Sound horeg semakin eksis. Ratusan unit sound system telah mampu menunjukkan kekuatannya. Tidak hanya sanggup menari-nari di atas bak truck terbuka tetapi juga sanggup menciptakan iklim pro kontra di negeri yang katanya banyak dipenuhi oleh orang-orang kreatif ini.
Ada yang mengatakan bahwa sound horeg adalah hasil karya brilliant anak bangsa karena lahir dari gagasan original sehingga disebut layak untuk mendapatkan apresiasi dan memperoleh hak atas kekayaan intelektual karena mereka dianggap berani menampilkan tontonan tata suara beserta lighting menawan dengan melibatkan teknisi-teknisi kompeten.
Sound horeg lahir dari embrio check sound saat gladi bersih untuk memastikan bahwa performa tata suara sudah layak untuk dioperasikan sebelum event pengajian, upacara bendera, karnaval, pentas musik, atau hajatan digelar, kemudian lambat laun gagasan berkembang dengan menjadikan perangkat pendukung event ini sebagai pertunjukan yang berdiri sendiri.
Volume sound horeg yang memekakkan telinga dan menaikkan ritme kerja jantung tersebut mampu menggetarkan bumi. Dalam beberapa kejadian getaran tersebut bisa merontokkan genteng, memecahkan kaca jendela, dan merusak fasilitas umum. Euforia penonton saat melihat pertunjukan menjadi salah satu parameter untuk mengukur keberhasilan event, tingginya animo masyarakat, dan alasan untuk tetap mempertahankan pertunjukan ini.
Tentu saja ini adalah penilaian subyektif dari penyelenggara event dan pemilik unit sound system terhadap sejumlah penonton yang menyaksikan dan menikmati pertunjukan mereka, bukan atas dasar survei terhadap populasi penduduk di mana event sound horeg tersebut digelar sehingga hasil penilaian tersebut belum layak digeneralisasikan sebagai suara mayoritas.
Pertunjukan sound horeg dekat dengan ciri-ciri schadenfreude atau perasaan senang dan puas ketika seseorang melihat penderitaan orang lain. Menurut pakar, sifat-sifat arogan dan sombong karena merasa bahwa dirinya adalah orang yang kuat, hebat, ahli, dan berkuasa disinyalir menjadi salah satu penyebab kenapa seseorang tetap menyukai dan mempertahankan schadenfreude.
Meskipun schadenfreude adalah emosi umum yang dirasakan oleh setiap orang tetapi secara sehat kita dianjurkan untuk mengendalikan bukan melestarikannya karena jika tetap dipelihara lambat laun emosi negatif ini bisa menghambat perkembangan empati dan nilai moral yang dibutuhkan individu dalam membangun interaksi dengan lingkungan sosialnya.
Dalam teori psikologi massa milik Gustave Le Bon disebutkan bahwa massa memiliki sifat-sifat psikologis yang sangat berbeda dengan individu. Massa atau kerumunan individu memiliki sifat-sifat seperti mudah dipengaruhi, irrasional, emosional, dan impulsif. Dengan sifat-sifat tersebut seseorang cenderung berpikir dan bertindak identik satu sama lain, mudah diprovokasi, dan kehilangan integritas uniknya sebagai individu.
Aku pernah merasakan sensasi dentuman sound system saat bertemu dengan iring-iringan truck karnaval di tingkat desa. Jantungku berdetak menjadi lebih kencang dari sebelumnya, kepala sedikit pusing, konsentrasi berkurang, adrenalin terasa meningkat, dan pendengaran terganggu padahal yang sedang aku saksikan bukan pertunjukan sound horeg yang fenomenal itu.
Dalam hati aku bertanya: Apakah dentuman ini masih tergolong normal? Apakah penonton dan peserta karnaval juga merasakan sensasi yang sama denganku? Apakah mereka bisa berpikir jernih dalam iklim crowded seperti ini? Adakah orang yang merasa terganggu dengan dentuman parade sound system ini?
Lalu bagaimana ya kira-kira sensasi dentuman parade sound horeg yang terkenal menggelegar itu? Berdasarkan sejumlah pertanyaan ini aku menyimpulkan bahwa apa yang aku rasakan pasti sama dengan apa yang dirasakan oleh sebagian peserta dan penonton karnaval yang hadir dalam pertunjukan saat itu.
Jawaban ini cukup beralasan karena sebagian orang yang lain lebih menyukai parade sound system serupa sound horeg. Masyarakat yang heterogen masih memilih opsi untuk menyaksikan dan menikmati pertunjukan dengan euforia atau memilih untuk tidak membahas dan menyaksikan pertunjukan spektakuler tersebut.
Demi kesehatan, keamanan, kenyamanan, dan ketenteraman bersama, semoga hasil kajian pakar dan pengambil kebijakan dalam menangani fenomena sound horeg di negeri yang kaya akan kreativitas ini sanggup menemukan solusi dan jalan keluar yang benar-benar bisa melindungi seluruh segmen masyarakat. Salam damai, semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Tokoh Perempuan di Balik Sukses Ki Hajar Dewantara Pertahankan Taman Siswa
-
Tumbuhkan Jiwa Patriot lewat Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara
-
Clue Kemandirian Finansial di Balik Terputusnya 'Galak Gampil'
-
Mengubah Imajinasi Menjadi Cuan di Buku 'Kreativitas dalam Mainan Kardus'
-
Uji Taktual Baca Al-Qur'an Braille di 'Syiar Ramadhan Distra' Malang 2025
Artikel Terkait
-
Puluhan Pesantren Haramkan Sound Horeg, Pemilik Protes Keras: Jangan Cuma Kami, Karaoke Juga Haram
-
Fatwa Haram Tak Cukup, 3 Langkah Ini Didesak untuk Tuntaskan Masalah Sound Horeg
-
Bukan Cuma Berisik! Ini 3 Alasan Utama Sound Horeg Difatwakan Haram oleh Forum Kiai
-
Ponpes Besuk Fatwakan Sound Horeg Haram, MUI Jatim: Metodenya Sahih dan Tepat
Kolom
-
Mahasiswa Bukan Robot, Saatnya Kembali Berpikir di Era AI
-
Mitigasi Banjir Jakarta: Benahi Hulu atau Keruk Hilir? Ini Perang Logika Para Pemimpin
-
Piala Presiden 2025 dan Gambaran Kualitas Timnas Indonesia jika Menuruti Kata Warganet
-
Penambahan Kuota Pemain Asing, dan Makin Terpinggirkannya Talenta Indonesia di Rumah Sendiri
-
Penulisan Ulang Sejaran dengan Tone Positif: Bagaimana Nasib Buku Kiri?
Terkini
-
Kisah Affandi Koesoema, Dari Poster Film Menjadi Maestro Lukis
-
4 Exfoliating Toner Glycolic Acid Atasi Bruntusan dan Tekstur Kulit Kasar
-
Ulasan Buku Menjemput Keberuntungan, Motivasi dari Para Tokoh Sukses Dunia
-
Ikhwan Ali Tanamal Ingin Jadi Mesin Gol Persis Solo di Super League 2025/2026
-
Sinopsis Superman 2025, Kisah Baru Superman Versi James Gunn akan Dimulai