Banyak orang tua lengah mengajarkan etika kepada anaknya dengan alasan 'mereka masih anak-anak'. Seringkali anak akan melakukan beberapa hal buruk, dan orangtua akan mentolerirnya dengan alasan 'mereka masih anak-anak'. Lalu, memaklumi ini akan sampai kapan?
Padahal akan tiba masanya anak harus bergaul dengan orang lain, berinteraksi dengan orang lain, bahkan sering mengikuti keseharian kita bertemu dengan banyak orang.
Menurut saya, anak harus dibiasakan beretika baik sedini mungkin. Orangtua harus tegas perkara boleh dan tak boleh dalam keseharian meskipun hanya hal-hal kecil agar anak tumbuh dengan kepribadian yang baik.
Berikut 6 Hal yang harus dilakukan untuk melatih dan menerapkan etika yang baik pada anak.
1. Dibiasakan Keluar Masuk Rumah Mengucapkan Salam
Hal sederhana seperti keluar masuk rumah mengucapkan salam, akan sangat berguna ketika anak sudah bergaul dengan teman sebayanya, bahkan melekat sampai dewasa.
Anak yang terbiasa keluar masuk rumah mengucapkan salam, di manapun tempatnya pasti akan menerapkan hal tersebut. Berbeda kalau anak kita dibiarkan keluar masuk rumah seenaknya, di manapun tempatnya ia akan melakukan hal yang sama.
2. Dibiasakan Larang Anak Masuk Kamar Orang Lain
Kamar tidur setiap orang adalah privacy bagi pemiliknya. Anak akan dianggap tidak sopan ketika mengintil ke kamar orang lain.
Sebaiknya, ajarkan sedini mungkin dengan anak bahwa tidak boleh mengajak teman bermain dikamar serta tidak boleh bermain dikamar orang lain.
3. Dibiasakan Belajar Etika saat Makan
Pembiasaan etika makan dimulai dari membiasakan anak makan dengan duduk, mengunyah dengan mulut tertutup, mengelap dengan tisu jika berantakan, dan makan secukupnya.
Kita harus mengajarkan kepada anak jika kita tidak diperbolehkan rakus. Ajari juga kepada anak, bahwa jika dia main dirumah temannya jangan makan apapun sebelum ditawari oleh si pemilik rumah. Sehingga, ketika berada dirumah orang lain dan disuguhi makanan, dia sudah terbiasa dengan etika yang baik.
4. Dibiasakan Menghormati Orang yang Lebih Tua
Menghormati orang yang lebih tua bisa dilatih dengan membiasakan mencium tangan orang yang lebih tua, diajarkan sedini mungkin bahwa tidak boleh berteriak kepada orang yang lebih tua.
Buatlah anak paham, bahwa orang yang lebih tua juga seperti ayah dan ibu. Jadi kalau ditegur atau dinasehati, tidak boleh ngeyel. Jika berkomunikasi dengan mereka, kita harus menggunakan bahasa yang halus dan sopan.
5. Dibiasakan Membatasi Anak Main Dirumah Teman
Bukan berarti tidak boleh bermain dirumah teman, tapi kita harus membiasakan anak memahami bahwa ada waktunya dia main, ada waktunya dia tidur, ada waktunya dia makan, dan yang lainnya.
Kita tidak boleh membiarkan anak seharian dirumah teman, karena bisa mengganggu kenyamanan pemilik rumah. Ketika jamnya makan, jamnya tidur, jamnya belajar, dan yang lainnya ajaklah anak pulang. Lama=lama anak akan terbiasa dengan pola waktu bermain yang kita ajarkan.
6. Dibiasakan Mengajarkan Anak Pentingnya Kata Tolong, Maaf, dan Terima Kasih
Mengajari anak untuk mengucapkan tolong ketika membutuhkan bantuan, maaf saat melakukan kesalahan, dan terimakasih setelah mendapat bantuan sangat penting dalam mewujudkan anak yang beretika baik.
Ajari sedini mungkin penerapan 3 kata tersebut agar seiring pertumbuhannya anak tidak malu ataupun ragu untuk meminta bantuan, untuk meminta maaf, dan berterimakasih.
Memang cukup sulit membiasakan etika yang baik sejak anak masih kecil. Tapi, kita tentu ingin anak kita tumbuh menjadi anak yang beretika, bukan? Anak yang beretika mencerminkan orangtua yang mengajarinya sopan santun, anak yang tidak beretika mencerminkan orangtua yang kurang perhatian dan seringkali memakluminya sebagai anak-anak.
Semoga tulisan diatas bisa menyadarkan kita betapa pentingnya mengajarkan kepada anak perihal etika sedini mungkin, ya!
Baca Juga
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
Artikel Terkait
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Makna Nama Anak Kembar Ustaz Dennis Lim, Simbol Teladan dan Nikmat Allah
-
7 Potret Ulang Tahun ke-3 Issa Anak Nikita Willy, Ada Sunatan Massal
-
Menyoal Mentalitas Jangka Pendek di Balik Wisuda Sekolah ala Dedi Mulyadi
-
Misteri Hilangnya Alvaro Kiano: Pengakuan Ayah Palsu di Masjid, CCTV Mati, Titik Terang Nihil!
Lifestyle
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
4 Rekomendasi Running Shoes Lokal Harga di Bawah 350 Ribu, Kualitas Oke!
-
4 Ide OOTD ala Giselle aespa, Gaya Kasual Klasik sampai Formal Menawan!
-
Mau Tampil Modis Setiap Hari? Sontek 4 Gaya Daily Look ala Shin Si Ah
-
Buat Hangout hingga Party, Intip 4 Gaya Stylish Huening Bahiyyih Kep1er!
Terkini
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Bawa Leeds United Promosi, Ternyata Pascal Struijk Bukan Pemain Indonesia Pertama di EPL
-
Jordi Amat Akui Belum Tahu Nasib di JDT, Bantah Rumor Hijrah ke Indonesia?
-
3 Alasan Mengapa Patrick Kluivert Harus Pertimbangkan Panggil Yakob Sayuri
-
Ulasan Film Night Bus: Perjalanan Menegangkan Lewati Zona Konflik Berbahaya