Debat Capres yang ketiga kalinya telah berlangsung pada Minggu (7/1/2024) di Istora Senayan, Jakarta. Banyak media yang menyoroti acara debat tersebut. Tema dalam debat ketiga yaitu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Saya akui bahwa debat capres yang ketiga lebih panas daripada debat sebelunya. Mungkin karena ada menterinya langsung, yang menjabat sebagai capres, bertepatan dengan tema yang sedang diusung, maka menjadi kesempatan bagi pihak lain untuk mengkulitinya.
Namun, di sini saya akan menunjukkan netralitas dan tidak mendeklarasikan dukungan terhadap siapa pun. Saya tidak ingin membahas intisari dari debat kemarin. Melainkan, hanya keresahan terkait satu hal, data pertahanan.
Sebenarnya data pertahanan yang mana yang perlu dirahasian kepada publik, dan data pertahanan apa yang boleh diketahui oleh publik?
Karena menurut saya, tidak mungkin jika semua data pertahanan, rakyat tidak boleh mengetahuinya. Pasti ada yang perlu dirahasiakan, dan ada yang perlu ditunjukkan kepada rakyat. Siapa yang setuju?
Hal ini menjadi menarik buat saya lantaran Bapak Presiden kita yang ke 7 ikut angkat suara mengenai data pertahanan.
Jokowi mengatakan bahwa yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutista, itu ada yang bisa terbuka, tapi banyak yang memang harus dirahasiakan. Karna hal tersebut menyangkut sebuah strategi besar negara. Tidak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong, ungkap Jokowi dilansir dari kanal Youtube Kompas, pada Selasa (9/1/2024).
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) yang juga menjadi calon wakil presiden saat ini, Mahfud MD, menyebut tidak semua data pertahanan bersifat rahasia. Mahfud juga menilai permasalahan yang diangkat dalam debat bukan bagian dari hal yang bersifat rahasia.
“Debat itu ya datanya dibuka di debat itu. Bukan ngajak ngomong berdua. Dan tidak semua yang ditanyakan itu rahasia. Rahasia itu ada undang-undangnya. Disebut rahasia negara itu misalnya orang disersi, strategi pertahanan, intelijen, itu rahasia negara,” kata Mahfud MD, dilansir dari kanal YouTube Metro Tv pada Selasa, (9/1/2024).
“Kalau anggaran, itu dibuka ke publik, karena itu tanggung jawab ke publik. Bukan ngajak ngomong berdua bicara data. Yang satu sudah bicara, nih datanya, lalu dia nanti, kita omong berdua. Nggak boleh dong, ini debat, harus ke publik, jelaskan juga itu. Satu, salahnya data di sini, saya punya, gituu. Kalau ngajak ngomong berdua namanya itu rembukan, bukan debat,” sambungnya.
Sementara jika kita lihat debat ketiga kemarin, Bapak Prabowo tidak bisa menunjukkan data yang menurutnya keliru secara akurat.
Dan di sisi lain, publik juga menjadi ragu untuk ke mana harus percaya dan kenapa? Kayak, mana, nih, omongannya yang benar? Kok sana ngomong A, sini ngomong B, dan situ ngomong C.
Bukan masalah apanya ya, soalnya publik jadi merasa takut juga gitu loh. Kalau nanti terlajur data itu dibeberin malah justru jadi malapetaka, kan, ya berabe urusannya. Tapi, publik akhirnya juga menjadi penasaran. Terus, kalau udah seperti ini mau gimana, dong?
Intinya publik butuh penerangan yang benar-benar terang. Bukan malah diombang-ambing kayak gini. Kalau menurut kalian, kalian lebih percaya siapa dan kenapa?
Kalau aku percaya sama yang di atas aja, deh, untuk saat ini dan seterusnya. Harapan saya, semoga Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik lagi ke depannya. Udah, itu saja. Maaf kalau tulisan saya membingungkan. Saya izin pamit, dan terima kasih sudah bersedia membaca.
Baca Juga
-
Generasi Alpha dan Revolusi Parenting: Antara Teknologi dan Nilai Tradisional
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
Artikel Terkait
-
Anggap Jadi Wapres Cuma untuk Persiapan Pemilu 2029, Rocky Gerung: Fungsi Gibran Itu Apa?
-
Usulan soal UMP Ditolak Buruh, Menaker Yassierli Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Kenapa?
-
Makin Tercekik! Pedagang Tanah Abang Ngeluh PPN Mau Naik 12 %: Prabowo Jangan Sulitkan Rakyat!
-
Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
-
Kompak Geruduk Istana, Ini Sederet Tuntutan Massa Pendemo Perempuan ke Prabowo
Kolom
-
Kenali Pengaruh Marketing Automation Terhadap Peningkatan Efisiensi Bisnis
-
Kolaborasi Tim Peserta Pilkada Polewali Mandar 2024 Melalui Gerakan Pre-Emtif dalam Pencegahan Politik Uang
-
Generasi Alpha dan Revolusi Parenting: Antara Teknologi dan Nilai Tradisional
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
Terkini
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu
-
3 Rekomendasi Drama Upcoming Beragam Genre yang Layak Kamu Nantikan
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri