Beberapa hari ini kian ramai di media sosial mengenai maraknya jasa joki tugas akhir. Mulai dari skripsi, tesis hingga disertasi. Bahkan, adapula beberapa jasa yang menyediakan layanan joki atau penulisan jurnal ilmiah yang terindeks. Fenomena maraknya jasa joki tugas akhir tersebut memang kian masif dalam beberapa tahun terakhir, khususnya pada masa pandemi covid-19 dan setelahnya.
Jika ditelusuri, jasa joki tugas akhir sejatinya sudah ada sejak belasan hingga puluhan tahun yang lalu. Di masa tersebut, jasa joki tugas akhir atau penulisan karya ilmiah menang menjadi sebuah bisnis rahasia yang tak diangkat ke publik dan sangat sulit untuk ditelusuri.
Akan tetapi, kini hal tersebut seakan-akan berbanding terbalik 180 derajat. Banyak pihak yang secara terang-terangan menawarkan jasa tugas akhir dengan berbagai harga dan juga spesifikasi tersendiri.
Misalnya, ada seseorang yang menawarkan jasa joki tugas akhir seperti skripsi. Harga untuk penyelesaian tugas akhir tersebut bisa berkisar antara 500 ribu rupiah atau jutaan rupiah. Tentunya hal tersebut tergantung dari kualitas skripsi yang dikerjakan dan juga tingkat kesulitannya dalam mengerjakan skripsi tersebut. Tentunya jumlah besaran biaya yang dikeluarkan untuk jasa joki tugas akhir tersebut juga akan meningkat seiring dengan jenjang pendidikan dari konsumen itu sendiri.
Maraknya Jasa Joki Tugas Akhir Karena Miliki Pangsa Pasar Kian Luas?
Kian ramainya jasa joki tugas akhir tentunya menjadi suatu hal yang cukup miris sekaligus unik didalam masyarakat. Hal yang dulunya dianggap suatu hal yang tabu dan terlarang tersebut kini seakan-akan sudah bukan hal yang tabu lagi. Bahkan, di kalangan akademisi, khususnya mahasiswa sendiri jasa joki tugas akhir seakan-akan sudah menjadi kebutuhan yang melekat bagi beberapa orang.
Kian menjamurnya jasa joki tugas akhir tersebut tentunya dikarenakan banyaknya peminat yang memakai jasa tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari mahasiswa D3, S1, S2 atau bahkan S3 juga tak menutup kemungkinan bisa menggunakan jasa joki tugas akhir dalam menyelesaikan studinya. Hal ini kemudian menjadi sesuatu yang kian dinormalkan karena masyarakat beranggapan jika banyak orang yang menggunakan atau melakukan sesuatu, pastinya hal tersebut boleh dilakukan atau normal dilakukan.
Belum lagi pola pikir di sebagian orang yang ingin melakukan semuanya serba instan juga membuat maraknya jasa joki tugas akhir dalam beberapa tahun terakhir ini. Belum lagi perkembangan teknologi yang kian maju dan digital juga seakan-akan mendorong bisnis jasa joki tugas akhir tersebut kian menjamur di masyarakat.
Sebagai contoh, kini jasa joki tugas akhir bisa menggubakan sistem kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) dalam mengerjakan tugas akhri yang diminta oleh klien. Pemanfaatan teknologi tersebut juga kian menyuburkan adanya praktek jasa joki tugas akhir yang kini kian bermacam-macam jenisnya.
Tentunya hal ini jika tidak segera dibenahi atau dihentikan, maka bukan tidak mungkin dunia akademik di Indonesia, khususnya di dunia perguruan tinggi akan memiliki stigma yang kian buruk di masa depan.
Baca Juga
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Maarten Paes Sebut Laga Kontra China dan Bahrain Sangat Penting, Mengapa?
-
Ole Romeny Gabung ke Timnas, Ini Ungkapan Kegembiraan Ragnar Oratmangoen
-
Rencana Gila STY: Duetkan 2 Pemain dengan Keahlian Lemparan Jauh di Timnas
-
Tanpa Ragnar, STY Masih Bisa Turunkan Trio Keturunan Belanda di Lini Depan Timnas?
Artikel Terkait
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
-
5 Sumber Belajar Online Terpercaya untuk Mahasiswa Kedokteran
-
Inspiratif! Mahasiswa Indonesia Ini Sabet Juara Stacks Harvard Hackathon di Universitas Harvard AS
-
Kuliah Singkat di Indonesia Makin Populer di Kalangan Mahasiswa AS, Ingin Belajar soal Kopi dan Kakao
Kolom
-
Trend Lagu Viral, Bagaimana Gen Z Memengaruhi Industri Musik Kian Populer?
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
-
Standar Nikah Muda dan Mengapa Angka Perceraian Semakin Tinggi?
-
Indonesia vs Arab Saudi: Mencoba Memahami Makna di Balik Selebrasi Seorang Marselino Ferdinan
-
Matematika Dasar yang Terabaikan: Mengapa Banyak Anak SMA Gagap Menghitung?
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg