Belakangan ini, istilah childfree semakin sering muncul dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan milenial dan generasi Z. Childfree merujuk pada keputusan seseorang atau pasangan untuk tidak memiliki anak.
Pilihan ini sering kali menimbulkan perdebatan, terutama di masyarakat yang menganggap memiliki anak sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan berkeluarga. Lalu, apa yang membuat tren childfree ini semakin banyak diminati?
Tekanan Finansial dan Ketidakpastian Ekonomi
Nah, ini nih salah satu alasan utama yang sering disebut-sebut. Hidup di era sekarang nggak bisa dipungkiri, biaya hidup semakin mahal. Mulai dari harga rumah, pendidikan, hingga kebutuhan sehari-hari, semuanya naik terus. Banyak pasangan yang merasa khawatir tidak mampu memberikan kehidupan yang layak untuk anak jika mereka memutuskan punya.
Biaya untuk membesarkan seorang anak tidak hanya terbatas pada kebutuhan dasar seperti makan dan pakaian. Ada pula biaya tak terduga, seperti saat anak sakit, biaya pendidikan, serta berbagai pengeluaran lain yang sering kali muncul di luar rencana.
Belum lagi, ketidakpastian ekonomi global yang bikin banyak orang berpikir dua kali sebelum punya anak. Mereka nggak mau anaknya nanti hidup dalam tekanan finansial atau sulit mengakses pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Jadi, childfree dianggap sebagai solusi untuk menghindari beban ekonomi yang besar.
Alasan Karier dan Pekerjaan
Pekerjaan seringkali menyita banyak waktu, dan karier impian tidak bisa diraih tanpa perjuangan keras. Membangun karier bisa memakan waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Tak heran, banyak orang enggan melepas karier yang sudah susah payah mereka bangun.
Menjadi orangtua seringkali menuntut pengorbanan. Fokus pada karier mungkin tak lagi bisa sepenuhnya maksimal, karena perhatian juga harus tercurah untuk mengurus anak. Menjadi orangtua adalah peran yang menuntut kemampuan multitasking, dan tidak semua orang siap atau mau menjalaninya.
Bagi mereka yang lebih memprioritaskan karier, waktu dan energi akan lebih banyak diinvestasikan pada pekerjaan daripada mengasuh anak. Namun, ini bukanlah pilihan yang keliru, selama mereka yakin itu adalah keputusan terbaik bagi hidup mereka.
Kebebasan dan Fleksibilitas Hidup
Siapa sih yang nggak suka punya kebebasan? Salah satu daya tarik utama gaya hidup childfree adalah fleksibilitas yang bisa dimiliki. Tanpa mengurus anak, seseorang bisa lebih leluasa mengatur waktu dan sumber dayanya. Mau traveling kapan saja? Bisa. Mau fokus naik jabatan di kantor? Why not?. Mau menghabiskan waktu untuk hobi atau passion? Silakan.
Banyak yang merasa bahwa dengan tidak punya anak, mereka bisa lebih mengeksplorasi diri dan mencapai tujuan pribadi tanpa terikat oleh tanggung jawab besar seperti mengurus anak.
Ini nggak berarti egois, tapi lebih tentang memilih cara hidup yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan diri sendiri. Lagi pula, keputusan untuk memiliki atau tidak memiliki anak adalah keputusan pasangan yang menjalaninya, bukan?
Jadi, kenapa semakin banyak orang tertarik dengan gaya hidup childfree? Jawabannya sederhana: karena ini adalah pilihan yang sesuai dengan prioritas dan kondisi mereka. Dari tekanan finansial hingga keinginan untuk meraih kebebasan, banyak faktor yang memengaruhi keputusan ini.
Hal yang penting, kita perlu menghargai setiap pilihan hidup orang lain, baik itu memilih untuk punya anak atau tidak. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan membanding-bandingkan jalan hidup orang lain. Jadi, mari kita buka pikiran dan dukung satu sama lain, apapun pilihannya!
Nah, gimana menurut kamu? Apakah childfree adalah pilihan yang kamu pertimbangkan juga? Share pendapatmu di kolom komentar, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Miskin di Negara Kaya: Mengapa Ketimpangan Ekonomi Terus Melebar?
-
Maraknya Judi Online: Seberapa Buruk Dampak Negatifnya?
-
Sistem Zonasi Sekolah: Meningkatkan Kesetaraan atau Malah Menambah Masalah?
-
Apa yang Akan Terjadi Jika Manusia Tidak Mengenal Matematika?
-
Investasi Masa Depan: Seberapa Penting Budaya Membaca?
Artikel Terkait
-
Menghindari Kecanduan Gadget dengan Digital Playground yang Sehat
-
Mengungkap Misteri Kuntilanak dalam Film 'Anak Kunti', Berani Nonton?
-
Anak Chef Arnold Tanya Asal-usul Orang Jahat, Jawaban Jokowi Digunjing
-
Inspirasi Baju Couple Lebaran 2025: Tampil Kompak dan Stylish dengan Orang Tersayang
-
Paw Patrol Adventure Bay Bounce Ajak Anak dan Orangtua Bermain Membangun Bonding
Kolom
-
Miskin di Negara Kaya: Mengapa Ketimpangan Ekonomi Terus Melebar?
-
Maraknya Judi Online: Seberapa Buruk Dampak Negatifnya?
-
Inikah Negara Klarifikasi? Saat Kritik Tak Lagi Bebas di Negeri Demokrasi
-
Sistem Zonasi Sekolah: Meningkatkan Kesetaraan atau Malah Menambah Masalah?
-
Mengapa Kepuasan Kerja Dosen PPPK Penting bagi Masa Depan Pendidikan?
Terkini
-
Hillpark Sibolangit, Dilengkapi Ragam Wahana Permainan Cocok untuk Keluarga
-
Segera Tayang di iQIYI, Intip 3 Drama China Romantis yang Siap Bikin Baper
-
Ulasan Film Horor 'Kemah Terlarang: Kesurupan Massal': Seram, tapi Kok Agak Nanggung?
-
Mengungkap Misteri Kuntilanak dalam Film 'Anak Kunti', Berani Nonton?
-
3 Rekomendasi Film Terbaik yang Dibintangi Shenina Cinnamon, Sudah Nonton?