Selalu ada stereotip yang mengatakan bahwa Gen-Z kesulitan menabung karena mereka terlalu sering membeli kopi mahal. Namun, isu ini lebih kompleks daripada sekadar gaya hidup ngopi. Lantas mengapa sebenarnya Gen Z sulit menabung?
Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan kelompok teman sebaya atau peer conformity adalah salah satu alasan utama mengapa Gen Z cenderung konsumtif yang berujung ke sulitnya mereka untuk menabung.
Ada norma-norma tidak tertulis yang mendorong mereka untuk terus mengikuti tren, entah itu dalam bentuk pakaian, gadget, atau gaya hidup.
Takut ketinggalan (FOMO, fear of missing out) membuat mereka sering kali mengutamakan gaya hidup dibandingkan menabung.
Maka alih-alih menabung untuk masa depan, mereka lebih cenderung menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan saat ini, seperti pendidikan, liburan, atau membeli barang yang mendukung gaya hidup.
Perubahan gaya hidup dan kemajuan teknologi juga menjadi penggerak sifat konsumtif. Dengan kemudahan transaksi melalui e-wallet, misalnya, belanja menjadi jauh lebih cepat dan praktis. Namun, hal ini juga mempermudah perilaku impulsif.
Dengan hanya satu sentuhan, mereka dapat membeli barang tanpa harus berpikir panjang, yang sering kali berujung pada pengeluaran berlebihan. Gen Z yang terpapar media sosial dan iklan digital hampir setiap saat sering kali terjebak dalam pola konsumsi yang tidak terkendali.
Meskipun literasi keuangan memiliki dampak signifikan dalam mengurangi perilaku konsumtif, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman keuangan Gen Z masih belum optimal dalam praktiknya.
Menurut Ambarsari & Asandimitra dalam jurnalnya pada tahun 2023, meskipun banyak Gen Z memiliki pengetahuan finansial, perilaku konsumtif tetap tinggi karena kurangnya manajemen keuangan yang baik.
Cara mereka mengatur keuangan pribadi sering kali tidak matang, yang menyebabkan mereka lebih fokus pada kepuasan sesaat daripada perencanaan keuangan jangka panjang.
Misalnya, bonus atau pendapatan tambahan sering dianggap sebagai “uang bebas” yang bisa dihabiskan begitu saja. Selain itu, kendali diri juga menjadi faktor penting. Individu dengan pengendalian diri yang baik cenderung lebih mampu menahan godaan untuk berbelanja, terutama untuk kebutuhan yang tidak mendesak.
Jadi gaya hidup sering beli kopi meskipun juga jadi contoh sifat konsumtif namun bukan sebagai penyebab utama Gen Z sulit menabung. Realitasnya, ada banyak faktor lain yang saling berkaitan.
Penting untuk meningkatkan literasi keuangan, belajar mengenai pengendalian diri, dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung perilaku menabung. Karena kemampuan untuk menabung tidak hanya soal angka, tetapi juga soal pola pikir dan prioritas.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Viral Gempi Dapat HP Baru, Kapan Sebaiknya Anak Diberi HP Pertama?
-
Masalah Komunikasi, Apa Timnas Sepak Bola Wajib Dilatih oleh Pelatih Lokal?
-
Stop Gaya Hidup YOLO, Sekarang Waktunya YONO: You Only Need One!
-
Viral Istilah Self-Serving Bias Jadi Penyakit Orang Indonesia, Apa Artinya?
-
Welcome Desember, 4 Rekomendasi Tontonan Spesial Natal yang Ada di Netflix!
Artikel Terkait
-
Fenomena Gowes Pagi: Antara Gaya Hidup Sehat atau Tren Sesaat?
-
Hadapi Rendahnya Minat Beli Gen Z, Cemara Trashion Lakukan Ini agar Terus Eksis
-
Hidup Sehat Dimulai dari Mindset, Bukan dari Isi Dompet
-
Bangga! Siswa SMP dari Dua Sekolah di Indonesia Raih Juara Untuk Kompetisi Literasi Keuangan se-Asia Pasifik
-
Benarkah Kopi Membuat Sering Kencing?
Kolom
-
Dari Warisan Kolonial ke Kota Sporadis: Mengurai Akar Banjir Malang
-
Jejak Ketangguhan di Pesisir dan Resiliensi yang Tak Pernah Padam
-
Mengapa Widji Thukul Terasa Asing bagi Generasi Hari Ini?
-
Second Child Syndrome: Mengapa Anak Kedua Kerap Dianggap Lebih Pemberontak?
-
Dari Pesisir Belitung, Lahir Harapan Baru untuk Laut yang Lebih Baik
Terkini
-
Dari Pesisir untuk Warga: Aksi Tanam Mangrove Suara Hijau dan Sketch and Write
-
Tanpa Kembang Api, Swara Prambanan 2025 Rayakan Tahun Baru dengan Empati
-
4 Serum Cica Rp40 Ribuan, Solusi Atasi Jerawat dan Kulit Kemerahan
-
Capek setelah Interaksi Sosial: Tanda Social Fatigue yang Sering Diabaikan
-
4 Zodiak yang Masuk Era Antagonis, Mulai Menjalani Hidup untuk Diri Sendiri