Gaya berpakaian yang muncul di media sosial memang tiada habisnya, bahkan hampir setiap detiknya ada saja tren baru yang muncul. Akibatnya muncul tekanan besar untuk selalu tampil fresh dengan outfit yang berbeda-beda.
Tapi, pernah kepikiran nggak kalau kebiasaan ini sebenarnya tidak ramah lingkungan? Kenapa banyak orang merasa malu kalau memakai baju yang sama berkali-kali? Yuk, kita bahas.
Industri fashion khususnya fast fashion, dikenal memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Produksi massal pakaian dengan siklus tren yang cepat menyebabkan peningkatan limbah tekstil dan polusi.
Menurut jurnal Nature Climate Change, industri fashion berkontribusi sekitar 10% dari total emisi karbon dunia lebih besar dibandingkan gabungan industri penerbangan dan pelayaran.
Bayangkan, kalau kita sering memakai baju yang sudah ada daripada terus-terusan membeli baju baru hanya buat foto OOTD. Pasti manfaatnya besar banget buat lingkungan kan?
Kenapa Harus Normalisasi Outfit Berulang?
Saat kita terbiasa memakai outfit yang sama berulang kali, maka kita tidak akan bingung mau pilih baju yang mana. Waktu juga tidak akan terbuang sia-sia karena kita bisa membuat keputusan lebih cepat saat memilih outfit.
Menggunakan pakaian yang sama berulang kali di media sosial, dapat menjadi langkah efektif dalam mempromosikan gaya hidup minimalis dan berkelanjutan. Hal ini membantu mengurangi tekanan untuk terus membeli pakaian baru demi mengikuti tren.
Semakin jarang kita beli baju baru, semakin sedikit produksi tekstil yang merusak lingkungan. Jadi, makin sering pakai baju yang sama, makin baik buat bumi. Selain itu, juga bisa mendorong perubahan budaya menuju apresiasi terhadap kualitas dan keberlanjutan di dunia fashion.
Apa Tantangan Terbesar Saat Melakukannya?
Tantangan terbesar saat kita mulai menormalisasikan pakai outfit berulang adalah pola pikir orang-orang sekitar. Mungkin mereka akan berpikir, kalau kita nggak ganti baju karena cuma pakai outfit itu-itu saja.
Tapi coba pikirkan lagi, buat apa peduli sama komentar yang nggak penting? Yang penting kita nyaman, percaya diri, dan sadar bahwa ini bagian dari gerakan yang lebih besar buat menyelamatkan bumi.
Kesimpulannya, praktik menggunakan pakaian yang sama secara berulang dan menerapkan prinsip minimalisme dalam konsumsi fashion dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Kita bisa mulai dari langkah kecil, seperti memakai baju favorit berulang kali tanpa takut dicap jelek, mulai investasi ke pakaian yang berkualitas dan timeless, serta berlajar mix and match outfit biar makin fresh.
Jadi, ayo mulai berani pakai outfit yang sama berulang kali! Bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga buat masa depan bumi yang lebih baik. Semangat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kondangan Akademik dan Hutang Sosial yang Tak Tertulis
-
Semangkuk Soto Ayam: Bahasa Cinta Ibu yang Selalu Menyambutku
-
4 Inspirasi Gaya Rambut ala Ziva Magnolya yang Cocok Buat Pipi Chubby!
-
Tampil Stylish dengan Rambut Pendek? 5 Gaya Kim Sohyun Ini Bisa Kamu Tiru!
-
5 Outfit dan Hairdo ala Moon Ga Young, Tampil Kece di Segala Suasana!
Artikel Terkait
-
Elegan dan Sederhana, Intip 4 OOTD Anggun ala Hong Hwa Yeon
-
Taktik Telkom Meningkatkan Daya Saing Bank Pembangunan Daerah
-
7 Ide Outfit Bukber Wanita, Gaya Fuji sampai Pevita Pearce Bisa Jadi Inspirasi
-
Edgy dan Playful! 4 Ide Padu Padan Funky Style ala Rose BLACKPINK
-
Makin Sulit Bedakan AI dengan Manusia, TFH: Jangan Lupakan Prioritas Utama Manusia
Kolom
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Demokrasi Digital, Kuasa Influencer dan Krisis Kepakaran
-
Protes Gen Z di Nepal: Refleksi Kritis tentang Empati dan Keadilan Sosial
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23