Sebuah keputusan yang memantik pro dan kontra khalayak baru saja dibuat oleh PT LIB selaku penyelenggara kompetisi Liga Indonesia. Sepertimana dilansir laman Suara.com (7/7/2025), dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diputuskan bahwa untuk Liga Indonesia musim mendatang, ada penambahan untuk kuota pemain asing menjadi 11 nama.
Dalam penjelasan lebih lanjut diinformasikan, dari 11 pemain asing yang dimiliki oleh klub, 8 di antaranya bisa dimainkan secara bersamaan. Sehingga nantinya, dalam sebuah kesebelasan, bisa saja dari 11 pemain yang berada di lapangan, 8 nama berisikan para pemain yang berasal dari luar Indonesia.
Tak hanya menjadi sorotan di dalam negeri, keputusan akan penambahan slot pemain asing, baik yang didaftarkan maupun dimainkan dalam pertandingan ini juga menjadi sorotan media dari luar negeri.
Salah satu media besar asal Vietnam, Soha.vn, dalam sebuah artikelnya pada Selasa (8/7/2025) bahkan menyebutkan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh PT LIB yang sudah berganti nama menjadi I-League ini semakin "mencekik" para pemain lokal Indonesia.
Alasannya jelas, karena dengan semakin banyaknya pemain asing yang dimiliki oleh sebuah klub, maka kans para pemain tanah air untuk bisa masuk ke dalam tim akan menjadi lebih sulit lagi ke depannya.
Dan hal ini memang sudah sangat pasti bakal terjadi kepada mereka. Talenta-talenta sepak bola asli tanah air yang selama ini berupaya keras untuk sekadar bisa merasakan atmosfer kompetisi di rumahnya sendiri, sedikit demi sedikit terpudarkan karena regulasi yang diputuskan oleh para pemangku kebijakan.
Berkaca dari pengalaman yang ada, kuota pemain asing yang dimiliki oleh setiap klub di Indonesia sendiri semakin ke sini semakin mengalami peningkatan. Dimulai dari Ligina pertama yang belum ada peraturan jelas berapa kuota yang ditetapkan, kemudian naik menjadi 3 pemain, dan terus bertambah hingga saat ini berada di angka 11 pemain yang mana 8 di antara mereka bisa bermain dalam waktu yang bersamaan.
Bisa dipastikan, dengan jumlah 8 pemain yang bisa dimainkan berbarengan, hampir seluruh posisi kunci yang ada dalam sebuah kesebelasan, akan menjadi milik para pemain asing ini, yang mana memang mereka sengaja didatangkan oleh pihak klub karena dinilai memiliki kemampuan yang lebih jika dibandingkan para pemain lokal.
Dan ini bukan hanya sekadar prediksi, namun sudah menjadi realita dan pernah dirasakan di gelaran liga Indonesia pada edisi yang sudah-sudah. Penyerang legendaris Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas dalam sebuah siniar di kanal YouTube Sport77 Official (27/11/2023) bahkan sudah mengungkapkannya kepada publik terkait efek kedatangan para pemain asing di di zamannya aktif bermain dulu.
Dalam penjelasan legenda hidup Timnas Indonesia tersebut, dengan kuota 3 pemain asing di Liga Indonesia kala itu, posisi-posisi krusial dalam sebuah tim, seperti barisan penyerang, pengatur serangan, hingga center back sudah diberikan kepada mereka. Apalagi ini yang jumlah pemainnya mencapai 8 orang dalam satu pertandingan? Tentunya hampir semua posisi akan lepas dari jangkauan para pemain lokal Indonesia bukan?
Imbasnya untuk Timnas Indonesia, semenjak posisi-posisi sentral permainan tersebut "dikuasai" oleh para pemain asing, talenta lokal Indonesia di sektor itu juga mengalami penurunan yang sangat mencolok. Selain kering dengan adanya striker berkualitas, posisi pengatur serangan juga mulai menipis, dan stok bek-bek berkualitas juga tak semewah di era 1990an dulu.
Dengan diputuskannya kuota 11 pemain asing untuk musim depan, praktis, Liga Indonesia yang seharusnya menjadi rumah bagi para talenta lokal Indonesia, kini tak lebih hanya menjadi tempat singgah saja bagi mereka. Karena dengan 8 pemain asing yang bisa dimainkan, mereka hanya akan menjadi semacam "remahan" pelengkap permainan yang mungkin saja didatangkan karena pemenuhan akan regulasi yang ditetapkan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Timnas U-17 Jangan Terlalu Jumawa, Uzbekistan yang Mereka Kalahkan Bukanlah Tim Juara Asia
-
Sandy Walsh Gabung Buriram, Liga Thailand Kian Disesaki para Defender Timnas Indonesia
-
Nasib Sandy Walsh dan Tak Ramahnya Tanah Matahari Terbit bagi Pesepak Bola Indonesia
-
Piala Kemerdekaan 2025: Kans Menang Skuat Garuda Muda Melawan Uzbekistan U-17 KW 2
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!
Artikel Terkait
-
Imbangi Arema FC, Liga Indonesia All Star Masih Terpuruk di Dasar Klasemen
-
Masih Pantaskah Shayne Pattynama Bela Timnas Indonesia usai Gabung Klub Thailand?
-
Bedanya Makin Jauh, Hwang Hee-chan Sibuk di Liga Inggris, Evan Dimas Main Tarkam
-
Argentina Panggil Pemain Keturunan untuk TC Piala Dunia U-17: Junior Kevin Diks
-
Apparel Jersey Baru Timnas Indonesia Bocor? Bakal Satu 'Circle' dengan Manchester United
Kolom
-
Self-care di Era Kapitalisme: Healing atau Konsumerisme Terselubung?
-
Bumi Tak Perlu Berteriak: Saatnya Kita Lawan Krisis Air dari Sekarang
-
Belajar dari Malaysia: Voucher Buku sebagai Investasi Masa Depan Literasi
-
Suara Anak Muda untuk Bumi: Cinta Indonesia, Kok Masih Buang Sampah?
-
Sejauh Mana Film Memandang Materialistis Lewat Drama Percintaan?
Terkini
-
4 Daily OOTD ala Kazuha LE SSERAFIM, Anti-Ribet Tetap Fashionable!
-
Proker KKN Membuat Ganci dari Kain Perca: Edukasi Cinta Bumi Sejak Dini
-
Ulasan Novel Pulang Pergi: Sisi Gelap dan Mematikan Shadow Economy!
-
4 Gaya Shin Si A yang Bisa Jadi Ide OOTD Nongkrong yang Keren Banget!
-
Tidak Sepopuler Sepak Bola, Ini Alasan Futsal Masih Awam di Masyarakat