Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Ary Yulianto
Aerogel (Wikimedia Commons)

Pernahkah kalian bertanya perihal material apa yang paling ringan di dunia? Pasti banyak yang berpendapat bahwa material yang paling ringan di dunia adalah karbon. Sebenarnya material karbon memang salah satu material yang paling ringan dan memiliki kekuatan lebih baik dari baja. Namun, ilmuwan terus melakukan penelitian untuk menciptakan material yang lebih ringan lagi dan juga memiliki kekuatan.

Saat ini tercatat material yang paling ringan di dunia adalah graphene aerogel. Apa sih graphene aerogel? Untuk apa sih graphene aerogel? Penasaran? Yuk, kita simak ulasan berikut.

1. Apa sih aerogel itu?

Dilansir laman Graphene-info, aerogel adalah material buatan yang dibuat dengan menggabungkan polimer pelarut untuk membentuk gel. Selanjutnya gel yang sudah terbentuk dikeluarkan cairannya dan digantikan dengan gas (biasanya udara). Kandungan  udara yang tinggi menjadikan aerogel sebagai bahan padat teringan di dunia.

2. Perbedaan graphene aerogel dengan aerogel lainnya

Umumnya aerogel dibuat dengan cara mendehidrasi gel sampai hanya menyisakan aerogel saja. Beberapa aerogel dibuat dengan cara cetakan aerograf, contohnya adalah menumbuhkan karbon pada cetakan kristal seng oksida. Selanjutnya oksida seng dikeluarkan dari dalam oven dan hanya menyisakan karbon aerogel.

Ada perbedaan dalam pembuatan graphene aerogel, yaitu terletak pada metode pembuatannya. Ilmuwan Tiongkok yang menemukan material ini mencoba cara baru, yaitu dengan cara pengeringan beku. Pada intinya, larutan graphene dan carbon nanotubes dituang ke dalam cetakan lalu dikeringkan dengan cara pembekuan. Tujuannya adalah untuk mendehidrasi larutan hingga menyisakan lapisan graphene setebal atom tunggal.

3. Sangat ringan

Graphene aerogel saat saat ini merupakan benda padat teringan di dunia, bahkan disebutkan beratnya tujuh kali lebih ringan dari udara. Graphene aerogel juga lebih ringan 12% dari aerogel teringan sebelumnya. Satu sentimeter kubik graphene hanya memiliki berat 0,16 milligram. Sebagai ilustrasi sangat ringannya material ini, jika graphene diletakkan di atas sehelai rumput utah bahkan di atas benang sari, maka rumput atau benang sari tersebut mampu menahan dan menyeimbangkannya.

4. Kegunaan graphene aerogel dalam kehidupan

Graphene aerogel dapat menyerap 850 kali beratnya sendiri. Dengan demikian graphene aerogel dapat dimanfaatkan untuk pembersihan lingkungan seperti tumpahan minyak di laut. Graphene aerogel juga baik dalam penyimpanan dan transfer energi, sehingga dapat dimanfaatkan juga dalam pembuatan baterai yang lebih ringan dan kepadatan energi yang lebih tinggi.

5. Harga yang sangat mahal

Graphene aerogel dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan saat ini sudah diproduksi secara massal untuk kepentingan komersial. Karena material ini dibuat dengan teknologi yang sangat tinggi, graphene aerogel dijual dengan harga yang sangat mahal. Dilansir laman Graphene-info, harga graphene aerogel per satu gram bisa mencapai 300 USD atau setara dengan 4.300.000 Rupiah.

Itulah lima fakta tentang graphene aerogel, material teringan saat ini. Diketahui saat ini banyak perusahaan ponsel yang sedang mengembangkan teknologi graphene aerogel ini untuk digunakan dalam pembuatan baterai.

Ary Yulianto