Ada banyak manfaat dari menabung. Yang paling penting, untuk dana darurat. Karena kita tak bisa memprediksi apa yang terjadi di masa depan. Sakit, terkena PHK, kondisi bisnis merosot, dan sebagainya, bisa membuat kondisi keuangan collapse kalau tak ada dana cadangan.
Nah, buat kamu yang selama ini jumlah tabungannya belum juga mengalami perkembangan, segitu-gitu aja dari dulu, bisa jadi disebabkan karena alasan berikut ini. Apa saja?
1. Tak membuat anggaran
Salah satu alasan utama kenapa ada banyak orang yang tak bisa menambah tabungannya, karena tak ada perencanaan keuangan yang jelas. Berapa alokasi yang seharusnya buat kebutuhan hidup sehari-hari, berapa buat rekreasi, dan lain-lain. Akibatnya, gaji yang seharusnya bisa ditabung, habis begitu saja.
2. Mudah tergoda belanja
Penyebab lain jumlah tabunganmu stagnan, karena gampang sekali tergoda belanja. Lihat diskon besar-besaran, langsung mupeng. Padahal kalau mau jujur, apa yang kamu beli itu gak kamu butuhkan. Akhirnya, uang yang sudah disetor untuk tabungan, ditarik lagi.
3. Terlalu memanjakan diri
Self-reward memang penting. Setelah hampir tiap hari bekerja keras, perlu juga untuk memanjakan diri. Dan itu gak dilarang, kok!
Hanya saja, jangan berlebihan. Maka dari itu, perlu sekali dibuat anggaran keuangan, supaya ketahuan, berapa banyak kuota untuk self-reward kamu. Sehingga, senang-senang jalan, tabungan juga bertambah.
4. Tidak memisahkan rekening
Sebaiknya pisahkan antara rekening khusus tabungan, dan rekening untuk kebutuhan sehari-hari. Setor untuk tabungan di awal gajian, jangan menunggu sisa pemakaian bulanan. Dan kalau sudah disetor, jangan ditarik-tarik lagi.
5. Sudah digunakan, tapi gak diganti
Kebutuhan tak terduga memang tak bisa diprediksi. Supaya tabungan dan dana daruratmu tetap sesuai dengan jumlah yang kamu targetkan, sebaiknya setiap kali sudah terpakai, berusaha diganti kembali.
Dari kejadian pandemi saat ini, kita belajar bahwa tabungan itu sangatlah penting. Karena tak ada yang menduga, kan bahwa pandemi bisa terjadi begitu lama dan memengaruhi berbagai faktor, sehingga banyak yang terkena PHK. Dengan adanya tabungan dan dana darurat, setidaknya kondisi keuangan tak berbahaya buat keluarga.
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
BTN Salurkan Kredit dan Pembiayaan Rp 356,1 Triliun Hingga Q3 2024
-
Kocar-kacir Kelas Menengah RI, Rata-rata Tabungannya Tinggal Rp1,8 Juta
-
Wujudkan Masa Depan yang Aman dengan Investasi Reksa Dana dan Tabungan Emas di BRI
-
55.200 Nasabah Telah Miliki Debit Card BTN Prospera dengan Total AUM Rp 10,6 Triliun
-
LPS Sebut Disiplin Menabung Kunci Kemerdekaan Finansial
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Produk Ampoule untuk Atasi Jerawat dan Kerutan, Auto Glowing!
-
Mau Tampil Classy? Intip 4 Padu Padan Outfit Minimalis ala Yoo Yeon-seok
-
3 Facial Wash dengan Kandungan Aloe Vera Terbaik, Cocok untuk Kulit Kering!
-
3 Varian Serum dari COSRX Ampuh Kecilkan Pori-Pori dan Hidrasi Kulit Kering
-
4 Pilihan OOTD Chic ala Jang Gyu-ri, Fashionable di Setiap Kesempatan!
Terkini
-
Sentuhan Guru Tak Tergantikan, Mengapa Literasi Penting di Era AI?
-
Fadli Zon Resmikan Museum Kujang, Targetkan Indonesia Pusat Kebudayaan Dunia
-
Gantikan Kim Nam Gil, Ini Alasan Kim Moo Yeol Bintangi Drama Korea Get Schooled
-
Hidup Sehat Dimulai dari Mindset, Bukan dari Isi Dompet
-
Ulasan Film Wolfs: Kolaborasi Dua Fixer Profesional dalam Misi Sarat Intrik