Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) Ikatan Mahasiswa Pendidikan Matematika menjalankan salah satu program Taman Tampuk Manggis yaitu pojok literasi digital. Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Agustus 2024 bertempat di kantor lurah Kelurahan Olak Kemang dengan tema pengajaran etika dalam bermedia sosial. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota PKK serta perangkat kelurahan Olak Kemang sesuai dengan target sasaran.
Di era maraknya digital, media sosial telah menjadi sarana utama untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengekspresikan diri. Namun, dalam penggunaannya penting untuk selalu menjaga etika agar media sosial tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua orang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya etika dalam berinteraksi di media sosial serta mengembangkan keterampilan berkomunikasi yang baik dan bertanggung jawab.
Selain itu, acara juga diperuntukkan untuk meningkatkan keterampilan digital masyarakat, khususnya dalam pembuatan website. Peserta diajak untuk mengenal cara membuat website yang berisi informasi terkait daerah setempat, seperti sejarah, budaya, tempat wisata, dan potensi lokal.
Dalam pertemuan ini, peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya privasi, menghargai orang lain, serta dampak dari tindakan di dunia maya serta diskusi interaktif dan studi kasus digunakan untuk menggali perilaku positif dan negatif di media sosial.
Salah satu penanggung jawab pojok literasi digital, Taufik Kurniawan mengatakan bahwa etika bermedia sosial adalah seperangkat prinsip dan pedoman yang digunakan untuk berinteraksi di platform media sosial dengan cara yang baik dan bertanggung jawab.
"Etika bukan hanya tentang bagaimana kita berperilaku online, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga martabat dan integritas baik diri sendiri maupun orang lain. Etika ini melibatkan kesadaran tentang dampak dari apa yang kita bagikan, komentari, atau dukung di platform media sosial," katanya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kita semua dapat menjadi pengguna media sosial yang lebih bijak dan bertanggung jawab. Ini tidak hanya akan berdampak positif pada kehidupan mereka sendiri, tetapi juga pada komunitas dan masyarakat secara keseluruhan. Generasi digital yang memiliki pemahaman kuat tentang etika akan mampu menggunakan media sosial sebagai alat untuk kebaikan dan menyebarkan informasi yang bermanfaat.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Australia Bikin RUU Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Jika Dilanggar Dendanya Mencapai Rp500 Miliar
-
Jadi Tren Lagi di Medsos, Apa Itu Independent Women?
-
Media Sosial TikTok: Ancaman atau Hiburan bagi Generasi Muda?
-
Awasi Judi Online, Disdikpora Cianjur Razia HP Siswa & Guru di Sekolah
-
Ulasan Buku Karya Rebecca Hagelin: Tips Melindungi Anak dari Konten Negatif
News
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
-
Tingkatkan Kompetensi, Polda Jambi Gelar Pelatihan Pelayanan Prima
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg