Ketika orang membahas "Toxic Parents," mereka biasanya menggambarkan orang tua yang secara konsisten berperilaku dengan cara yang menyebabkan rasa bersalah, ketakutan, atau kewajiban pada anak-anak mereka.
Orang tua juga manusia. Mereka membuat kesalahan, terlalu banyak berteriak, atau melakukan hal-hal yang berpotensi merusak anak-anak mereka, meskipun secara tidak sengaja.
Namun, orang tua yang toxic cenderung lebih mementingkan kebutuhan mereka sendiri, dan menganggap anak mereka adalah sesuatu yang harus mereka kontrol sesuai dengan keinginan mereka. Orang tua seperti itu kemungkinan besar tidak akan meminta maaf atau bahkan mengakui bahwa apa yang mereka lakukan itu salah.
"Toxic parents" adalah istilah umum untuk orang tua yang menampilkan beberapa atau semua karakteristik berikut:
-Perilaku egois. Orang tua Anda mungkin tidak tersedia secara emosional, narsistik, atau mungkin tidak peduli dalam hal hal-hal yang Anda butuhkan. Ini mungkin terasa seperti semua situasi kembali ke pertanyaan yang sama: "Bagaimana dengan AKU?"
-Pelecehan fisik dan verbal. Pelecehan mungkin tidak selalu berupa pukulan, teriakan, ancaman, atau sesuatu yang sangat jelas juga. Anda mungkin mengalami pelecehan yang lebih halus seperti panggilan nama, pengalihan kesalahan, perlakuan diam-diam, atau gaslighting.
-Orang tua yang toxic dapat mengganggu privasi Anda atau tidak mengizinkan Anda membuat keputusan sendiri. Atau mungkin mereka terlalu kritis dan mengontrol keputusan Anda.
Lalu, bagaimana cara untuk menghadapi orang tua yang toxic?
Meskipun Anda tidak dapat mengubah perilaku orang lain, menetapkan batasan dapat membatasi interaksi Anda dengan orang tua yang toxic. Ini juga dapat membantu Anda mengendalikan situasi.
Sebagai orang dewasa, Anda mungkin masih terpengaruh atau kewalahan oleh orang tua Anda. Anda bahkan mungkin merasa sedang menunggu seseorang memberi Anda izin untuk melarikan diri dari pengaruh itu.
Cobalah untuk berpikir seperti in: Anda adalah orang yang dapat memberikan izin kepada diri Anda sendiri. Anda adalah orang yang dapat memutuskan untuk mengubah dan mengambil kembali hidup Anda. Dan Anda bisa mulai sedini mungkin dengan membuat rencana.
Cobalah untuk memulai adalah dengan menetapkan batasan yang jelas. Psikoterapis yang berbasis di California, Sharon Martin, membagikan tips untuk menetapkan batasan dengan orang-orang toxic.
1. Bersikaplah terus terang dengan batasan yang Anda tetapkan.
2. Buat komunikasi tentang batasan jelas dan konsisten. Tidak apa-apa untuk mengatakan TIDAK kepada orang tua Anda jika mereka bertindak terlalu jauh. Pada saat yang sama, tetaplah tenang dan jangan menyalahkan dan bersikap terlalu defensif.
Baca Juga
-
Sinopsis Film Kingdom of the Planet of the Apes, Tayang 10 Mei 2024
-
Resmi Berkencan dengan IU, Lee Jong Suk Tulis Surat Mengharukan untuk Fans
-
Daftar Pemenang KBS Drama Awards 2022, Ada Lee Seung Gi dan Joo Sang Wook!
-
Keren! BTS Masuk Daftar Musisi yang Banyak Pecahkan Rekor Tahun 2022
-
Keren! Belum Resmi Rilis Album Solo, Jimin BTS Kembali Memecahkan Rekor Ini
Artikel Terkait
-
Punya Pasangan Toksik, Bagaimana Cara Mengakhiri Hubungan yang Tepat?
-
Bukan Hanya Pasangan, Toxic Relationship Juga Bisa Terjadi di Keluarga
-
Apakah Hubungan Percintaanmu Termasuk Toksik? Kenali dari 5 Hal Ini
-
5 Sinyal yang Menandakan kalau Kamu Sebenarnya Pribadi yang Toksik!
-
5 Pertanda kalau Kamu Sudah Terjebak jadi Orang Tua Toksik!
Lifestyle
-
4 Pelembab Witch Hazel Atasi Bruntusan dan Sebum pada Kulit Berminyak
-
Mau Beli iPad? Ini 7 Seri Paling Worth It Buat Kerja, Kuliah, dan Ngonten
-
Gaya Ngantor sampai Nongkrong, Intip 4 OOTD Versatile ala Kim Ji Hoon!
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Kurangi Produksi Melanin, Bye Noda PIH
-
4 Brightening Serum Lokal dengan Glutathione untuk Efek Cerah Maksimal
Terkini
-
Dikalahkan Mali, Indra Sjafri dan Anak Asuhnya Belum Juga Belajar dari Kesalahan Terdahulu
-
Rizky Ridho Perpanjang Kontrak dengan Persija Jakarta, Tutup Pintu Aboard?
-
Sabrina Carpenter Bintangi dan Produksi Film Musikal Alice in Wonderland
-
Tunjuk Ivar Jenner Jadi Kapten, Indra Sjafri Pertimbangkan Banyak Hal?
-
Kembali Jebol Lewat Sundulan, Mengapa Tim yang Diasuh Indra Sjafri Lemah di Bola-Bola Atas?