Media sosial sangatlah membantu untuk bisa berhubungan dengan banyak orang. Namun, dekat secara maya belum tentu dekat di kehidupan nyata. Maka dari itu, hal ini bisa berdampak pada kehidupan sosial dan kesehatan mental seseorang.
Salah satu hal yang kerap kali dibagikan adalah kesedihan tentang kehidupan privasi. Meski telah sadar akan dampak yang terjadi, hal ini akan mengundang perhatian orang lain. Maka dari itu, simak 4 alasan jangan pamer kesedihan di media sosial.
1. Justru menambah permasalahan baru
Sesedih apapun kondisi dirimu, tetap perlu ada batasannya. Sebab, tidak semua orang bisa memahami seberapa berat kamu melewati fase kesedihanmu itu. Hal inilah yang menjadi bahan gunjingan oleh orang lain terhadap permasalahanmu itu.
Bagaimanapun juga, setiap orang memiliki persepsinya masing-masing. Sehingga, bisa saja terjadi kesalahpahaman terhadap makna yang kamu sampaikan, justru membuat perdebatan dan menimbulkan masalah baru lagi dalam kehidupanmu.
2. Membuat kecewa orang terdekatmu
Ada kalanya kita memang memilih untuk curhat dengan orang terdekat untuk menanyakan saran yang terbaik jika ada permasalahan yang sedang dihadapi. Bagaimanapun juga, merekalah yang bisa kamu jadikan tempatmu bersandar.
Namun kalau kamu justru mengumbar kesedihanmu di media sosial terlebih dahulu, justru orang terdekatmu akan merasa kecewa lantaran tidak kamu anggap dalam kehidupanmu. Hal inilah yang menandakan bahwa kamu lebih percaya terhadap media sosial dibandingkan mereka.
3. Berdampak pada kesehatan mentalmu
Sudah seharusnya dirimu sudah bisa mengontrol emosi yang ada di dalam diri. Hal ini bertujuan untuk bisa menyortir beragam permasalahan yang harus kamu pikirkan ataupun tidak.
Namun kalau terus-menerus merenungi kesedihanmu, tidak heran kalau mentalmu jadi terganggu. Inilah yang menyebabkanmu mengumbar kehidupan privasi di media sosial. Maka dari itu, harus bisa melihat sisi positif dari permasalahan yang telah kamu alami.
4. Berdampak terhadap kariermu
Saat ini, media sosial bisa dijadikan penilaian untuk menilai kepribadian seseorang, lho. Sebab, orang lain dengan mudah untuk dapat seperti apa kamu dalam menggunakannya.
Kalau kamu kerap kali menceritakan kesedihanmu terus-menerus, justru akan berdampak pada kariermu. Seseorang yang sedang berada dalam kesedihan pasti akan sulit diberikan tanggung jawab pekerjaan. Sebab, ini bisa mengganggu profesionalitas dalam bekerja.
Berdasarkan ulasan di atas, setiap kesedihan memang perlu ada batasan dan juga membatasi diri mengumbar kehidupan privasimu. Maka dari itu, dirimu juga harus bisa berpikir positif untuk mengontrol emosimu.
Baca Juga
-
Dijamin Ampuh, Ini 4 Cara Mengusir Ketakutan Berlebih pada Atasan
-
5 Alasan Mengapa Cinta Pertama Sulit Kamu Lupakan
-
4 Tanda Kamu Tipe yang Mencari Aman dalam Hubungan, Segera Hindari!
-
4 Alasan Mengapa Kamu Tidak Pantas Terus Mengeluh, Berhak Bahagia!
-
4 Ciri Fake People di Tempat Kerja, Catat agar Tak Ditikung dari Belakang!
Artikel Terkait
-
Filosofi Tongkrongan: Saring Pikiran Biar Gak Jadi Ujaran Kebencian
-
Review Film Pinjam 100 The Movie: Perjuangan, Tawa, dan Salam dari Binjai
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Mengenal Kopino, Anak-anak dari Ibu Filipina Korban Pria Korea Selatan
-
Fenomena Brain Rot: Pembusukan Otak karena Sering Konsumsi Konten Receh
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Trendi dan Simpel ala Jinsoul ARTMS, Stylish Tanpa Ribet!
-
Ada Presentasi di Kelas? Ini 5 Tips Jitu dari Angga Fuja Widiana
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan