Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Xandra Junia Indriasti
Ilustrasi Berterus Terang. (pixabay)

Banyak dari kamu yang pastinya pernah mendengar kata 'ngode'. Istilah ini memiliki arti seseorang menyampaikan sesuatu dengan kode. Biasanya, karena terlalu malu atau gengsi, sehingga sulit dilakukan secara langsung.

Namun, 'ngode' ini dianggap tidak lebih baik baik daripada terus terang. Mengapa demikian? Nah, berikut 4 alasannya.

1. Tidak semua orang mengerti

Alasan pertama bahwa terus terang lebih baik daripada 'ngode' adalah karena tidak semuanya mengerti. Jangan samaratakan orang lain dengan dirimu serta kelompok yang paham akan kode-kode tersebut.

Untuk itu, hindari melakukan hal tersebut dan cobalah berbicara apa adanya. Setidaknya dengan istilah atau kalimat yang mudah dipahami, agar mereka tahu apa maksud dari obrolan yang tengah dibahas.

2. Tak selamanya mereka peduli

Mungkin banyak dari kamu yang 'ngode' melalui status media sosial. Harapannya agar orang bersangkutan dapat mengerti dan sadar akan makna dari postingan yang dibagikan. Betul, kan?

Namun, nyatanya, lebih dari 50 persen pengguna media sosial seringkali melihat status temannya dengan metode kilat. Mereka hanya sekadar klik tanpa mengetahui isi di dalamnya. Belum lagi ada beberapa yang memang tidak peduli dan mau memikirkan apa yang orang lain bagikan.

Dengan kata lain, 'ngode' melalui media sosial bisa dibilang kurang efisien. Jika memang memiliki target, langsung saja menghubungi orang tersebut secara personal. Yakinkan diri bahwa kamu berani dan siap menerima risiko apapun (misal, ajakan yang ditolak).

3. Memperburuk mood

Saat kode tidak dimengerti orang bersangkutan atau siapapun, seseorang cenderung merasa kesal. Mood seketika memburuk dan menghambat segala aktivitas. Akibatnya, banyak pekerjaan terbengkalai dan kamu yang akan dirugikan.

Untuk itu, ubah cara penyampaian yang semula menggunakan kode menjadi lebih terbuka. Selain membuat orang lain mudah menangkap maksud dan tujuannya, kamu juga bisa merasa lega, karena apa yang selama ini terpendam bisa dibicarakan secara langsung.

4. Memicu rasa malas seseorang

ika kamu terlalu sering menggunakan kode dalam menyampaikan sesuatu, nyatanya dapat membuat orang lain menjadi malas. Terlebih pada ia yang tergolong kurang suka basa-basi. 

Belum lagi, beban pikiran yang dirasa sudah banyak, masih harus tetap memikirkan makna kode yang kamu berikan. Ia akan sulit membagi waktu untuk hal-hal tersebut. 

Akibatnya, bisa saja seseorang itu meninggalkanmu. Sebagai antisipasi, cobalah berterus terang mengenai sesuatu yang ingin dikatakan kepada orang bersangkutan. 

Jadi, setelah membaca empat alasan diatas, apakah kamu akan tetap dengan kode-kode atau berusaha berterus terang?

Xandra Junia Indriasti