Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Pekik
Ilustrasi Orang Tua Kesal pada Anak (pexels)

Orang tua yang terkadang marah kepada anaknya, tanpa sadar akan melukai hati dan perasaannya. Jika hal itu dilakukan berulang-ulang dapat berdampak buruk kepada anak suatu hari nanti.

Siapa sih yang tidak ingin memberikan segala yang terbaik untuk anak. Namun, orang tua pun manusia, yang tak sempurna dan kadang juga jatuh dalam kesalahan. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk menyadari dan mengingat kalimat apa saja yang bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya anak jika diucapkan.

Meski terlihat seperti hal yang biasa, namun kalimat-kalimat yang memojokan dan menjatuhkan anak akan berdampak pada pertumbuhan psikisnya. Oleh karena itu, hindari untuk menyebutkannya dan kalau perlu mencegahnya.

Mengutip dari medcom, berikut ini adalah lima kalimat yang sebaiknya dihindari untuk dikatakan pada anak-anak, di antaranya:

1. Kalimat: “Itu bukan masalah besar”

Tingkah anak-anak kadang tak bisa kita duga. Kadang mereka menangis, kesal atau marah hanya karena hal-hal yang kita anggap biasa atau konyol. Namun demikian, kita perlu menanggapi dengan seksama dibalik rasa kesal dan sedih mereka. Jangan anggap remeh!

“Masalah yang dianggap kecil oleh orang dewasa, sebenarnya bisa sangat besar untuk mereka. Untuk itu, cobalah memahami dari sisi mereka dan membantu anak mencari jalan keluarnya," ujar Amy McCready, seorang pendidik pengasuhan anak serta pendiri Positive Parenting Solutions.  

 2. Kalimat: “Kamu membuatku sedih”

Tak selamannya orang tua mampu menahan emosi ketika berhadapan dengan anak-anak. Namun, sehebat apapun emosi yang pecah yang sedang dihadapi orang tua, jangan sampai mengeluarkan kalimat, "Kamu membuatku sedih..." kepada anak-anak. Sebab, kalimat tersebut mengandung energi negatif yang bisa menganggu perkembangan psikis anak.

3. Kalimat: "Harusnya kamu bisa lebih baik”

Orang tua yang baik adalah mereka yang bisa memahami karakter dan perasaan anak-anak. Termasuk juga bisa menerima kemampuan apapun yang dimiliki anak-anak.

Ketika, orang tua mengucapkan kalimat, "Seharusnya kamu bisa lebih baik!", baik disengaja ataupun tidak, sebenarnya orang tua tanpa sadar telah mengerdilkan anaknya. Ini bisa menjadikan anak-anak kehilangan kepercayaan diri mereka.

4. Kalimat: “Biarkan aku saja yang melakukannya”

Kemampuan yang dimiliki anak-anak jelas tidak sama dengan orang dewasa. Pekerjaan yang terlihat sederhana di mata orang dewasa, bagi anak-anak bisa dilakukan dengan waktu yang cukup lama. Sehingga membuat oranh tua jadi tak sabar dan mengucapkan kalimat, "Biarkan aku saja yang melakukannya".

“Dengan mengambil alih tugas yang sedang dikerjakan anak, orang tua justru membuat kesan bahwa anaknya tidak bisa melakukan tugas tersebut. Ini bisa mengecilkan hati mereka dan membuat mereka frustasi,” tutur McCready

5. Melakukan labelling pada anak

Satu lagi yang perlu diingat oleh para orang tua ketika menyikapi kenakalan anak-anak. Yaitu, jangan sampai membuat kalimat yang mengandung label atau cap yang negatif pada anak. Bila itu terus dilakukan, dampak buruknya adalah hubungan antar orang tua dan anak menjadi renggang bahkan retak.

Menjadi orang tua yang bisa dijadikan teladan memang tidak mudah. Namun, para orang tua bisa mengawalinya dengan tidak mengerjakan kelima kalimat yang sudah dijelaskan di atas. Semoga bermanfaat.

Pekik