Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia dikagetkan dengan banyaknya kasus bunuh diri. Bahkan beberapa kasus viral di media elektronik dan media sosial. Pada bulan Desember 2021, kasus bunuh diri yang dilakukan oleh pacar seorang oknum polisi di Jawa Timur sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Bukan hanya tentang kronologisnya. Namun, beberapa dugaan kasus yang melatar belakangi sehingga menjadi motif bunuh diri juga menjadi trending topic di beberapa platform media sosial.
Dari beberapa unggahan akun media sosial korban, diduga ia mengalami stres karena beban hubungan dengan sang pacar. Korban dipaksa oleh pacar untuk melakukan aborsi lebih dari 1 kali. Sedangkan keluarga pelaku tidak mengijinkan korban menikah dengan anaknya dengan alasan pekerjaan.
Masih di bulan yang sama, masyarakat dikagetkan lagi dengan aksi nekat seorang siswi di Jawa Timur yang mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di depan kelasnya, pada pukul sekitar 11 siang hari. Diduga, korban alami depresi setelah putus cinta.
Menurut dosen Psikologi Klinis IAIN Kediri, Tatik Imadatus, M. Psi, beberapa kasus bunuh diri biasanya diawali oleh korban mengalami stres, depresi dan murung yang akhirnya timbul ide untuk bunuh diri. Tatik juga menuturkan bahwa beberapa orang yang telah memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup harus mendapatkan pendampingan secara intensif agar tidak melakukan hal-hal yang mendorong untuk melakukan aksi bunuh diri.
Menurut Tatik, kita harus mengetahui kondisi kita masing-masing. Apabila merasa tidak nyaman, baiknya segera mencari pertolongan, baik ke BK, psikolog atau lainnya. Berkaitan dengan kasus bunuh diri siswi di Jawa Timur, Tatik menyarankan penggalakan fungsi BK agar lebih menyeluruh.
Terkadang, seseorang merasa ragu untuk bercerita kepada orang lain, dengan alasan mungkin tidak ada yang bisa dipercaya, banyak menerima penolakan atau merasa mengumbar aib.
Sebenarnya, saat merasa tidak nyaman, sebaiknya segera membagi cerita kepada seseorang yang bisa dipercaya dan membuat nyaman. Karena dengan membagi kisah dan rasa, walaupun belum menemukan solusi, kita akan merasa lega dan lebih tenang. Sebab, emosi tidak akan hilang. Jika kita tidak mengeluarkannya, emosi mungkin hanya akan tertekan ke alam bawah sadar akan muncul lagi kemudian hari.
Ketika emosi sudah tercurahkan, dan hati merasa lega, akan membuat lebih tenang dan berpikir dengan kepala dingin. Masalah lebih jelas urat akarnya sehingga lebih mudah untuk diuraikan.
Pada era digital ini, jika malu atau tidak percaya diri dengan orang lain, ada banyak jasa yang ditawarkan untuk melakukan konseling, baik berbayar maupun gratis yang cukup mudah diakses. Jadi, jangan pernah merasa sendiri karena pada masalah yang rumit, dunia masih punya banyak orang baik yang bersedia membantu.
Baca Juga
-
4 Tips agar Anak Menikmati Aktivitas Belajar
-
Lakukan 5 Hal Berikut ketika Pria Sedang dalam Masalah
-
4 Hal yang Perlu Dihindari saat Laki-laki Mendadak Bersikap Dingin
-
Agar Tidak Berakibat Fatal, Hindari 4 Hal Berikut Ini saat Bercanda
-
3 Hal yang Tidak Perlu Dikhawatirkan Saat Dewasa, Salah Satunya Masa Depan
Artikel Terkait
-
7 Fakta Mengejutkan tentang Manfaat Lavender dan Chamomile untuk Mengobati Stres
-
Kembali Diperbincangkan, Teman dan Rekan Sebut Mental Justin Bieber Kacau
-
Benarkah Cuci Piring dan Beres-Beres Rumah Bisa Redakan Stres? Cek Faktanya
-
Digital Fatigue dan Mental Overload: Saat Notifikasi Jadi Beban Psikologis
-
4 Ramuan Warisan Nenek Moyang yang Terbukti Redakan Depresi Ringan
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Trendi dan Simpel ala Jinsoul ARTMS, Stylish Tanpa Ribet!
-
Ada Presentasi di Kelas? Ini 5 Tips Jitu dari Angga Fuja Widiana
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan