Jean Anthelme, seorang grastronomer pernah mengungkapkan “tell me what you eat, i’ll tell you who you are.” Sekilas ungkapan ini mengingatkan pada kuliner nasi padang, yang identik dengan sajian khas Nusantara.
Kalau kita hidup di Indonesia, cukup mudah untuk menemukan nasi padang. Hanya dengan mencari rumah makan sederhana yang memiliki ikon gambar Rumah Adat Gadang dengan sedikit sentuhan nama pemiliknya. Menandakan bahwa resep bumbu padang yang disajikan adalah buatan sendiri.
Tidak jarang beberapa rumah makan nasi padang memiliki lisensi Ikatan Keluarga Minang (IKM), menandakan sajian dalam rumah makan tersebut asli dibuat oleh masyarakat Minangkabau. Sekilas mungkin muncul tanda tanya, mengapa masakan Minangkabau justru identik dengan nama "Padang".
Sedikit kembali ke masa lampau, nasi padang sudah ada pada zaman pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatra Barat. Di masa itu, sajian nasi padang menjadi usaha penduduk lokal dengan membuka rumah makan di pinggir jalan untuk Bangsawan Belanda yang berniaga dari Bukittinggi ke Kota Padang.
Menyusul peristiwa pemberontakan tersebut, pemerintah berkuasa melakukan penindasan kepada orang Minangkabau. Hingga pada akhirnya mayoritas orang Minang merantau dan ramai-ramai mengubah nuansa nama Minangkabau dengan "Padang", sedangkan untuk nama perseorangan menjadi bernuansa Jawa.
Sejak saat itu, rumah makan nasi padang mulai menyebar ke seluruh Nusantara. Sajian bumbu khas padang bersama lauk-pauk yang mengenyangkan menjadikannya disukai oleh kalangan masyarakat. Baik saat bepergian ke luar kota maupun sekadar bersantai di sekitar, nasi padang akan selalu jadi pilihan kuliner yang lezat dan menggugah selera.
Mayoritas orang menilai kombinasi nasi putih, lauk-pauk, bumbu rendang dan sambal hijau dengan porsi besar menjadi daya tarik tersendiri hingga bisa dinobatkan sebagai menu makan siang anti gagal. Bahkan muncul aneka cara menikmati nasi padang paling enak, antara disendok dan pakai tangan.
Lebih menarik lagi, bahwa muncul keyakinan porsi nasi padang akan lebih banyak kalau dibungkus. Rupanya jika dihubungkan dengan peristiwa masa lampau, penjual nasi padang sengaja memberi perhatian khusus untuk makanan dibungkus dengan menambah porsi lebih banyak agar dapat dimakan oleh satu keluarga. Sekaligus bentuk terimakasih karena mengurangi beban pekerjaan mencuci piring.
Mengutip sebuah artikel dalam jurnal "Proceeding FAD," restoran sederhana yang menyajikan nasi padang memiliki setidaknya 200 gerai dengan total kunjungan 28,4 juta orang per tahun 2017 sampai 2018. Angka ini melebihi jumlah kunjungan restoran cepat saji seperti KFC, MCD, Pizza Hut, maupun restoran sejenis di Indonesia.
Ini menandakan bagaimana nasi padang sudah menjadi kuliner andalan masyarakat Indonesia. Bahkan salah satu menu masakan padang, yaitu rendang sudah dinobatkan sebagai kuliner paling enak di dunia.
Popularitas nasi padang tentu tidak dapat terlepas dari sisi sejarah yang turut andil dalam persebaran orang Minangkabau ke seluruh Nusantara. Membuat resep masakan nasi padang populer, hingga diakui sebagai salah satu kuliner khas Nusantara yang wajib dicoba, menarik bukan?
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pemilihan Rektor Unand Terancam Batal, Buntut Gugatan 6 Dosen di PTUN Padang Masih Bergulir
-
Efa Yonnedi Terpilih Jadi Rektor Unand 2023-2028, Ketua MWA Sakti Wahyu Trenggono Ingatkan 2 Hal Penting
-
Bawaslu Padang Panjang Sebut Caleg Berstatus THL Pemerintah Wajib Mundur Jelang Jadi DCT, Ini Alasannya
-
Tipu Korban hingga Rp1 Miliar, Pelaku Hipnotis Lintas Provinsi Dibekuk Polisi Pekanbaru
-
Kasus Dugaan Penipuan Seret Nama Oknum Anggota DPRD Padang, Segera Dipanggil Polisi
Kolom
-
Representasi Perempuan di Layar Kaca: Antara Stereotip dan Realitas
-
Buku Anak Jadi Solusi Segar ketika Reading Slump Menyerang
-
Pemain Sepak Bola Nyambi Jadi Abdi Negara, Bukti Persepakbolaan Indonesia Belum Menjanjikan?
-
Ojek Online: Mesin Uang Platform, Beban Ganda Mitra dan Konsumen
-
Book-Bosomed: Membawa Buku ke Mana-Mana Bukan soal Pamer
Terkini
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate
-
Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
-
Dihuni 15 Pemain Kaliber Timnas Senior, Gerald Vanenburg Wajib Bawa Kembali Piala AFF U-23
-
4 Sunscreen Mugwort Ampuh untuk Menenangkan Kulit Kemerahan Akibat Sinar UV
-
Barbeque on the Height: BBQ View 360 di INNSiDE by Melia Yogyakarta