Meskipun telah berjuag dengan maksimal di babak kualifikasi, Timnas Indonesia U-23 akhirnya mendapati hasil yang minor di ujung perjuangan mereka.
Alih-alih mengulang prestasi menterengnya di putaran final Piala Asia U-23 seperti edisi 2024 lalu, anak asuh Gerald Vanenburg tersebut harus terhenti langkahnya cukup sampai di fase penyaringan ini.
Empat poin yang mereka dapatkan dari tiga laga melawan Laos, Makau dan Korea Selatan, tak cukup untuk membawa Doni Tri Pamungkas dan kolega terbang ke Arab Saudi awal tahun depan.
Alhasil, canangan target dari PSSI maupun pelatih Gerald pada akhirnya hanya menjadi penghias manis perang psikologi sebelum pertandingan, tanpa bisa direalisasikan.
Perasaan sedih dan kecewa tentu saja menggelayuti hati dan perasaan para pencinta Timnas Indonesia menyusul kegagalan yang didapatkan oleh Pasukan Muda Merah Putih. Pasalnya, pencapaian yang mereka dapatkan di era kepelatihan kali ini, tentunya sangat merosot tajam jika dibandingkan dengan era sebelumnya.
Namun, perasaan sedih, kecewa, atau bahkan perasaan marah yang muncul imbas hasil minor yang didapatkan oleh Skuat Garuda Muda, tidak lagi semendalam ketika Timnas Indonesia menjalani laga atau turnamen di tahun lalu.
Pasalnya, kekecewaan terbesar berupa dilengserkannya pelatih Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan oleh PSSI, telah menyita ruang terbesar di hati para penggemar sepak bola nasional, terutama penggemar Timnas Indonesia.
Kekecewaan dan kesedihan karena dikhianatinya perjuangan Shin Tae-yong oleh PSSI, sejauh ini menjadi yang paling menyakitkan di antara kekecewaan-kekecewaan lain yang ditimbulkan oleh persepakbolaan negeri ini.
Sehingga, ketika ada kegagalan yang berujung dengan rasa kecewa maupun sedih, hal itu kini seolah hanya terasa biasa-biasa saja karena para penggemar sejati Timnas Indonesia yang mengiringi proses pertumbuhan Pasukan Garuda, sudah pernah merasakannya di awal tahun 2025 lalu seiring dengan dipecatnya Shin Tae-yong.
Bukan karena tak nasionalis, namun karena kita lebih nasionalis dan berorientasi pada progres positif yang dimiliki oleh Timnas Indonesia di segala level usia. Meskipun belum pernah memberikan gelar bagi tanah air, namun harus kita akui, di era kepelatihan STY lah permainan Timnas Indonesia berkembang dengan pesat.
Dan setelah kepergian sang pelatih, terlihat jelas penurunan konsep permainan yang dialami oleh Pasukan Garuda di berbagai level usia, yang mana dari waktu ke waktu semakin menumpuk rasa kecewa bagi penggemar sejati Pasukan Garuda.
Jadi, ketika kali ini kita dihadapkan dengan kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia U-23, mohon maaf PSSI, kami sudah tak begitu kecewa lagi. Karena kekecewaan paling besar bagi kami adalah ketika kalian mencopot Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan demi ego federasi atau bahkan pribadi.
Baca Juga
-
Sama-Sama dari Asia Timur, Pemecatan Masatada Ishii dan STY Ternyata Identik dalam 2 Hal Ini!
-
Turunkan Timnas U-23 di FIFA Matchday November, PSSI Bikin Keputusan yang Gegabah!
-
Malang Benar! Gegara Malaysia, Facundo Garces Harus Dapatkan Kerugian 4 Kali Lipat!
-
Piala Dunia U-17: Statistik Pembuka Grup H, Timnas Indonesia Berpotensi Jadi Tim Kuda Hitam
-
Dari Lapangan ke Komentar: Bukti Nyata Perbedaan Level Shin Tae-yong dan Alex Pastoor
Artikel Terkait
-
Akhirnya Bela Timnas Indonesia U-23, Dion Markx: Nyanyikan Lagu Kebangsaan Bikin Merinding Badan
-
Jay Idzes: Saatnya Bangkit
-
Kapten Irak Justru Senang Lewati Drama Kartu Merah Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Gara-gara Brasil, Timnas Indonesia Dapat Angin Segar Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Timnas Indonesia U-23 Terpuruk, Vietnam Meroket di Level Asia
Kolom
-
Kamu Mau Menyerah? Coba Lihat Lagi, Bukankah Kamu Sudah Sejauh Ini?
-
Adu Jurus Purbaya VS Luhut: Polemik Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
Satu Tahun Prabowo-Gibran, Apa Kabar Pendidikan Kita?
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
Terkini
-
Setelah Dievakuasi, Ancaman Belum Usai: Risiko Kesehatan Kontaminasi Cs-137
-
40 Hari Bolos Sekolah, Ferry Irwandi Tersentuh oleh Kesabaran Sang Guru!
-
Bingung Cara 'Styling' Biar Gak Gitu-gitu Aja? Ini 9 Aturan Main Buat Pemula
-
Sunscreen saat Hujan, Pentingkah? Jangan Sampai Salah Langkah!
-
Raisa & Hamish Daud Umumkan Perpisahan, Fans Teringat Lirik 'Usai di Sini'