Ada kalanya dunia usaha tak bisa ditebak. Perusahaan yang tampak besar, sudah punya nama, karyawannya ribuan, bisa saja gulung tikar. Bisa karena faktor luar, misalnya kondisi pandemik saat ini yang membuat situasi bisnis jadi lesu, atau bisa pula disebabkan faktor internal, yakni manajemennya yang kurang bagus.
Untuk mengetahui perusahaan tempatmu bekerja baik-baik saja, atau sudah menunjukkan gejala tak sehat lagi, di bawah ini ciri-ciri yang bisa kamu perhatikan. Apa saja?
1. Omzet turun
Perusahaan tak akan bisa berjalan baik kalau tak ada profit. Omzet yang menurun adalah salah satu penyebab profit perusahaan tergerus. Jika pihak manajemen perusahaan tak mampu mengatasi atau melakukan inovasi yang kembali mendongkrak penjualan, akan sangat sulit bisa keluar dari ancaman bangkrut.
2. Proses cuti dipersulit
Ciri lain perusahaan sedang dalam keadaan gak sehat adalah sulitnya proses cuti. Hal ini disebabkan kehadiran karyawan begitu diperlukan untuk mengatasi berbagai beban kerja akibat situasi perusahaan yang sedang tidak kondusif.
Sulitnya proses cuti juga bisa dikarenakan semakin sedikitnya jumlah karyawan akibat pemecatan, sehingga beban kerja yang dulunya dua orang harus dikerjakan satu orang saja. Kebayang, kan kalau ada yang mengajukan cuti? Bakal semakin semrawut.
3. Lembur terus
Semakin terbatasnya jumlah SDM yang ada juga berdampak lain. Karyawan harus mengerjakan tugas pekerjaan yang begitu banyak, sampai lembur mau tak mau jadi pilihan. Bahkan terkadang lembur tanpa dibayar. Ada yang mengalami?
4. Gaji telat
Tanda yang paling kentara dari perusahaan dalam kondisi tak sehat adalah pembayaran gaji yang bermasalah, jadinya sering telat. Syukur-syukur masih dibayarkan. Terkadang, sampai sudah dipecat pun ada saja perusahaan nakal yang tak mau melunasi hutang gaji mereka pada karyawan.
5. Atasan sering marah-marah
Kondisi perusahaan yang sedang tidak baik-baik saja, pastilah akan memberi tekanan pada pihak manajemen. Bagaimana caranya supaya mereka mampu keluar dari situasi sulit. Situasi stres inilah yang menyebabkan atasan jadi sering marah-marah.
Jika menemukan situasi di atas, ada baiknya jika kamu melakukan rencana cadangan. Mumpung kamu statusnya masih sebagai karyawan, artinya posisi tawarmu di bursa kerja lebih tinggi, dibanding pengangguran.
Sambil tetap berikan performa yang baik pada perusahaan sekarang, cobalah untuk mencari lowongan pekerjaan di perusahaan lain. Hanya sebagai ancang-ancang jika perusahaan saat ini tak juga membaik, kondisi keuangan keluargamu gak akan ketar-ketir karena terkena PHK.
Baca Juga
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
-
4 Jenis Makanan agar Tubuh Tetap Terhidrasi Meski Cuaca Terik
Artikel Terkait
-
Perusahaan Biofarmasi RI dan Korsel Tandatangani Kesepakatan Strategis untuk Obat Kanker
-
Bukan Lagi Jual Sahamnya Seperti Janji Anies Dulu, RK Disebut Bakal Tutup Perusahaan Bir PT Delta
-
Bujuk 25 Perusahaan Kakap jadi Investor, Prabowo Puji-puji AS: Amerika Sangat Terlibat di Perekonomian Indonesia
-
Profil PT TSI, Perusahaan Rokok Ustaz Solmed yang Diduga Langgar Aturan hingga Dituntut Rp 1 Triliun
-
Kelola Tantangan dan Dinamika Lingkungan Bisnis, PGN Jaga Kinerja Positif Triwulan III 2024
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino