Apa yang terlintas di benak kalian ketika membaca tentang judul ini? Senang? Atau pernah membaca judul berita lain yang menggunakan tajuk 'Introvert di Korea Selatan dapat Tunjangan untuk Hangout'.
Apakah kalian membayangkan bagaimana jika kalian di posisi tersebut? Tapi hal tersebut sebenarnya bukan kabar gembira. Kebijakan tersebut justru muncul akibat krisis yang dihadapi anak muda di Korea Selatan karena menyendiri secara ekstrem. Bagaimana bisa?
Kebijakan Baru untuk Penyendiri
Melansir The Guardian, Rabu (10/1/2024) kebijakan baru yang disahkan oleh Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga. Kebijakan tersebut menawarkan kepada generasi muda yang menyendiri dengan tunjangan hidup bulanan sebesar 650.000 won atau setara dengan 7,6 juta rupiah.
Hal ini dilakukan pemerintah Korea Selatan untuk mendorong mereka keluar rumah dan kembali ke kehidupan sosial.
Ketentuan Mendapatkan Tunjangan
Tidak hanya asal introvert, namun ada ketentuan yang mengatur tersebut. Yang pertama remaja tersebut berasal dari keluarga berpenghasilan di bawah median pendapatan nasional Korea Selatan, yaitu sekitar 5,4 juta won.
Penerima tunjangan adalah berusia antara 9 hingga 24 tahun. Penerima juga mengalami penarikan diri dari aktivitas sosial secara ekstrem, atau dalam istilah Jepang disebut hikikomori.
Menurut penelitian yang dilakukan Pemerintah Korea Selatan, penarikan diri dari sosial ini memiliki latar belakang. Seperti kesulitan keuangan, memiliki gangguan mental, atau masalah keluarga. Bahkan dampak COVID-19 juga dianggap menjadi pemicu seseorang berdiam di rumah dan enggan keluar.
Berawal Introvert, Berujung Menarik Diri Ekstrem
Menurut Institut Kesehatan dan Sosial Korea, sekitar 350.000 dari kelompok usia 19 hingga 39 tahun dianggap terisolasi. Tren menarik diri dari sosial ini pada dasarnya banyak merugikan. Tidak hanya bagi diri sendiri, keluarga, tapi akan mempengaruhi stabilitas suatu negera.
Terdapat studi kasus tentang seorang siswa yang saat muda mengalami masalah kesehatan mental. Saat remaja ia kesulitan bersosialisasi. Ketika di perguruan tinggi, ia berusaha untuk menyesuaikan diri namun kesulitan. Pada akhirnya justru tidak menghadiri kelas dan semakin menarik diri.
Jika dibiarkan perilaku menarik diri secara ekstrem tentu dapat mempengaruhi negara bukan? Bayangkan semakin banyak orang-orang yang tidak memiliki kemampuan sosial? Bagaimana interaksi dapat terjadi?
Bukan Berita Gembira, Tapi Krisis yang Miris
Memang iming-iming uang 7,6 juta rupiah terdengar menggiurkan bukan? Namun ternyata kebijakan tersebut sebenarnya merupakan upaya pemerintah Korea Selatan untuk menjaga stabilitas dan masa depan bangsanya.
Membaca judul berita tersebut memang mengembirakan. Tapi fakta sebenarnya adalah Korea Selatan sedang menghadapi krisis yang harus segera ditanggulangi.
Setelah membaca sampai akhir ternyata 'tunjangan untuk hangout' tidak lagi sesuatu yang menakjubkan. Justru miris setelah mengetahui suramnya masalah dan kehidupan yang dialami remaja di Korea Selatan hingga harus menarik diri dari kehidupan sosialnya.
Baca Juga
-
Rilis Teaser Perdana, Drama Korea 'Crushology 101' Siap Tayang April 2025
-
Jadi Comeback Seo Kang Joon, Drama Undercover High School Raih Popularitas
-
Rating Merosost, Gong Hyo Jin Ungkap Pemikiran Ending When the Stars Gossip
-
Tayang April, Kim Hye Ja dapat Hadiah dari Surga di Drama Korea 'Heavenly Ever After'
-
Sidang Usai, Yoo Ah In Comeback Lewat Film 'The Match' dengan Lee Byung Hun
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Lisa Mariana Kenang Masa Lalu Turun 20 Kilogram Bobotnya Dalam 2 Bulan
-
Ulasan Novel The One and Only Ivan, Kisah Emosional Gorilla di Dalam Jeruji
-
Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
Kolom
-
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Laba Menyusut: Suara Hati Pengusaha Indonesia
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya
-
Orang Baik Sering Tersakiti: Apakah Terlalu Baik Itu Merugikan Diri?
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?
Terkini
-
Ondrej Kudela Antar Persija Jakarta Teguk Kemenangan, Persik Kediri Makin Terpuruk
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
-
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners
-
Baper, Film Jepang 'The Blue Skies at Your Feet': Cinta, Waktu dan Air Mata
-
Kisah Manis Keluarga di Novel 'Rahasia Keluarga dan Cerita-Cerita Lainnya'