Sesungguhnya keberuntungan dan kemalangan, serta anugerah dan musibah adalah keniscayaan dalam hidup. Namun, derita dan bahagia adalah sikap yang ada di dalam kedalaman hati. Artinya, penderitaan tidak bisa dilukiskan pada orang yang tertimpa musibah dan kemalangan. Demikian pula sebaliknya, berlimpahnya materi duniawai tidak bisa memastikan seseorang selalu bahagia.
Muhammad Muhyidin pada tahun 2010 menulis buku yang diterbitkan oleh Diva Press dengan judul Fiqh Sakit Hati. Buku kaya refleksi, inspirasi dan motivasi ini setebal 222 halaman. Kaitannya dengan paragraf awal, buku ini menguraikan fakta yang harus diterima oleh setiap orang bahwa di dunia ini ada orang baik, juga ada orang jahat. Mengharapkan semua orang di dunia ini menjadi orang baik adalah mustahil. Begitu pun, menganggap semua orang menjadi jahat adalah perbuatan omong kosong.
Memang, sering terjadi bahwa orang baik justru sering menderita. Akan tetapi, penderitaan ini hanya dialami di dunia saja. Selain itu, sekalipun sering terjadi orang baik justru menderita, tetapi yang lebih sering lagi terjadi adalah orang baik yang hidup bahagia.
Begitu pula, memang sering terjadi orang membalas kebaikan kita dengan keburukan. Namun yang lebih sering terjadi adalah orang membalas kebaikan kita dengan kebaikan yang sama. Sebab, orang yang menghargai kebaikan-kebaikan di dunia ini sungguh jauh lebih banyak daripada orang yang tidak menghargainya. Di sekitar kita, jauh lebih banyak orang yang baik daripada orang yang jahat.
Jika terdapat orang yang membalas kebaikan kita dengan keburukan, kita harus menyadari bahwa hal ini biasa terjadi. Kalau kita terpaksa ingin membalas, balaslah dengan cara yang setimpal, dengan niat untuk memberi pelajaran dan peringatan agar dia tidak lagi berbuat keburukan yang serupa.
Namun, jika tidak ingin membalasnya, maka jadilah orang yang tidak membalas karena sabar, bukan karena takut atau pun jadi pengecut. Percayalah bahwa jika masih tidak ada keadilan bagi orang-orang yang berbuat buruk kepada kita, maka masih ada keadilan yang sebenar-benarnya adil. Hingga pada akhirnya nanti, kebaikan dan kebenaranlah yang akan berjaya.
Baca Juga
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Period Power, Meningkatkan Produktivitas Saat Datang Bulan
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Novel Dia Adalah Kakakku, Perjuangan Seorang Kakak Mewujudkan Cita-Cita Adiknya
-
4 Rekomendasi Novel Inspiratif untuk Menemani Proses Perbaikan Diri
Ulasan
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Period Power, Meningkatkan Produktivitas Saat Datang Bulan
-
Pedasnya Nendang, Icip Kuliner Cabe Ijo yang Bikin Ketagihan di Kota Jambi
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu