Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Dream Praire
Ilustrsi membidik target (Pixabay) / Irinakeinanen

Setiap orang memiliki tujuan hidup, tetapi tidak semua orang dapat mencapai tujuannya. Ada tiga hal yang perlu dipelajari untuk membedakan apakah tujuanmu menuju kegagalan atau keberhasilan.

Apa saja? Yuk, simak sebagaimana dikutip dari laman Harvard  Professional Development!

1. Ketahui tujuan kamu

Ilustrasi target (Pixabay.com) / QuinceCreative)

Pikirkan benar-benar apa yang ingin kamu capai. Pahami  Akronim SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, and Timely)  yang telah teruji sebagai kriteria penentuan yang baik. Jadi, tujuan yang realistis biasanya bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan waktunya tepat.

Jika tujuanmu ingin menjadi "lebih sukses" itu adalah wajar, tetapi itu bisa saja menjadi tujuan yang sia-sia alias omong kosong. Sebab, definisi sukses itu terlalu luas, sukar untuk diukur dan tidak spesifik, bahkan saking tidak jelasnya kadang-kadang membuatmu ragu apakah tujuanmu bahkan dapat dicapai.

Jangan lupa untuk fokus pada apa arti kesuksesan bagimu. Tujuan besarmu bisa dibagi-bagi menjadi tujuan yang lebih kecil dan spesifik, tapi tetap mengarah pada targetmu yang besar. Misalnya apakah kamu  ingin dipromosikan satu tingkat lebih tinggi dari posisimu saat ini dalam waktu setahun ke depan? Atau kamu ingin membuat target membaca satu buku motivasi setiap minggu? Jadi, kamu harus membuat dan mematuhi target serta jadwal apa saja yang perlu kamu lakukan.

2. Kenali dirimu

ilustrasi bercermin (Pexels) / Pavel Danilyuk)

Menurut  psikolog Clifford N. Lazarus dalam  Psychology Today, kamu perlu menilai sendiri minat dan kemampuanmu secara jujur.  Fokus pada pengembangan  hal-hal yang menjadi kekuatanmu dan membuat target yang realistis. Ini penting agar kamu tidak jatuh dalam perjuangan berat tanpa akhir.

Jangan sampai kamu membuat tujuan yang sama sekali tidak didukung oleh kemampuan yang kamu miliki. Kamu akan kesulitan membuat program yang sejalan dengan targetmu. Ujung-ujungnya kamu bisa membenci dirimu sendiri karena merasa tidak mampu.

Ingat, bukan kamunya yang payah, tetapi targetmulah yang kurang terukur. Jadi, sesuaikan ya!

3. Kenali lingkunganmu

Ilustrasi sekumpulan orang (Pixabay) / Dim Hou)

Margaret Andrews, presiden firma konsultan dan instruktur Mind and Hand Associates untuk Program Pengembangan Profesional Ekstensi Harvard, menyarankan untuk mempertimbangkan “apa atau siapa lagi yang terlibat—dan harus sejalan—agar Anda mencapai tujuan Anda.” 

Kenali orang-orang di sekitarmu dan cobalah mengidentifkasi apa dan siapa yang sekiranya akan berpotensi tidak sejalan dengan tujuanmu. Kemudian, temukan cara agar kamu bisa mengantisipasinya.

Sekarang, sudah siapkah kamu menentukan tujuanmu? Kamu bisa memulainya dari hal-hal kecil dan sederhana. Ingatlah kadang-kadang tidak ada satu cara paling tepat untuk meraih apa yang kamu cita-citakan. Namun, dengan mengenali ketiga hal di atas, mencapai tujuan besarmu pun bukanlah hal yang mustahil!

Dream Praire