara memukul mundur pasukan Inggris.

Melansir dari VOI, tepat pada tahun 1428, Joan of Arc menerima pesan yang berisikan perintah supaya Joan pergi ke wilayah Vaucouleurs dan mengabari Robert de Baudricourt, yakni komandan Garnisun dan pendukung Charles VII.

Setelah mendapat dorongan dari penduduk desa, Robert de Badricourt akhirnya memberi Jeanne d’Arc kendaran kuda dan mendapat pengawalan. Kemudian Jeanne d’Arc memangkas rambutnya sekitar sebahu dan memakai pakaian pria untuk melakukan perjalanan jauh selama 11 hari dalam menelusuri daerah musuh ke wilayah Chinon.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang Jeanne d’Arc, ia kemudian meminta audiensi dan menyebutkan bisa menolong Prancis dari tekanan Inggris. Jeanne d’Arc akhirnya menerima kepercayaan ketika lolos dari penyamaran di lingkaran kerumunan anggota Charles. Akan tetapi, Charles masih melihat Jeanne d’Arc dan meminta pada Teolog untuk mencari informasi mengenai Jeanne d’Arc tersebut. Setelah mencari kabar, Teolog memberikan laporan bahwa tidak melihat sesuatu yang kurang dari Jeanne d’Arc, jelasnya para Teolog menemukan kesucian dan kesalehan pada diri Jeanne d’Arc.

Jeanne d’Arc yang cukup muda pada waktu itu, berusia 17 tahun. Jeanne d’Arc diberikan baju besi dan kuda perang. Kemudian, ia kenakan baju besi dan menunggangi kuda yang telah ia terima, lalu berangkat ke Orleans dengan pasukan. Di waktu  pertempuran yang tercatat sekitar 4-7 Mei 1429, dalam rangkaian waktu tersebut pasukan Prancis dapat mengusai benteng Inggris.

Dalam pertempuran hebat itu, Jeanne memimpin pertempuran yang sedang berlangsung. Jeanne d’Arc mendapati bahwa dirinya menerima luka, akan tetapi ia tetap meneruskan pertempuran dan berlaga di garda depan untuk memukul serangan dari pihak musuh. Dan tercatat pada 18 Juni 1429, pasukan Prancis yang dipimpin oleh Jeanne d’Arc dapat memukul mundur pertempuran dari Inggris.

Frans Pradesta