Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Funcrev
Ilustrasi kemajuan ekonomi Korea Selatan. (Pixabay)

Selain film dan drama Koreanya yang luar biasa serta mengguncang dada setiap kali ditonton. Ada hal lain dari Korea Selatan yang justru banyak dijadikan panutan negara-negara di dunia. 

Hal tersebut adalah kemajuannya di bidang ekonomi. Bagaimana tidak, negara yang hanya memiliki selisih kemerdekaan 2 hari saja dengan negara Indonesia, kini telah memiliki perekonomian yang jauh lebih besar daripada Indonesia sebesar 150%.

Jika ditarik mundur ke belakang, Korea Selatan dan Indonesia sama-sama pernah dijajah oleh negara Jepang. Setelah Jepang menyerah kepada sekutu karena dua kotanya dibom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, maka negara-negara yang dijajah oleh Jepang mengalami kekosongan kekuasaan.

Situasi emas ini kemudian dimanfaatkan negara-negara jajahan Jepang untuk segera mengumumkan kemerdekaannya, tak terkecuali Indonesia dan Korea. Korea memerdekakan diri pada tanggal 15 Agustus 1945, selang 2 hari setelah itu pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia juga mengumumkan kemerdekaan melalui proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno.

Terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, menyebabkan adanya perbedaan ideologi di Korea yang berakhir dengan perpecahan antara Korea Selatan sebagai negara ekonomi industri kapitalis dan Korea Utara sebagai negara militer komunis. 

Usai terjadinya perang saudara ini, kondisi Korea Selatan sangat memprihatikan bahkan saat itu Korea Selatan lebih miskin daripada Indonesia. Rowan Callick dalam bukunya yang berjudul "The Australian" mengungkapkan bahwa saking miskinnya negara Korea Selatan, PBB sampai menyarankan Korea Selatan untuk meniru negara Kenya agar bisa terlepas dari kemiskinan. 

Namun sekarang, Korea Selatan dikenal sebagai 'Macan Asia' dengan perekonomian yang sudah sangat mapan dan terdapat banyak perusahaan-perusahaan besar yang disegani dunia dengan kecanggihan teknologinya. 

Untuk dapat bangkit dari keterpurukannya di masa lalu, Korea Selatan bertekad menerapkan beberapa hal penting yang menjadi pondasi kekuatan ekonomi hingga dapat semaju sekarang ini.

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

Kurangnya sumber daya alam yang dimiliki Korea, mau tidak mau masyarakat Korea harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Budaya kerja keras dan pantang menyerah adalah salah satu kunci keberhasilan Korea Selatan hingga saat ini. 

Dalam buku yang ditulis oleh Daron Acemolu dan James A. Robinson yang berjudul "Why Nation Fail", disebutkan bahwa Korea Selatan dapat maju karena dua hal, yaitu institusi ekonomi yang inklusif serta investasi di bidang pendidikan.

2. Mencintai produk dalam negeri

Walaupun pada saat itu (setelah perang saudara) Korea Selatan dibombardir banyak produk dan brand-brand dari China, Amerika, bahkan Jepang. Namun, masyarakatnya tetap memilih produk-produk dari negaranya, Korea. Hal tersebut sangat berdampak besar terhadap perekonomian Korea hingga saat ini. 

3. Sistem ekonomi pasar (liberal)

Kemajuan ekonomi Korea Selatan salah satunya juga disebabkan oleh sistem ekonomi yang bebas (liberal). Adanya perlindungan atas hak milik dalam pasar yang relatif bebas di Korea Selatan memberikan insentif terhadap individu untuk melakukan inovasi dalam berwirausaha dalam bentuk profit, juga dapat meningkatkan persaingan antar perusahaan menjadi lebih sehat. 

Kebijakan tersebut dapat digambarkan melalui drama "Start-Up" yang begitu banyak digemari beberapa waktu lalu. Dalam drama ini digambarkan dengan jelas bagaimana situasi persaingan bisnis dan investasi di Korea Selatan yang benar-benar sangat ketat. Para investor saling bersaing untuk mendapatkan tempat berinvestasi yang dinilai dapat berkembang pesat kedepannya.

Perlindungan hak milik sangatlah penting bagi seorang investor. Tanpa adanya hal tersebut maka investor tidak akan melakukan investasi dan meningkatkan produktivitas. Adanya institusi ekonomi inklusif yang didasari hak milik di Korea Selatan, dapat meningkatkan aktivitas ekonomi, mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi bagi Korea Selatan. 

Bahkan saat ini perekonomian di Korea Selatan sudah tergolong ke dalam perekonomian negara maju di mana mereka sudah menjadi produsen kelas atas. Korea Selatan juga memiliki banyak perusahaan teknologi raksasa seperti Samsung yang sudah menjamur di pasar global. Seluruh hal tersebut dapat terjadi karena institusi ekonomi di Korea Selatan mendorong adanya investasi dan perdagangan global.

4. Korean Wave

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar orang, mulai mengenal lebih dalam akan negara Korea Selatan, akibat pengaruh dari adanya arus deras Korean Wave

Selain kagum dengan perekonomian maupun industri hiburannya yang bertaraf internasional. Pengenalan budaya, sejarah, hingga pariwisata melalui Korean Wave juga menjadi daya tarik tersendiri bagi saya terhadap Korea Selatan. Sebagai negara yang kaya akan budaya, hal ini dapat dijadikan contoh bagi negara kita Indonesia sebagai ajang pengenalan budaya kepada dunia.

Dunia hiburan yang bersifat membius telah berhasil membuat banyak orang sampai merasa tergila-gila dengan negara Korea Selatan. Dengan K-Pop dan Korean drama, Korea Selatan juga telah berhasil menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang menjadikan seni dan budaya sebagai komoditas ekspor. Hingga saat ini terbukti bahwa industri hiburan Korea menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi devisa negara.

Tidak hanya itu, pergantian trend fashion Korea yang begitu cepat juga menjadi daya tarik tersendiri bagi saya untuk bercita-cita menyempatkan diri berkunjung ke Korea. Dikenal sebagai negara yang fashionable, industri fashion Korea juga telah berhasil membius banyak wisatawan asing untuk berkunjung. 

Demikianlah beberapa hal yang membuat saya sangat tertarik terhadap Korea Selatan. Ekonominya yang maju, industri hiburan bertaraf internasional, budaya, hingga trend fashion yang menarik membuat saya menjadi sangat ingin mengunjungi dan menimba ilmu di negeri ginseng ini. 

Hingga saat ini keempat pondasi ekonomi tersebut telah banyak dicontoh negara-negara di dunia. Jika Indonesia ingin mencontoh kesuksesan ekonomi Korea Selatan, maka langkah yang harus ditempuh adalah mendorong terbentuknya ekonomi inklusif yang merata ke seluruh lapisan masyarakat serta menciptakan kondisi dimana remaja-remaja Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia unggul.

Pada tahun 2030 nanti, akan mengalami bonus demografi sehingga mau tidak mau kita harus memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya. Generasi muda juga harus terus belajar dan meningkatkan kualitas diri, karena baik buruknya sebuah negara dilihat dari kualitas manusianya. 

Boleh saja kagum dengan negara Korea Selatan, namun cinta tetap untuk negara kita Indonesia.

Funcrev