Saat kamu telah jadian, itu artinya kamu dan dia sudah berkomitmen dalam hubungan tersebut, bukan? Karena itu, harusnya supaya hubungan bisa terus berjalan, kamu dan pasangan sama-sama melakukan usaha. Bukan salah satunya saja yang bekerja keras agar jalinan cinta itu tetap bertahan.
Supaya kamu tak terjebak terhadap hubungan asmara yang timpang sebelah, ini ciri-ciri kalau kamu cuma berjuang sendirian di hubunganmu saat ini. Apa saja?
1. Selalu kamu yang mengalah
Rasanya pasti gondok, ketika timbul perdebatan, selalu kamu yang mengalah. Hal itu disebabkan sikapnya yang egois, ingin selalu menang.
Mungkin sekali dua kali, kamu bisa sabar. Tapi kalau terus-menerus seperti itu, mau sampai kapan kamu bertahan menunggu dia tobat? Ingat, lho dalam hubungan yang sehat harus kenal yang namanya kompromi, supaya gak salah satunya saja yang terus makan hati.
2. Dia menghilang saat kamu butuh
Memang, kebaikan itu harus dilakukan tanpa pamrih. Tapi masa iya, sebagai seorang kekasih, bukannya mendukung dan membantumu saat sulit, tapi malah hilang entah ke mana. Giliran dia yang butuh, selalu menuntut kamu ada.
3. Dia terus-terusan menganggur
Setiap insan yang berpasangan, pasti terpikir untuk menuju hubungan yang serius, yakni jenjang pelaminan. Hal itu tentunya butuh persiapan finansial.
Dan sayangnya, selama ini yang terlihat serius ke arah sana cuma kamu saja. Kamu sudah bekerja keras, tapi, kok dia malah santai-santai saja. Gak ada pekerjaan, tapi gak ada niat pula untuk mencari dengan sungguh-sungguh. Jika seperti itu, yakin, kamu masih mau bersamanya?
4. Selalu kamu yang perhatian
Sebagai pasangan, kamu berusaha untuk selalu memberinya perhatian. Tapi anehnya, dia tak begitu. Lebih sering cuek, dan kalaupun memberimu perhatian, harus diingatkan dulu. Misalnya saja, saat kamu ulang tahun, kalau gak ditegur, gak bakal ingat.
5. Dia masih saja bertahan dengan kebiasaan buruknya
Boleh jadi sebelum jadian, kamu masih meragu untuk menerimanya sebagai kekasih karena sudah tahu dengan kebiasaan buruknya. Tapi karena dia telah berjanji untuk berubah, kamu pun bersedia memberinya kesempatan.
Tapi hubungan sudah beranjak lama, dia masih saja kukuh dengan kebiasaan buruknya itu. Belum ada tanda-tanda niat untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Bila sudah ada tanda-tanda di atas, maka perlu kamu pertimbangkan kembali apakah masih terus ingin bersama pasangan, yang ogah-ogahan dalam mengusahakan hubungan. Terus bertahan dalam hubungan tak seimbang seperti itu, khawatirnya akan membuatmu kecewa dan sakit hati nantinya.
Baca Juga
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
-
4 Jenis Makanan agar Tubuh Tetap Terhidrasi Meski Cuaca Terik
Artikel Terkait
-
Kepala Kejati Sumut Bongkar Borok Jaksa Jovi di Hadapan Komisi III DPR, Salah Satunya Tak Masuk Kerja 29 Hari
-
Profil Randy Martin: Aktor yang Disebut Pacar Baru Lyodra, Kini Dibandingkan dengan Alshad Ahmad
-
Lyodra Diduga Pacaran dengan Randy Martin, Beri Emoji Hati di Postingan Ultah Sang Aktor
-
Orang yang Tepat di Waktu yang Salah Cuma Mitos, Stop Nyalahin Keadaan!
-
Pilihan Hidup Childfree: Dampak Positif, Negatif, dan Psikologis bagi Kesehatan Perempuan
Lifestyle
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
Terkini
-
Dilibas Tottenham Hotspur 4-0, Era Keemasan Manchester City Telah Berakhir?
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
WayV Bertransformasi Jadi Bad Boy di Teaser MV Lagu Terbaru 'Frequency'
-
Berpisah dengan Ducati, Bos Pramac Sampaikan Pesan Kesan yang Positif
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi