Ketersediaan air bersih telah menjadi isu global sejak lama, kasus ini diperparah dengan kurangnya kesadaran masayrakat mengenai pentingnya mengelolah dan menghemat air dalam setiap kegiatan. Air bersih dan sanitasi yang layak merupakan hak dasar setiap individu, dan memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih merupakan kewajiban dari berbagai segmen masyarakat.
Menanggapi tantangan global ini, Supply Chain Management (SCM) memainkan peran yang semakin penting. Hal ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-6. Fokus utama dalam artikel ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana penerapan prinsip-prinsip Sustainable Water Management dalam SCM dapat menjadi kunci untuk mencapai akses universal terhadap air bersih dan sanitasi pada tahun 2030.
Konsep Sustainable Water Management dalam Supply Chain Management
Salah satu tantangan penting yang dihadapi dunia adalah akses terhadap air bersih. Menurut laporan Bank Dunia pada tahun 2014, 780 juta orang masih belum memiliki akses terhadap air bersih, dan lebih dari 2 miliar orang di dunia tidak memiliki akses terhadap sanitasi.
Dampaknya sangat parah, dengan ribuan nyawa melayang setiap hari dan kerugian material mencapai 7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip pengelolaan air yang berkelanjutan dalam SCM menjadi semakin penting.
Dalam konteks ini, SCM dapat memberikan kontribusi yang signifikan dengan mengoptimalkan penggunaan air. Perubahan dalam proses SCM untuk mencapai penggunaan air yang lebih sedikit dapat memberikan dampak global yang positif. Pertama-tama, tindakan sederhana seperti mendesain kemasan produk dengan lebih efisien atau menggunakan teknologi kemasan yang ramah lingkungan dapat mengurangi jejak air secara substansial.
Selain itu, kolaborasi di antara para pelaku rantai pasokan dalam industri ini sangatlah penting. Para pemangku kepentingan SCM, termasuk produsen bahan baku, distributor, dan peritel, harus bersatu untuk menerapkan praktik berkelanjutan yang hemat air. Untuk mengurangi dampak lingkungan, produsen dapat menerapkan teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien, dan distributor dapat mengoptimalkan rute pengiriman.
Pentingnya edukasi dalam mencapai tujuan ini juga tidak boleh diabaikan. Semakin besar kesadaran pelaku industri mengenai dampak dari praktik pengelolaan air yang buruk, semakin besar kemungkinan mereka akan melakukan modifikasi yang konstruktif. Oleh karena itu, program dalam setiap kegiatan SCM harus menekankan pentingnya konservasi air. Hal ini juga dapat membantu dalam mendukung SDGs terutama poin 6.
Selain mengurangi konsumsi air, penerapan prinsip-prinsip Sustainable Water Management dalam SCM membutuhkan inovasi dalam pengelolaan sumber daya air. Teknologi cerdas, seperti analisis data dan sensor untuk memantau kualitas air, dapat membantu pelaku industri dalam mengidentifikasi segmen rantai pasokan yang dapat dioptimalkan untuk efisiensi air yang lebih besar.
Artikel Terkait
-
PUPR Prioritaskan Bangun 23 Bendungan dengan Anggaran Program Ketahanan Sumber Daya Air 2024 Rp47,64 Triliun
-
Serang Lawannya Pakai Air Keras saat Tawuran di Depan Pos RW, Pemuda di Taman Sari Jakbar Ditangkap
-
Gelar Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar, Relawan Sahabat Sandi Dukung Program Kedaulatan Pangan
-
Sudah Sebulan Warga RW 14 Kramat Jati Alami Krisis Air Buntut Aliran PAM Jaya Terputus
-
Pakar Ungkap Bahaya Klaim BPA Free Pada Kemasan Air Minum: Belum Tentu Aman
Kolom
-
Pancasila di Ujung Jari: Refleksi Hari Lahir 1 Juni di Era Digital
-
PHK Tanpa Akhir, Buah dari Transformasi Zaman?
-
Program 3 Juta Rumah: Solusi atau Beban Baru Rp14,4 Triliun per Tahun?
-
Menimbang Peran Artificial Intelligence dalam Kontestasi Pemilu Masa Depan
-
Penerapan Pancasila: Menjawab Tantangan Bangsa di Tengah Era Digital
Terkini
-
Upbeat dan Catchy, Intip Highlight Medley Album ITZY 'Girls Will Be Girls'
-
Jay Idzes Akui Masih Ada Kontrak dengan Venezia FC, Batal Pindah Klub?
-
5 Anime Isekai Terbalik Wajib Ditonton, Terbaru Nihon e Youkoso Elf-san
-
Review Film 100 Yards: Konflik Dua Murid, dan Seratus Yard Kehormatan
-
5 Karakter Terkuat One Piece yang Tidak Pernah Terlihat Bertarung, Siapa?