Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Agus Siswanto
Shin Tae-yong potensi membawa kekuatan pincang dalam Piala Asia U-23 2024 akibat penolakan beberapa klub BRI Liga 1 (pssi.org)

Ajang Piala Asia U-23 2024 masih sekitar 1,5 bulan lagi. Namun gelombang penolakan untuk melepas pemain, satu-satu mulai bermunculan. Diakui atau tidak, hal ini akan membuat Shin Tae-yong harus berpikir lebih keras untuk mencari solusi.

Dalam 2 bulan ke depan, Shin Tae-yong memang dihadapkan dengan 2 hajatan besar. Hajatan pertama pada minggu ke-3 Maret 2024 berupa Kualifikasi Piala Dunia 2026. Shin Tae-yong bulan itu akan membawa timnas Indonesia dalam 2 kali pertandingan.

Pertandingan pertama dilangsungkan pada 21 Maret 2024. Kali ini, timnas Indonesia akan menjamu Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Sedang yang kedua, pada 26 Maret 2024, di mana Indonesia akan menjalani laga tandang ke kandang Vietnam.

Untuk urusan ini rasanya Shin Tae-yong dipastikan tidak akan pusing. Ajang yang digelar sesuai kalender FIFA ini mewajibkan setiap klub untuk setor pemain ke timnas masing-masing. Sehingga Shin Tae-yong dipastikan akan membawa full team.

Nah, giliran Piala Asia U-23 2024, segudang masalah telah menghadang sang pelatih. Ajang Piala Asia U-23 2024 akan digelar pada pertengahan April 2024, sementara itu TC yang akan digelar di Dubai akan dimulai pada akhir Maret 2024.

Permasalahan waktu inilah yang kemudian mengemuka. Pertama, ajang ini berdekatan dengan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kemungkinan yang terjadi, ada beberapa pemain yang mungkin bermain di 2 ajang tersebut.

Jika hal ini terjadi, praktis hampir 2 bulan pemain akan meninggalkan klub. Hal ini jelas sangat merugikan klub. Sebab BRI Liga 1 pada bulan April sedang memasuki masa krusial. Klub-klub besar masih belum merasa aman dengan posisinya.

Kedua, kalau pun pemain tersebut hanya dimainkan di timnas Indonesia U-23 saja, tetap saja mengundang masalah. Sebab jika dihitung dengan masa TC, pemain akan meninggalkan klub selama 1 bulan. Lagi-lagi klub yang dirugikan.

Di sisi lain, PSSI memasang target tinggi atas ajang ini. Shin Tae-yong ditarget untuk masuk 8 besar, jika mungkin ke babak semifinal. Hal ini semata-mata untuk memungkinkan Indonesia berlaga dalam Olimpiade Paris 2024.

Namun jika melihat kondisi semacam ini, bisa saja harapan itu akan tinggal jadi impian. Sebab pilar utama Shin Tae-yong ada di kompetisi luar negeri dan klub-klub utama BRI Liga 1. Jika mereka tidak izinkan pemainnya memperkuat timnas Indonesia U-23, maka Shin Tae-yong harus mengubur mimpi itu, demikian juga PSSI.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Agus Siswanto