Pernah dengar tentang toxic positivity? Ya, toxic positivity adalah sebuah keadaan ketika kamu mencoba memaksakan dirimu sendiri untuk memandang berbagai hal secara positif tanpa diiringi dengan perasaan bahagia pada dirimu.
Kamu akan cenderung menerima semua yang terjadi tanpa mempertanyakan mengapa dan bagaimana, tetapi kamu justru akan menganggap semua hal yang terjadi adalah suatu hal yang wajar atau hal yang baik untuk dirimu. Namun, kenyataannya kita tidak perlu menganggap semua hal baik, jika itu hanya membuat diri kita tersakiti.
Jangan menolak untuk mengakui emosi yang kamu rasakan dan belajarlah untuk mengakui dan menerima bahwa kamu kecewa, marah, frustasi, dan emosi lainnya yang ingin kamu ungkapkan.
Toxic positivity akan menjadi bom waktu jika terus-menerus kamu lakukan. Kamu perlu untuk mengenali apa saja hal yang bisa menandakan bahwa kamu sedang berada di dalam lingkaran toxic positivity ini. Berikut pemaparannya:
1. Muncul rasa bersalah dan menyesal setelah meluapkan emosi negatif
Bagi kamu yang sering melakukan ini, tolong hentikan, ya. Kamu berhak mengekspresikan dirimu sendiri tanpa ada intimidasi dari orang lain.
2. Menghindari masalah
Jika kamu memilih untuk menjauhi masalah yang tengah kamu hadapi, mulai sekarang cobalah untuk sedikit bertanggung jawab atas apa yang kamu lalui. Kamu perlu menyelesaikan permasalahan yang kamu hadapi dengan baik, bukan malah lari. Karena lari dari masalah bukanlah sebuah solusi.
3. Tidak jujur pada diri sendiri
Mulai sekarang, cobalah berlaku jujur pada diri sendiri. Akui setiap emosi yang kamu rasakan dan luapkan semuanya tanpa harus memendamnya dalam-dalam. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih baik dan terbiasa jujur pada diri sendiri.
4. Membandingkan hidup dengan kehidupan orang lain
Stop membandingkan dirimu dengan orang lain, ya! Kamu berhak bahagia dengan cara dan kondisimu sendiri. Tak perlu merisaukan kehidupan orang lain yang terlihat mewah dan lebih bahagia. Karena cara bahagia orang itu berbeda.
5. Sulit berpikir secara kritis
Bagi kamu yang menganggap diam adalah jalan terbaik, sebaiknya periksa ulang pemikiranmu itu. Tidak ada sebuah perkara yang bisa selesai tanpa adanya komunikasi dan tindakan nyata. Latihlah dirimu untuk berpikir secara kritis agar kamu bisa membedakan mana yang baik dan tidak baik tanpa terus membohongi diri.
Demikian tanda-tanda toxic positivity yang mungkin sedang kamu alami. Mulai rubah mindsetmu dan belajar untuk lebih jujur pada diri sendiri ya!
Baca Juga
-
Dear HRD, Ini 6 Cara Membangun Lingkungan Kerja yang Positif
-
Kamu Seorang Karyawan? Yuk Kenali 6 Jenis Izin Meninggalkan Pekerjaan ini!
-
Ketahui Waktu Istirahat dan Izin untuk Meninggalkan Pekerjaan Menurut UU Ketenagakerjaan dan Cipta Kerja
-
4 Tantangan yang Harus Dihadapi oleh HRD di Perusahaan, Kamu Harus Siap!
-
5 Tips untuk Mengatasi Overthinking di Kantor, Terapkan Mindfullness!
Artikel Terkait
-
Buku Susahnya Hidup dengan Manusia: Sisi Psikologis Hubungan Antarmanusia
-
Buku Who Am I? Psychopedia Version: Ragam Istilah Psikologi Sehari-hari
-
'Psikologi Keluarga', Rekomendasi bagi Pewaris Karakter Sistem Sosial
-
Menjalani Kehidupan dengan Lebih Bahagia dalam Buku Happiness is Now
-
Ulasan Buku Badai Pasti Berlalu: Padamkan Burn Out-mu, Bingkai Bahagiamu
Lifestyle
-
Jangan Asal Beli, Ini 8 Hal yang Patut Diperhatikan Sebelum Memilih Powerbank
-
4 Inspirasi Outfit Chic dan Rapi ala Im Si-wan untuk Tampilan Elegan
-
5 Alasan Baterai Ponsel Sering Bocor, Patut Diwaspadai
-
3 Hydrating Serum untuk Remaja Cegah Iritasi dan Jaga Kelembapan Kulit
-
4 Cara Menjaga Media Sosial dari Serangan Jahat Siber
Terkini
-
Dari Kisah Nyata, Film Pengantin Iblis Eksplorasi Risiko Ritual Terlarang
-
3 Film Korea Beralur Cerita Super Menegangkan yang Pantang Kamu Lewatkan
-
Buku Susahnya Hidup dengan Manusia: Sisi Psikologis Hubungan Antarmanusia
-
Review Film The Choice: Jatuh Cinta dengan Tetangga Sendiri
-
Cinta Terhalang Nasab dalam Novel Jadilah Purnamaku Karya Khilma Anis