Tidak terasa, Pemerintahan Prabowo-Gibran sudah memimpin selama satu tahun. Selama satu tahun itu pula, telah banyak program pemerintah yang sudah terlaksana maupun yang belum.
Salah satu yang menjadi perhatian masyarakat adalah bidang pendidikan. Setelah penerapan kurikulum merdeka, pemerintah ditunggu untuk menghadirkan inovasi, sesuatu yang lebih baik dari kurikulum merdeka.
Ekspektasi masyarakat akan pemerintahan Prabowo-Gibran begitu tinggi. Sehingga setiap program pemerintah menjadi perhatian masyarakat luas. Pemerintahan Prabowo-Gibran juga dituntut untuk lepas dari belenggu pemerintahan sebelumnya (Jokowi).
Selama hampir setahun di bawah kepeminpinan Abdul Mu'ti, Kemendikdasmen berhasil meyakinkan masyarakat akan inovasi dan gebrakan dalam dunia pendidikan.
Meski tidak ada perubahan kurikulum baru, pemerintah telah menerapkan program kultural atau gerakan kebudayaan di dunia pendidikan dengan program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.
Program lain yang saat ini digencarkan adalah program pendekatan belajar Deep Learning (Pembelajaran Mendalam). Selain itu, pemerintah juga sudah sering turun ke bawah berkomunikasi dengan stakeholder tingkat terkecil untuk menyerap aspirasi masyarakat. Pak Mu'ti juga mendengar dan menanggapi kritik masyarakat dengan seksama.
Pendidikan Untuk Semua
Pemerintah juga menerapkan program teknologisasi yang bisa dipilih dan diterapkan oleh sekolah. Pemerintah menyadari kebijakan ini memiliki tantangan tersendiri tidak hanya masalah dana, tetapi juga kesiapan sekolah.
Kebijakan digitalisasi di dunia pendidikan khususnya bidang coding diharapkan mampu memberi ruang yang lebih luas bagi anak-anak kita untuk lebih berkembang dan lebih dini mengenal dunia digital.
Dalam aspek peningkatan kesejahteraan guru dan pemerataan sarana dan prasarana, pemerintah telah merevitalisasi sekolah di seluruh Indonesia selama tahun 2025 dengan pagu anggaran 16, 97 triliun. Sebanyak 15.523 sekolah telah diperbaiki.
Selain itu, pemerintah juga telah memberikan tunjangan bagi guru honorer sejumlah 332.170 guru. Dan TKG (Tunjangan Khusus Guru) sejumlah 65. 536 guru.
Kritik
Dalam setahun pemerintahan Prabowo-Gibran dunia pendidikan seolah menunjukkan sinarnya. Harapannya seiring dengan kepuasan masyarakat, dunia pendidikan juga semakin membaik. Survey Indo Strategi (2025) dan SPIN (2025) misalnya menempatkan Kemendikdasmen sebagai Kementrian dengan kinerja terbaik.
Kemendikdasmen juga mendengar dan menyerap masukan serta kritik yang datang dari masyarakat kita. Pak Mu'ti pun dikenal sebagai figur sederhana dan tak lelah bekerja untuk kemajuan dunia pendidikan kita.
Kita pun berharap inovasi yang diciptakan dan dirintis oleh Kemendikdasmen mampu menjadi solusi di tengah tantangan pendidikan yang semakin kompleks.
Pendidikan memang bukan hanya tugas Kementrian saja, tetapi juga tugas guru dan stakeholder dari atas sampe bawah. Di tengah budaya yang instan, minimnya literasi digital dan krisis karakter, pendidikan benar-benar menghadapi tantangan yang tidak mudah.
Di bawah Kemendikdasmen itulah anak-anak kita akan menjawab tantangan di masa mendatang. Apakah ia akan mampu menghadapi masa depan dengan bekal karakter cukup atau sebaliknya. Pasalnya ke depan kita membutuhkan skill yang tidak sekadar kemampuan kognitif semata tetapi juga kemampuan komunokasi dan empati.
Rasanya miris bila masih banyak kasus kekerasan dan perundungan di sekolah kita. Problem ini akan dapat diselesaikan bila masyarakat sekolah benar-benar menerapkan pendidikan cinta kasih. Sehingga anak anak menyadari sedari dini dan memiliki empati kepada sesamanya. Penting kiranya membentuk karakter anak selain mendidik mereka secara kognitif. Tanpa itu, di masa mendatang yang dibutuhkan tidak hanya skill tetapi juga karakter.
Kita berharap Deep Learning dan juga 7 Kebiasaan Indonesia Hebat mampu merubah karakter, budaya anak anak kita. Sehingga perubahan dalam dunia pendidikan bisa kita rasakan manfaatnya. Kalau hanya kognitif, robot dan AI dapat menggantikan kita.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
Kolom
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Kelly Si Kelinci, Tentang Gerak, Emosi, dan Lompatan Besar Animasi Lokal
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
Terkini
-
4 Rekomendasi Brand Batik Couple Modern yang Stylish dan Elegan, Wajib Tahu!
-
4 Serum Korea dengan Tranexamic Acid untuk Wajah Cerah Bebas Bekas Jerawat
-
Julia Prastini Minta Maaf Selingkuh, Netizen: Isinya Kok Malah Takut Kehilangan Endorse?
-
Jika Tanpa Erick Thohir, Timnas Indonesia Tak akan Punya Skuad Semewah Ini?
-
Raisa dan Hamish Daud Umumkan Perceraian, Kompak Jalani Co Parenting