Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Zahra Awliyaa
Ilustrasi seseorang sedang bermain game Gacha. [Shutterstock]

Game Gacha telah meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir, menjadi fitur yang menonjol di industri game terutama game mobile. Konsep game gacha ini awalnya berasal dari Jepang. Nama "gacha" berasal dari mesin yang digunakan untuk mengeluarkan hadiah-hadiah, ini, mirip dengan mesin penjual otomatis. Mesin tersebut adalah mesin permainan yang disebut sebagai gashapon atau gachapon. Pemain menggunakan mesin ini untuk mendapatkan hadiah secara acak, dan peluang mendapatkan hadiah yang lebih langka atau lebih berharga biasanya sangat kecil.

Game gacha menjadi populer di seluruh dunia dengan dirilisnya game-game seperti Puzzle & Dragons dan Brave Frontier di awal tahun 2010. Game-game ini gratis untuk dimainkan, tetapi pendapatan developer mereka adalah melalui penjualan mata uang dalam game, yang dapat digunakan untuk meng-gacha karakter atau item langka. Hasilnya, game-game gacha seperti ini langsung menjadi populer di kalangan gamer dari segala usia karena gameplay-nya yang adiktif dan item-item yang dapat dikoleksi. Namun, game-game semacam ini juga mendapat sorotan karena mekanisme gacha yang kontroversial, serta dampaknya terhadap pemain dan industri game.

Game gacha adalah game yang di mana pemainnya dapat menggunakan mata uang dalam game atau uang sungguhan untuk mendapatkan item dalam game, sistemnya berupa hadiah yang diacak. Hadiah ini bisa berupa karakter, perlengkapan, atau item berharga lainnya yang dapat meningkatkan gameplay.

Game gacha memiliki pengaruh yang signifikan pada industri game, kesuksesan game gacha tersebut menyebabkan peningkatan jumlah game mobile yang dikembangkan dan dirilis. Tren ini juga memicu pertumbuhan pasar game mobile secara pesat. Selain itu, game gacha telah memengaruhi desain game. Banyak developer game mulai memasukkan mekanisme gacha ke dalam game mereka, meskipun genre utama game mereka bukanlah gacha. Hal ini telah menghasilkan sub-genre game baru yang dikenal sebagai "game gacha," yang terus mendominasi toko-toko aplikasi.

Salah satu kritik terbesar terhadap game gacha adalah system mendapatkan hadiah secara acak, yang dapat menyebabkan pemain menghabiskan banyak uang untuk mengejar item langka atau item diinginkan pemain. Kombinasi gameplay yang membuat ketagihan dan iming-iming hadiah yang langka dapat membuat pemain menghabiskan lebih banyak uang daripada yang mereka inginkan atau mampu, yang dapat menyebabkan ke masalah keuangan atau bahkan kecanduan.

BACA JUGA: 4 Alasan Timnas Indonesia U-23 Harus Lolos ke Final Piala Asia 2024

Akibatnya, beberapa negara telah menerapkan peraturan untuk mengatasi bahaya game gacha, termasuk membatasi jumlah uang yang dapat dibelanjakan oleh pemain dan mewajibkan transparansi dalam peluang mendapatkan hadiah. Salah satu contohnya adalah Ministry of Consumer Affairs di Spanyol yang mengeluarkan rancangan regulasi yang salah satunya menyatakan bahwa developer harus mengungkapkan presentase untuk mendapatkan item dalam game gacha.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, game gacha tetap sangat populer dan menguntungkan. Banyak pemain menikmati serunya mengumpulkan barang langka dan bersaing dengan pemain lain untuk melihat siapa yang memiliki karakter atau peralatan terkuat. Kesempatan untuk menunjukkan item-item tersebut kepada orang lain juga dapat memberikan rasa puas dan pencapaian kepada pemain.

Namun, beberapa orang berpendapat bahwa fokus pada mekanisme gacha dalam game seperti ini dapat mengurangi kualitas gameplay secara keseluruhan. Developer game mungkin akan lebih cenderung fokus pada pembuatan karakter dan item baru dan langka untuk mendorong pengeluaran daripada menyempurnakan gameplay atau menambahkan fitur baru. Hal ini dapat menyebabkan gameplay yang repetitif atau tidak memotivasi pemain kerena sangat bergantung pada sistem berbasis keberuntungan dari gacha.

Selain itu, sistem yang digunakan dalam game gacha berpotensi menciptakan lingkungan permainan yang tidak adil dan membuat malas pemain yang tidak mau mengeluarkan uang untuk bermain. Banyak game gacha memiliki aspek "pay to win", di mana pemain yang mengeluarkan uang dapat memperoleh keuntungan yang lebih dibandingkan yang tidak mengeluarkan uang. Hal ini dapat membuat permainan terasa tidak adil dan tidak seimbang, sehingga membuat beberapa pemain enggan untuk terus lanjut bermain.

Secara keseluruhan, game gacha memiliki pengaruh yang signifikan pada industri game, terutama di ranah mobile. Sistem gacha ini telah menciptakan peluang baru bagi developer game untuk membuat game dengan sistem gacha karena gacha telah menjadi bentuk hiburan yang populer bagi banyak orang di seluruh dunia. Walaupun penggunaan system gacha telah menimbulkan kekhawatiran tentang kecanduan, kerugian finansial, dan kualitas permainan.

BACA JUGA: Femisida: Pembunuhan Perempuan Karena Gendernya

Seperti halnya segala bentuk hiburan, terserah pada individu untuk membuat pilihan sesuka mereka terkait  konsumsi game gacha mereka. Pemain harus menyadari potensi risiko menghabiskan terlalu banyak uang atau kecanduan game gacha ini. Developer game juga harus berusaha untuk menciptakan pengalaman bermain game yang menarik dan menghibur yang tidak hanya bergantung pada mekanisme game gacha.

Singkatnya, game gacha memiliki dampak yang signifikan terhadap industri game, baik secara positif maupun negatif. Meskipun mereka menawarkan pengalaman untuk dapat mengoleksi item yang menyenangkan bagi banyak pemain, kekhawatiran tentang system gacha dan kualitas adiktif dari mereka perlu ditanggapi dengan serius. Pemain dan developer memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa game gacha adalah bentuk hiburan yang aman dan menyenangkan bagi semua orang.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Zahra Awliyaa

Baca Juga