Hayuning Ratri Hapsari | Ruslan Abdul Munir
Simbol perjuangan rakyat di jalanan (X/@tamrintomagola, @tempodotco)
Ruslan Abdul Munir

Di media sosial, kita sering lihat macam-macam warna jadi tren. Kadang warna itu dipakai untuk hiasan atau foto yang cantik. Tapi, ada kalanya sebuah warna punya cerita yang jauh lebih dalam.

Itulah yang terjadi dengan warna pink dan hijau di Indonesia belakangan ini. Dua warna ini mendadak viral di poster-poster demo.

Warna pink dan hijau ini menjadi viral setelah sebuah template tuntutan rakyat beredar luas di media sosial dengan latar belakang warna tersebut.

Awalnya mungkin orang bingung, kenapa pilih warna yang cerah begitu? Tapi ternyata, jika kita lihat dua warna ini punya cerita yang sangat kuat, yang berhubungan langsung dengan orang-orang yang terlibat saat demo di jalanan.

Warna Pink: Simbol Keberanian Seorang Ibu

Aksi heroik seorang ibu saat demo berlangsung (X/@rhaelnyra)

Warna pink mungkin sering kita anggap sebagai lambang kelembutan, keceriaan, atau hal-hal yang manis. Tapi di tengah ketegangan demo, warna pink mendadak punya arti baru.

Cerita ini bermula dari sebuah foto yang viral dan beredar luas di masyarakat, yang menunjukkan seorang ibu memakai kerudung pink.

Di foto itu, ibu ini terlihat berdiri di barisan paling depan, di tengah kerumunan massa yang besar. Ia tidak terlihat takut atau ragu. Sikapnya yang berani di tengah suasana yang panas membuat banyak orang kagum.

Kehadiran ibu ini seperti menampar semua anggapan yang bilang keberanian cuma milik orang yang garang atau kuat. Ibu ini membuktikan bahwa keberanian bisa datang dari siapa saja, bahkan dari sosok yang paling lembut.

Sejak saat itu, warna pink bukan lagi sekadar warna manis. Warna pink berubah jadi sebuah lambang keberanian. Keberanian untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan di tengah krisis demokrasi.

Warna ini adalah simbol bahwa semangat membela kebenaran bisa lahir dari hati yang paling tulus, bahkan dari seorang ibu sekalipun.

Warna Hijau: Kisah Pilu Pengemudi Ojol

Iring-iringan pengemudi ojek online (ojol) mengantarkan jenazah Affan Kurniawan ke TPU Karet Bivak di Jakarta, Jumat (29/8/2025). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]

Kalau warna pink punya cerita tentang keberanian, warna hijau punya cerita yang lebih mengharukan, yaitu tentang empati dan solidaritas. Warna hijau ini langsung terhubung dengan pengemudi ojek online, atau yang sering kita sebut ojol.

Setiap hari, kita lihat ribuan ojol dengan jaket hijau mereka, mengantar orang atau barang, dan menjadi bagian penting dari kehidupan kota.

Jaket dan helm hijau itu adalah identitas mereka. Tapi, warna hijau ini mendadak punya arti yang sangat dalam setelah terjadi insiden sedih yang menimpa salah satu pengemudi ojol yang menjadi korban ketika demo berlangsung.

Kejadian ini membuat warna hijau bukan lagi sekadar seragam. Hijau menjadi lambang duka cita dan solidaritas yang sangat kuat di antara para pengemudi ojol. Masyarakat merasakan kesedihan yang sama.

Warna hijau di poster-poster demo menjadi cara untuk menghormati mereka yang menjadi korban kekerasan oleh aparat. Terutama kasus Affan Kurinawan yang meninggal akibat terlindas oleh kendaraan aparat.

Hal ini menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia dan banyak yang menuntut keadilan serta tanggung jawab atas kasus tersebut.

Hijau melambangkan perjuangan sehari-hari rakyat kecil, seperti pengemudi ojol, yang juga merasakan dampak dari kebijakan yang diprotes. Jaket hijau yang koyak menjadi simbol nyata dari pengorbanan dan risiko yang dihadapi oleh masyarakat biasa.

Perpaduan pink dan hijau yang viral dalam gerakan "17+8 Tuntutan Rakyat" yang viral di media sosial memiliki makna yang sangat kuat dan mendalam. Pink melambangkan keberanian yang tulus, sementara hijau melambangkan solidaritas dan empati yang mendalam.