Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Xandra Junia Indriasti
Ilustrasi Seseorang Bahagia. (pixabay)

Lahir sebagai sesama manusia, membuat banyak asumsi yang mengatakan bahwa tiap orang tidak memiliki perbedaan. Oleh karenanya, samarata seringkali dilakukan. Padahal, tiap orang memiliki sesuatu yang tidak bisa disamakan, bahkan dalam satu keluarga.

Misalnya, 4 hal di bawah ini yang sebisa mungkin jangan sampai disamaratakan pada satu orang dengan yang lainnya.

1. Kebahagiaan

Kadar bahagia setiap orang tentunya memiliki perbedaan. Banyak yang merasa senang hanya karena hal-hal kecil, bahkan yang mungkin dianggap bukan sebagai standar kebahagiaanmu. Namun, keadaan ini tidak bisa dijadikan alasan untuk berbicara buruk tentang mereka.

"Alay gak sih? Masa si itu cuma jalan-jalan ke mall doang diposting dan bilangnya self healing. Nggak, banget!" 

Kalimat diatas seringkali dilontarkan oleh seseorang pada orang lain yang merasa senang tapi tidak sesuai dengan standarnya. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tiap orang punya tingkat kebahagiaan masing-masing. 

Kamu perlu menghargai apapun yang membuatnya senang. Jika memang kurang suka, lebih baik diam daripada melontarkan kata-kata buruk yang bisa menyakiti hatinya. Bayangkan jika kamu ada di posisi tersebut. Kebahagiaanmu juga belum tentu ada pada standar mereka, bukan?

2. Tingkat sensitif

Rasa sensitif tiap orang juga memiliki perbedaan. Untuk itu, jangan pernah menyamaratakan kondisi ini. Beberapa diantaranya ada yang mudah marah dan menangis. Sesuatu yang kamu anggap kecil pun bisa membuat tingkat emosi dan kesedihan mereka menjadi memuncak.

"Emosian banget tuh orang. Padahal cuma digituin doang."

"Cengeng banget, sih. Cuma diperingati sama atasan aja nangis."

Mungkin kamu pernah mendapati bahkan berbicara seperti dua contoh kalimat diatas. Terlalu sensitif memang terlihat buruk, karena dapat mengganggu orang di sekitarnya. Namun, kebanyakan dari mereka mengaku sulit mengontrol diri.

Oleh karenanya, kamu tidak bisa mengubah apa yang telah tertanam pada diri orang lain. Mengalah merupakan satu sikap yang bisa kamu lakukan. Hal ini lebih baik daripada memberinya kata-kata kasar, karena bisa memicu emosi dan air mata akibat terlalu sensitif.

3. Kemampuan

Kemampuan tiap orang di berbagai bidang pun tentunya berbeda-beda. Maka dari itu, hindari merendahkan seseorang yang tidak mampu melakukan sesuatu. Terlebih pada apa yang kamu kuasai. Hal ini nantinya dapat menimbulkan opini yang mengatakan bahwa kamu sombong.

Jika kamu ahli di bidang A, belum tentu orang lain juga bisa. Pasalnya, kemampuan otak seseorang dalam menerima sesuatu tidaklah sama. Ada yang cepat, ada juga yang lambat. Beberapa diantaranya bahkan  tergantung media perantaranya. Misal, lebih mudah menangkap informasi dengan gambar dan video daripada teks.

Oleh karenanya, jangan menyepelekan kesulitan orang lain dalam melakukan sesuatu. Lebih baik membantu agar ia juga bisa, setidaknya sekian persen akan kemampuan yang kamu miliki.

4. Kekuatan fisik dan mental

Kekuatan fisik dan mental juga seringkali diremehkan, khususnya orang-orang dengan tingkat lemah. Padahal, kondisi tiap manusia  tentunya berbeda. Jadi, menyamaratakan dua hal ini sepertinya tidak etis untuk dilakukan.

Sebagian orang ada yang tidak kuat melakukan aktivitas fisik berlebih karena mungkin punya penyakit tertentu. Bisa juga disebabkan oleh kurangnya olahraga bahkan waktu untuk menggerakan tubuh, sehingga kondisinya mudah melemah.

Lalu, ada yang merasa masalah yang tengah dihadapi sangatlah berat. Hal tersebut kemudian membuatnya mengalami gangguan mental, seperti depresi. Keadaan ini seringkali memicu seseorang untuk menyakiti dirinya sendiri, bahkan sampai nyawanya tak tertolong.

Untuk itu, jangan pernah membandingkan kondisi fisik dan mental orang lain. Apalagi dengan memberikan berbagai komentar buruk. Contoh, "banci, lo! olahraga segitu aja udah loyo!" atau "imannya lemah banget, masalah kayak gitu doang sampe bunuh diri!". Bukankah kalimat-kalimat ini sangat menyakitkan?

Nah, itulah empat hal yang tidak bisa disamaratakan pada tiap orang karena tingkatnya yang berbeda-beda. Lalu, apakah kamu setuju dengan poin-poin diatas?

Xandra Junia Indriasti