Media massa mungkin sudah tidak asing di telinga kita semua. Bahkan setiap harinya kita pasti akan mengakses media massa, baik portal berita ataupun media sosial. Kemunculan media massa menjadi satu kemajuan yang memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif yang muncul adalah penyebaran informasi yang sangat pesat dan dapat diakses di mana pun dan kapan pun.
Namun dampak negatif dari media massa sangat berpengaruh bagi kebudayaan di Indonesia, media massa menjadi ancaman utama yang dapat menggeser kebudayaan asli Indonesia. Bagaimana tidak, kemunculan media massa mengundang masuknya budaya massa dan budaya asing yang perlahan mulai menggeser kebudayaan asli Indonesia.
Dampak negatif dari kemunculan media massa dalam menggeser kebudayaan asli suatu daerah juga sempat muncul dalam buku "Discourse and Communication" karya Teun A. van Dijk, di mana dalam buku tersebut disebutkan bahwa media massa menjadi penghancur sekaligus menjadi jalan untuk budaya massa masuk. Memang nyatanya media massa memiliki peran yang besar dalam masuknya berbagai budaya asing yang akhirnya lebih digemari oleh masyarakat Indonesia.
Namun, apakah benar media massa selalu menjadi dampak buruk bagi kebudayaan di Indonesia? Sebenarnya media massa tidaklah selalu memberikan dampak buruk, tergantung bagaimana kita sebagai pengguna menggunakan media tersebut. Perlu diketahui bahwa kita sebagai pengguna media massa juga dapat memanfaatkan media massa untuk melestarikan dan mempromosikan budaya di Indonesia. Beberapa cara di bawah ini dapat menjadi cara penggunaan media massa yang benar:
Membuat tulisan mengenai budaya daerah masing-masing
Bagi kalian yang memiliki kegemaran dalam menulis, cara ini dapat menjadi salah satu alternatif di mana kalian dapat mengembangkan kegemaran kalian sekaligus ikut mempromosikan budaya di Indonesia. Hasil karya tulisan yang telah kalian tulis dapat kalian unggah di berbagai platform yang menyediakan ruang bagi kalian yang ingin mengunggah hasil karya tulis kalian.
Membuat konten kreatif mengenai budaya di Indonesia
Dengan adanya perkembangan media massa yang ada saat ini, kita dapat dengan bebas berekspresi terutama pada media sosial. Tentunya jika kalian memiliki ketertarikan dalam membuat konten kreatif, hal tersebut bisa menjadi cara dalam mempromosikan budaya di Indonesia.
Salah satunya adalah dengan membuat video transisi make up seperti contohnya trend yang beberapa waktu yang lalu sempat viral yaitu video transisi make up berbagai daerah di Indonesia dengan menggunakan lagu "Wonderland Indonesia" karya Alffy Rev ft Novia Bachmid.
Membuat poster kreatif
Bagi kalian yang tertarik dan menekuni dunia seni visual, pembuatan poster kreatif mengenai budaya masing-masing atau dalam rangka melestarikan budaya menjadi cara lainnya yang dapat dilakukan. Saat ini berbagai institut pendidikan dan pemerintahan sering melaksanakan lomba pembuatan poster kreatif mengenai budaya Indonesia yang dapat diikuti oleh teman-teman sekalian sebagai bentuk membantu mempromosikan dan melestarikan budaya di Indonesia.
Kampanye pelestarian budaya di berbagai media sosial
Dengan berkembangnya media sosial saat ini, campaign atau kampanye yang dahulu hanya dapat dilakukan secara langsung, saat ini dapat dilakukan secara online melalui media sosial pribadi masing-masing dengan menggunggah video atau foto mengenai urgensi budaya di Indonesia.
Dampak masuknya budaya asing dan budaya massa akibat penggunaan media massa memang sulit dan bahkan tidak dapat dihindari, terkadang kita hanya fokus menyalahkan medianya, namun kita tidak berusaha untuk mencari jalan keluarnya. Nyatanya media massa yang berkembang justru bisa menjadi cara agar budaya Indonesia lebih dikenal di mata dunia.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Minal Aidin Wal Faidzin dari Arkadia Digital Media: Mohon Maaf Lahir dan Batin 1446 H
-
Tanggapi Kisruh Royalti Musik, Giring Akan Bikin Acara Halal Bihalal Antar Musisi Usai Lebaran
-
Media China: Posisi Timnas Indonesia Bakal Dikudeta
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Teror terhadap Media: Alarm Keras bagi Kebebasan Pers di Indonesia
Kolom
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal
-
Lebaran: Hari Kemenangan Sekaligus Kekalahan
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Mudik dan Reuni Keluarga: Antara Kebahagiaan dan Pertanyaan Menyebalkan
-
Kontroversi: Ghiblifikasi AI Lukai Hayao Miyazaki, 'AI Tak Punya Jiwa'
Terkini
-
Film 6/45: Perebutan Tiket Lotere yang Berakhir Serangkaian Negosiasi Kocak
-
4 Drama Jepang yang Tayang Bulan April 2025, Siap Masuk Watchlist Kamu
-
Sinopsis Drama Shine on Me, Drama Romantis yang Dibintangi Zhao Jin Mai
-
Ulasan Film China Just for Meeting You: Manisnya Romansa Remaja saat SMA
-
Review The Residence: Serial Whodunit Seru dengan Sentuhan Komedi