Setiap pasangan yang menjalin hubungan, bila itu serius, pasti berniat untuk melanjutkan ke tahap pernikahan. Hanya saja, sebaiknya jangan terburu-buru untuk memutuskan menikah. Sebab pernikahan merupakan hal yang sakral dan sejatinya cuma terjadi sekali dalam seumur hidup doang, lho!
Bila hal-hal berikut ini masih belum diambil kata sepakat antara kamu dan pasangan, mending beresin dulu, deh. Sebab kalau kamu tetap melanjutkan menikah, sedangkan hal-hal ini belum disepakati, kehidupan rumah tangga kalian nanti akan sangat sulit untuk harmonis.
Apa saja hal-hal yang harus disepakati sebelum menikah? Simak terus!
1. Persoalan karier
Memang, ada banyak contoh pasangan yang masing-masing tetap bekerja dan menjalani pilihan karier mereka. Namun, ada pula sebagian orang, terutama kaum laki-laki yang keberatan bila istrinya nanti tetap bekerja, terutama kalau sudah dikaruniai anak.
Mencegah terjadinya pertengkaran ketika sudah menikah nanti, ada baiknya persoalan karier ini mesti kalian sepekati terlebih dulu. Bila belum ada kata sepakat, maka kamu perlu mempertimbangkan kembali apakah hubungan asmara yang dijalin selama ini memang layak untuk diteruskan. Sebab akan berat, kalau masing-masing kukuh dengan pendapatnya sendiri, hubungan kalian akan jalan di tempat.
2. Peran antara suami dan istri
Kendati tampak remeh, tapi persoalan tugas domestik sering jadi sumber pertengkaran di kehidupan pernikahan. Tentunya rumah tangga akan sulit membawa kedamaian dan kenyamanan seperti yang telah dibayangkan sebelumnya, apabila sebentar-sebentar kamu dan pasangan selalu bertengkar.
Oleh karena itu, sebelum kalian memutuskan ke pelaminan, sebaiknya bicarakan dahulu seperti apa pembagian peran suami istri. Sebab tak bisa dimungkiri, masih banyak lelaki yang beranggapan kalau pekerjaan domestik itu sepenuh jadi tugas istri. Padahal, namanya rumah tangga, ya berarti tanggung jawab kamu dan pasangan.
Lagi pula, urusan domestik memang tugas semua orang, karena kemampuan paling dasar yang harus dimiliki setiap manusia. Jadi, tidak adil kalau istri sudah bekerja plus harus mengemban tanggung jawab pekerjaan rumah tangga secara penuh. Istri juga manusia, lho, bukan robot yang tidak bisa capek.
3. Persoalan keuangan
Keuangan juga kerap jadi biang keladi konflik rumah tangga. Itulah kenapa, penting sekali dibicarakan bagaimana keuangan nanti ketika kalian sudah menikah, apakah kebutuhan keluarga ditanggung sepenuhnya oleh istri, suami, atau fifty-fifty.
Jangan sampai ada kesalahpahaman. Istri merasa kalau uang yang dihasilkannya adalah milik sendiri, sedangkan suami menganggap harusnya istri turut berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Perbedaan pandangan ini, kalau tidak dibicarakan bisa jadi sumber pertengkaran kalian nantinya, lho!
Itu dia beberapa hal yang harus kalian sepakati sebelum menikah nanti. Sepakati ketiga hal di atas atau hal-hal lainnya secara setara tanpa ada stigma tak berarti, ya. Gimana, sudah dilakukan?
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Bikin Mood Harian Makin Chill,4 Ide Daily OOTD Soft & Cozy ala Jung So Min
-
Dari Pabrik Langsung ke Rumah: Kenapa Harga Barang Online Bisa Semurah Ini?
-
4 Mix and Match OOTD Street Style ala Ryu Da In,Simpel tapi Fashionable!
-
Dulu Cuma Khayalan, 7 Pekerjaan Aneh Ini Sekarang Gajinya Bikin Ngiler!
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Yuk, Mulai Zero Waste Lifestyle!
Terkini
-
Bek Andalan Alavs Kena Imbas! Skandal Pemalsuan Dokumen Timnas Malaysia Gegerkan Liga Spanyol!
-
Cinta Brian Diduga Sindir Mantan, Netizen: Umur 18 Tahun Berharap Apa?
-
Simpel Tapi 12 Miliar! Ini Dia Wedding Look Selena Gomez yang Bikin Melongo
-
Plot Twist Kasus Vadel Badjideh: Pengacara Sebut Ide Aborsi Datang dari Anak Nikita Mirzani!
-
Ferry Irwandi: MBG Jangan Berhenti Mendadak, Perlu Dievaluasi dan Dibenahi