Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi mengobrol dengan tetangga. (Pexels/RODNAEProductions)

Hidup bertetangga selalu diharapkan agar rukun dan saling menjaga kenyamanan. Namun, sikap manusia memang tidak bisa dikontrol oleh orang lain. Setiap manusia sepatutnya memiliki kesadaran dari dirinya sendiri untuk menjaga hati sesamanya. Dalam ranah bertetangga, hal paling sederhana adalah dengan menjaga perkataan, salah satunya adalah dengan memilah pertanyaan yang sekiranya patut dipertanyakan atau tidak. 

Manusia memang memiliki batasnya sendiri-sendiri dalam menanggapi sesuatu, termasuk pertanyaan orang lain. Ada yang merasa tersinggung dengan satu hal, tapi ada yang bisa menganggapnya sebagai angin lalu saja. Namun, alangkah baiknya jika kita bisa menjaga perkataan kita tetap dalam arus yang baik, sehingga obrolan akan tetap berjalan dengan rasa nyaman. 

Lalu, apa saja sih pertanyaan yang lebih baik diurungkan atau tidak ditanyakan kepada tetangga? Berikut lima di antaranya.

1. Umur

Berapa umur setiap orang adalah hal yang tidak seperlunya ditanyakan jika sekadar ingin tahu semata, sekalipun kepada tetangga. Tidak mengapa jika memang ada kepentingan seperti sensus penduduk, data administrasi atau kepentingan yang lain.

Umur seolah menjadi privasi bagi setiap orang untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dirinya sendiri. Bisa jadi seseorang merasa tersinggung saat ditanya umur karena sudah menginjak usia yang banyak, namun tetap ingin menyembunyikannya. Ada pula yang memang merasa tidak nyaman saja ketika ditanya umur oleh orang lain. Dengan alasan apapun, alangkah lebih baik jika kita menghindari pertanyaan tersebut dengan tetangga.

2. Anak

Anak kerap kali menjadi pertanyaan dan perbandingan oleh tetangga sekitar. Ada yang dikaruniai banyak anak, lalu mendapat komentar. Ada yang belum dikaruniai seorang anak, tidak lepas pula dari komentar tetangga. Nyatanya, komentar seseorang memang tidak bisa kita atur. Namun, kita bisa memilih untuk mengabaikannya saja. 

Beberapa orang sering ditanya, "sudah umur sekian kok belum punya anak?," "umur masih segitu kok sudah punya anak banyak?" atau "anak kamu banyak banget, bisa biayainnya?." Hal tersebut bisa menyinggung perasaan tetangga dan merusak hubungan sesama tetangga.

3. Pendapatan

Pendapatan setiap orang juga merupakan hal yang tidak perlu ditanyakan kepada tetangga. Pertanyaan tersebut bisa membuat tetangga merasa tidak nyaman. Ingin memberitahumu, terasa tidak perlu. Tidak menjawabmu, jadi tak enak hati. 

Apa pun pekerjaan setiap orang dan berapapun jumlah pendapatannya, itu adalah urusannya sendiri. Selagi dia tidak merepotkan dan menguras uangmu, biarlah perihal keuangan hanya menjadi urusannya saja. 

4. Fisik

Fisik juga merupakan hal yang sensitif untuk dibicarakan, maka tidak perlu kamu tanyakan kepada tetangga meski kamu penasaran sekali pun. Usahakan untuk tidak menanyakan "kamu kok gendut banget, pasti sudah sampai sekian kilo, ya? atau "kamu kok kurus banget sih? jangan-jangan kamu kekurangan makanan, ya?," dan sebagainya. Sejatinya, pertanyaan semacam itu tidak hanya kepada tetangga, tetapi tidak perlu kamu tanyakan juga kepada setiap orang.

Fisik adalah urusan setiap orang dengan dirinya sendiri. Ada yang merasa nyaman dengan tubuhnya yang berisi, ada yang merasa cukup dengan dirinya yang ideal. Jangan menyinggung hal tersebut karena bisa mengurangi kepercayaan diri setiap orang dan terkesan merendahkan. 

5. Pendidikan

Hal yang sebaiknya tidak usah ditanyakan kepada tetangga adalah latar belakang pendidikannya, karena sebagian orang memang merasa minder dengan pendidikannya yang tidak sampai bangku sarjana.

Cobalah untuk menghargai seseorang dari seseorang tersebut secara utuh. Tanpa perlu mempertimbangkan latar belakang pendidikan, latar belakang keluarga maupun status sosialnya. Tetangga yang baik adalah tetangga yang memiliki adab. Kamupun harus menjadi tetangga yang baik. 

Nah, itu dia lima hal yang lebih baik tidak kamu tanyakan kepada tetangga. Usahakan untuk mengingatnya, ya!

Mutami Matul Istiqomah