Saat ini, tingkat globalisasi di Indonesia menjadi semakin cepat. Oleh karenanya, semakin banyak perusahaan lokal dan asing yang berkembang. Di satu sisi, perkembangan industri yang makin meluas tentu merupakan hal yang positif bagi masyarakat.
Beberapa contoh dampak positifnya seperti, meningkatnya perekonomian, inovasi dan kreativitas, hingga kesejahteraan sosial. Namun, di sisi lain semakin berkembangnya industri terdapat hal-hal negatif yang dirasakan masyarakat. Contoh paling umum adalah limbah industri yang mencemari lingkungan. Hal ini tentu sangat buruk untuk masa depan bumi dan kelangsungan hidup manusia.
BACA JUGA: Infrastruktur Jalan dan Fenoma yang Tak Kunjung Usai
Oleh karena itu, Green Supply Chain Management menjadi salah satu strategi yang dapat membantu mengurangi limbah dalam proses industri. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Konsep dan Tujuan Green Supply Chain Management
Green Supply Chain Management yang diterapkan di suatu bisnis pada dasarnya berhubungan dengan keseluruhan proses mulai dari produksi, pengiriman, hingga pengolahan. Tujuan utama diterapkannya Green Supply Chain Management difokuskan pada tindakan meminimalisir limbah yang dihasilkan dalam proses industri agar tidak merusak lingkungan.
Penerapan konsep "Green" pada bisnis sangatlah penting karena dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Selain itu, perusahaan dapat menghemat biaya, meningkatkan efisiensi serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini pada akhirnya mengacu pada tujuan utama konsep Green Supply Chain Management yakni untuk mencapai keberlanjutan.
BACA JUGA: Jelang Penutupan Pendaftaran, Ketahuilah Caleg yang Berkualitas dan Layak
Menyelaraskan Konsep Green Supply Chain Management dengan Keuntungan Bisnis
Sayangnya, masih banyak perusahaan yang menganggap bahwa strategi keberlanjutan hanya akan menghasilkan biaya tambahan dan tidak akan memberikan keuntungan finansial pada bisnis mereka. Padahal, pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar. Strategi Green Supply Chain Management justru dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya jangka panjang dan meningkatkan efisiensi.
Contohnya, dengan menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang, perusahaan dapat mengurangi biaya pembelian bahan baku yang baru. Selain itu, meminimalkan produksi limbah juga dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya pengolahan limbah. Selanjutnya, dengan meningkatkan efisiensi energi, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dalam jangka waktu yang panjang.
Hubungan Green Supply Chain Management dengan Konsumen
Beberapa perusahaan besar seperti Sony, Panasonic, dan Unilever telah lebih dulu menggunakan konsep Green Supply Chain Management. Meskipun belum sepenuhnya sempurna, namun, konsep yang diterapkan untuk perusahaan pada akhirnya juga berdampak baik pada citra perusahaan.
Saat ini, banyak individu yang mengutarakan kepeduliannya terhadap isu lingkungan dan dari gagasan tersebut, mereka cenderung memilih bisnis yang juga turut menerapkan konsep "Green" pada tiap proses dalam lingkup perusahaannya.
BACA JUGA: SEA Games 2023: Kontroversi, Kemenangan, dan Pentingnya Fair Play
Oleh karena itu, konsep Green Supply Chain Management secara tidak langsung juga berdampak pada meningkatnya daya saing mereka dengan bisnis-bisnis lain di luar sana.
Alasan Perusahaan Harus Menerapkan Green Supply Chain Management
Sejauh ini, tidak ada alasan agar perusahaan menghentikan atau tidak segera beralih ke konsep Green Supply Chain Management. Dengan banyaknya dampak baik yang dapat dirasakan perusahaan, tentu saja penerapan konsep Green Supply Chain Management harusnya dilakukan sedini mungkin.
Bisnis yang baik tentu saja perlu mengedepankan konsep "penyesuaian", yakni bersikap terbuka dan siap dengan segala perubahan yang mungkin dapat terjadi. Selama konsep manajemen yang akan digunakan memiliki tujuan yang baik untuk banyak individu, maka, hal tersebut perlu ditindaklanjuti dan dipertimbangkan dengan baik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Artikel Terkait
-
Apa Saja Bisnis Shella Saukia, Sampai Berani Biayai Umrah Transgender Isa Zega
-
BRI REI Expo Hadir di Jambi, Banyak Promo KPR hingga Aneka Hiburan
-
Terapkan Bisnis Berkelanjutan Unilever Indonesia Raih "The Best Listed Company Based on ESG Score"
-
Iklan Kecantikan dan Pelangsing Diduga Pakai Jasa Buzzer, Reaksi Deddy Corbuzier Jadi Sorotan
-
Apa Pekerjaan Kaesang? Sudah Tinggalkan Bisnis Demi PSI, Kini Jadi Jurkam
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara